Merpati Dan Burung Krisan

8.6K 825 234
                                    

Pagi datang begitu cepat membuat Katsuki menggerang jengkel. Ia mencari-cari keberadaan Izuku di sisinya namun yang ia temukan hanya selimut tebal yang berantakan karna tendangannya.

Katsuki bangun dan duduk bersandar. la melirik jam, kelasnya akan di mulai pukul 10 siang, itu berarti masih ada dua setengah jam untuk bersantai. la memandang pantulan dirinya di cermin, ia masih mengenakan kemeja putih dan jam tangan puma, pakaian yang ia pakai pukul 3 pagi tadi untuk suatu urusan.

"Kemana Izuku?" Tanya Katsuki lebih pada dirinya sendiri.

Sejenak Katsuki terdiam dengan senyum tipis menghiasi wajahnya. Bayangan Izuku yang menggeliat frustrasi dalam kungkungannya. Bagaimana bibir tipis itu mendesahkan namanya tanpa Ielah.

"Astaga!!" Katsuki menggeleng dengan senyum aneh. la mengacak rambutnya yang berantakan.

Aroma Iezat tercium dari luar kamar. Benar-benar aroma Iezat. Entah apa yang Iezat menurut Katsuki, mungkin aroma masakan yang dibuat Izuku atau aroma Izuku itu sendiri.

Katsuki segera membersihkan dirinya secepat mungkin. Saat selesai mandi, ia keluar dan sadar tidak ada Iagi pakaiannya yang ada di keranjang pakaian kotor.

"Aku tidak merasa bangun terlalu siang." Gumam Katsuki saat melihat seluruh pakaian kotornya telah bersih dan terjemur rapi di balkon.

"Dia memang rajin." Katsuki tersenyum.

Katsuki memilih keluar setelah mengenakan sebuah kaos hitam berlengan pendek dan celana parasut adidas putih.

Katsuki kembali tersenyum saat melihat Izuku sibuk dengan masakannya, ia juga ingin tertawa melihat Izuku sesekali meringis sakit saat berjalan. Pemuda itu benar-benar manis dengan apron merah muda.

"Astaga!! Kacchan!!" Izuku memekik saat Katsuki dengan tiba-tiba memeluknya dari belakang.

"Pagi mate." Sapa Katsuki lalu mengecup singkat tanda mate di bahu Izuku yang terlihat karena kemeja tipis Katsuki menenggelamkan tubuh mungil itu.

Izuku merona, "Pagi juga Kacchan.."

Katsuki masih melingkarkan lengannya di pinggang Izuku dan meletakan kepalanya di bahu Izuku. Ia menghirup dalam dan tertawa pelan sesekali mengecup leher Izuku sensual.

"Aromanya enak sekali."

"Kacchan sudah lapar?"

"Belum"

"Kacchan duduk saja, Aku akan menyiapkan sarapannya."

"Bagaimana bisa aku sarapan jika sarapan ku sedang memasak?" Bisik Kastuki rendah, ia mengecup sensual sudut bibir Izuku yang terlihat mata tajamnya.

"Kacchan!!!" Izuku cemberut.

Katsuki kembali terkekeh. "Baiklah-baiklah.. Tapi biarkan seperti ini."

Izuku hanya diam setelah itu, ia suka sekali saat Katsuki memeluknya, aroma alpha tampan itu benar-benar menyejukkan hatinya. Dan kini Izuku berada pada puncak kebahagiaannya, karena ia dan Katsuki telah menjadi satu. Mate seumur hidup. Hanya satu sepanjang masa, selamanya.

"Kacchan, berangkat pukul berapa?" Izuku menoleh, ia sempat terkejut saat wajah Katsuki begitu dekat

Katsuki semakin memajukan wajahnya hingga bibir mereka bertemu ringan.

"Kelas ku di mulai pukul 10. Jadi mungkin aku berangkat pukul 9.30"

"Aku-"

"Kau tidak akan kemana-mana hari ini. Termasuk kuliah!" Potong Izuku tegas.

begin | bakudekuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang