Katsuki menyerit saat seseorang berjalan mendekatinya, di tangan orang itu terdapat segenggam gandum berwarna keemasan.
Mata tajam Katsuki membulat saat sadar siapa yang berjalan mendekatinya. "Nemuri Oneesan?"
"Katsuki.."
"Oneesan!!! Oneesan!!!” Katsuki segera berlari mendekati sosok Nemuri, kakaknya yang meninggal sekitar Iima tahun Ialu.
Nemuri tertawa pelan saat Katsuki memeluknya dengan erat, ia membalas pelukan Katsuki tak kalah erat.
"Sedang apa kau disini?"
"Aku-aku tidak tahu.."
"Pulanglah.."
”Ayo ikut aku pulang oneesan.. Shinsou sudah tumbuh besar, kau tak ingin melihatnya?" Tanya Katsuki.
Nemuri menggeleng IaIu memberikan tiga batang gandum pada Katsuki. ”Ini Izuku, ini Katsuku dan ini diri mu.. Warnanya keemasan, itu artinya kau dapat kembali.."
"Oneesan.."
”Dan lihat ini, ini milik Aizawa, milik Shinsou dan ini milik ku.." Kata Nemuri sambil menunjukan satu gandum berwarna hitam.
”Aku tidak bisa kembali, tidak akan pernah kembali."
”Oneesan.."
"Katsuki, dengar.. Aku melihat semuanya, tentang pengkhianatan mu, tentang kesalahan mu, tentang permohonan maaf mu bahkan tentang usaha mu memperbaiki semua, jadi ini saatnya mendapat bayaran atas usaha mu itu dan kau dapat kembali karena ini bukan rumah mu, beIum menjadi rumah mu.."
"Aku tidak mengerti.."
Nemuri tersenyum Iembut, ia mengusap kepala adiknya yang Iebih tinggi.
"Lihat semua gandum disini.. Jika kau sadar, gandum disini berpetak-petak kecil dan tidak semuanya berwarna keemasan, ada beberapa gandum yang berwarna hitam."
Katsuki mengedarkan pandangannya dan ia sadar dengan apa yang dikatakan Nemuri. "Lalu kenapa?"
"Setiap petak diibaratkan sebuah keluarga dan gandum keemasan adalah mereka yang masih hidup, sedangkan yang hitam adalah mereka yang mati.. Mereka yang menjadikan tempat ini sebagai rumah."
Nemuri menepuk bahu Katsuki pelan. "Hidup mu masih panjang.. Bahkan petak gandum mu baru terbentuk..”
"Tapi, aku pengkhianat.. Aku pantas mati kan?"
"Pengkhianatan mu sudah kau bayar dan sekarang Tuhan akan memberi mu bayaran atas usaha mu memperbaiki semua.. Ini kesempatan kedua untuk mu."
"Pulanglah.. Aku titip salam rindu ku pada Aizawa dan Shinsou, aku akan menunggu kalian disini.."
Nemuri berjalan mundur sedikit demi sedikit, Katsuki merasa bayangan Nemuri semakin memudar dan kepalanya seolah berputar cepat diiringi rasa sakit yang luar biasa.
"Aaarrrgghhh.."
Mata tajam Katsuki terbuka cepat, napasnya terengah dan keringat dingin membasahi wajahnya. Katsuki mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan dan ia menemukan Iida tertidur di sofa.
Sregg..
Katsuki menoleh saat ada suara pintu terbuka, ia melihat Kirishima masuk dengan setelan dokternya. Untuk beberapa saat Kirishima tidak sadar jika Katsuki telah membuka mata, ia sibuk memeriksa infus Katsuki dan mencatat hal-hal vital.
![](https://img.wattpad.com/cover/236558588-288-k174332.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
begin | bakudeku
FanfictionR E M A K E Izuku menangis bukan karena ia tak tahu lambang siapa yang muncul di lengannya. Ia menangis karena lambang itu adalah milik Bakugō Katsuki. remake dari [ begin x taeten vers ] © rissa_wong rissa_wong x bajiedeku #1 bakudeku 200908 #6 bak...