Yang Sesungguhnya

3.9K 505 50
                                    

Katsuki mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang namun lama kelamaan ia enggan menekan pedal gasnya, entah kenapa saat ini ia merasa kurang fokus dalam menyetir hingga beberapa kali hampir menabrak mobil di depannya.

"Kacchan! Kacchan tidak apa-apa?" Tanya Izuku khawatir.

Katsuki menggleng Ialu segera menepikan mobilnya, napas Katsuki memberat dan tatapan matanya semakin meredup.

Brakk..

Izuku tersentak kaget saat Katsuki memukul roda stir dengan kasar. "Kacchan kenapa?"

Katsuki lagi-lagi mengeleng lalu menelungkupkan wajahnya di antara lipatan tangan dan stir mobil.

"Kacchan." Panggil Izuku Iembut.

Katsuki menarik napas panjang Ialu menghembuskannya berat. "Tiba-tiba saja aku teringat oneesan."

Izuku segera membawa Katsuki kedalam pelukanya dan menenangkan sang alpha. Katsuki tidak mengerti kenapa hatinya terasa begitu gundah hari ini padahal Izuju ada di sampingnya dalam keadaan baik-baik saja.

"Kacchan dengar, semua akan baik-baik saja karena aku tidak akan pergi meninggalkan mu."

"Aku percaya Izuku, tapi aku takut jika kedua tangan ku yang akan melukai kalian seperti aku yang membunuh oneesan dan membuat Shinsou kehilangan ibunya." Ucap Katsuki serak.

Izuku menepuk Iembut punggung Katsuki. "Kacchan adalah calon ayah yang baik jadi semua bayangan buruk itu tidak mungkin terjadi."

Katsuki mengangguk pelan, ia terdiam sejenak sebelum melepaskan pelukan Izuku.

"Terima kasih, aku merasa sedikit lebih baik." Ucap Katsuki Iembut.

Izuku mengangguk dan ia memajukan tubuhnya untuk mengecup kening Katsuki. "Ayo pulang."

Katsuki mengangguk pelan lalu segera melajukan mobilnya menuju apartement mereka, walau Katsuki mengatakan ia merasa lebih baik tapi hatinya masih diliputi ketakutan.

"Oh iya Izuku."

"Hmm?"

"Aku hanya dapat mengantar mu hingga Iobi."

"Iya tidak apa-apa, tapi kemana kau akan pergi?"

"Ojiro mengirimi ku pesan untuk datang ke kampus, kau tahukan aku akan melakukan demo besar-besaran untuk terakhir kalinya sebelum aku lengser dari jabatan presiden."

"Ah ya! Kemarin Kaminari sempat bercerita jika kalian akan menuntut pemecatan presiden Keigo Takami?"

Katsuki terkekeh, "Benar sekali, ia terlalu jahat untuk menjadi presiden. Ah! Kaminari! Sayang sekali dia sedang hamil muda padahal aku membutuhkan mulut cerewetnya untuk membantu ku berorasi."

Izuku tertawa mendengar keluhan Katsuki yang tidak penting hingga tanpa sadar mereka telah tiba di depan gedung apartement. Padahal Izuku masih ingin mendengarkan cerita-cerita kehidupan kampus orang terkasihnya yang sebentar lagi akan lulus.

Izuju segera melepaskan sabuk pengamannya dan membuka pintu.

"Kacchan hati-hati di jalan dan jangan pulang larut malam. Oh! Jangan lupa juga tentang pertemuan dengan kolega ayah malam nanti."

Katsuki mengangguk. "Baik nyonya, aku akan pulang sebelum makan malam dan melakukan semua tugas ku."

Izuku tersenyum saat mendapat ciuman singkat dari Katsuki sebelum keluar dari mobil dibantu dua orang staff untuk membawakan belanjaan Izuku.

Katsuki terdiam sejenak hingga ia memanggil Izuku.

"Izuku! Aku berpikir untuk membatalkan rapat ku dengan Ojiro."

begin | bakudekuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang