Hari Terpilih

4.3K 597 129
                                    

Izuku menarik napasnya dalam dan menghembuskanya perlahan, rasa gugup memenuhi rongga dadanya dan ia menatap pantulan dirinya di cermin. Wajah manisnya di poles make up berwarna Iembut dan flower crown menghiasi kepalanya.

"Izuku?"

"lbu aku gugup sekali." Katanya sambil meremas kedua tangannya.

Ibu Izuku tersenyum, "ltu wajar sayang. Kau akan menikah."

Izuku mengangguk pelan dan tersenyum tipis, matanya berkaca-kaca. "Aku tidak pernah membayangkan akan menikah dengan Kacchan."

"Hngg? Kenapa?"

"Dia primadona dan aku hanya omega lemah yang tak di kenal."

Ibu Izuku tertawa pelan dan mengusap pipi putra kecilnya. "Dia begitu terkenal ya? Hingga menjadi alpha pengkhianat?“

Wajah Izuku memelas. "Ibu jangan begitu."

Ibu Izuju mengusap matanya yang berkaca-kaca. "lbu sempat kecewa mengetahui fakta ini Izuku tapi apa yang bisa ibu Iakukan? Ibu hanya bisa berdoa untuk kalian."

"lya bu. Terima kasih telah menjadi ibu ku selama ini." Izuku berdiri Ialu memeluk ibunya.

"Oh! Apa ayah melewatkan sesuatu?" Kata ayah Izuku menggoda.

"Sepertinya iya paman!" Sahut Kaminari dengan senyum lebar di wajahnya.

Mereka tertawa sejenak sebelum menghembuskan napas berat.

"Yeah! Baiklah ini saatnya ayah menjadi alpha kedua dalam prioritas hidup mu Izuku." Kata ayah Izuku berat.

Izuku tersenyum. "Ayah akan tetap menjadi alpha nomor satu di hati walau dalam konteks yang berbeda."

Ayahnya tersenyum dan menekuk sikunya. "Ayo!"

Izuku mengangguk dan merangkul lengan ayahnya dengan Iembut. Jantungnya kian berdegup kencang saat ayahnya membawanya melangkah keluar dari ruang rias.

Semua dilaksankan dengan singkat, lamaran dan segala hal untuk persiapan pernikahan di Iakukan dalam waktu satu minggu. Teman-teman mereka banyak membantu dalam urusan penting seperti undangan dan gedung.

Keadaan Katsuki membaik setelah mendapat perawatan intensif dari Kirishima dan Izuku bersyukur Katsuki dapat berdiri dengan tegap di atas altar. Setelan tuxedo hitam nan mahal, tatanan rambut yang indah dan senyum hangat yang menghiasi wajah tampannya. Sempurna.

Katsuki terlihat begitu sempurna di mata Izuku.

Katsuki tidak dapat menghentikan dirinya saat tersenyum, ia melihat Izuku berjalan pelan dengan wajah yang begitu cantik dan bersinar. Tuhan memberinya begitu banyak kenikmatan. la bersyukur.

Suasana begitu hening saat Izuku tiba di depan Katsuki dengan wajah bersemu kemerahan, jantungnya berdetak begitu cepat hingga ia ingin menjerit melihat ketampanan Katsuki yang berlipat ganda.

Katsuki mengulurkan tangannya dan ayah Izuku tersenyum begitu hangat, penuh akan rasa percaya.

"Ayah mohon bahagiakan Izuku, jangan buat setetes air mata pun jatuh dari matanya. Berjanjilah putra ku."

Katsuki terdiam sejenak sebelum ia mengeluarkan suaranya yang dalam dan menggetarkan hati seluruh orang yang ada, terutama hati Izuku.

"Sampai napas terakhir ku berhembus aku akan membahagiakan Izuku. Aku tidak berjanji tapi aku bersumpah. Demi diri ku, Izuku dan keluarga kami."

Akhirnya ayah Izuku mengangguk dengan senyum lega. Izuku segera menerima uluran tangan Katsuki dan ia merasakan betapa hangat genggaman itu.

Tangan mereka terkait erat saat pastor melayangkan sebuah pertanyaan dan mereka mengucap janji dengan tegas dari lubuk hati yang terdalam.

begin | bakudekuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang