Pagi ini aku kalang kabut, semalam aku begadang mengerjakan proyekku dan berakhir bangun kesiangan.
Shintaro sempat memarahiku karena aku tidak mendengar alarm berbunyi. Dia bergegas mengantarku dengan kecepatan yang tidak kira-kira.
Bosku akan membunuhku jika begini!
Sang pimpinan perusahaan langsung memanggilku ke ruangannya, jelas kali ini aku mendapat peringatan karena terlambat.
Aku menunduk takut.
“Bukan salahmu” ucap bosku.
“He?”
“Shintaro sengaja mematikan alarmmu pagi ini, dia meneleponku jika Kau terlambat”
Aku hanya berkedip-kedip bodoh mendengar penjelasan atasanku yang disampaikan dengan santuy.
“Aku mengizinkanmu terlambat hari ini”
“Tapi Akashi—”
“Nanti aku akan memberimu libur, pergilah berkencan dengan Shintaro”
Aku hanya melongo.
“Sebenarnya dia yang memintaku untuk memberimu hari libur, jangan bilang-bilang pada orang itu”
Aku hampir terkena serangan jantung karena saking kaget dan senangnya. Walaupun tampak cuek tapi Shintaro sangat peduli padaku.
“Baiklah, terimakasih banyak.” ucapku tersenyum.
.
.
.
.A : Beliin ini
M : Duit lu kan banyak
A : Tapi duitku gaada yang receh
M : Yodah, ini recehan
A : Ok, thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah? (Midorima Shintarō x Reader) [END]
FanfictionMidorima Shintarō adalah suamiku. Catatan : 1. Di sini, ceritanya Shintaro sudah dewasa. Jadi aku (mungkin) tidak menambahkan kata "-nodayo" ataupun "-nanodayo" pada kalimat yang ia ucapkan karena kupikir akan lucu jika ia menggunakan hal tersebut k...