“Aku berangkat dulu” Shintaro sudah siap bekerja, ia berdiri membelakangi pintu dan berhadapan denganku yang habis membenarkan dasinya.
“Iya, hati-hati” jawabku.
Shintaro masih berdiri di hadapanku. Ia tidak berbalik untuk melangkah keluar rumah. Aku mulai bingung dan mencoba bertanya.
“Kau tidak jadi pergi?”
Yang ditanya masih diam, ia sedikit mengerutkan kening dan mengerucutkan bibirnya. Kacamata dinaikkan beberapa kali padahal terpasang dengan kokoh.
Aku memandanginya, mencari cara untuk memecahkan kodenya.
“Oh, maaf, aku hampir lupa.” seruku teringat sesuatu.
Dengan tangan kusentuh pundaknya,mengisyaratkan dia untuk menunduk agar aku dapat menjangkaunya.
Kakiku berjinjit penuh perjuangan untuk menggapainya.
“Hati-hati ya” bisikku sambil mengecup pipinya.
Pipinya bersemu kemerahan, lalu dia tersenyum.
.
.“A-aku berangkat-nodayo”
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah? (Midorima Shintarō x Reader) [END]
FanfictionMidorima Shintarō adalah suamiku. Catatan : 1. Di sini, ceritanya Shintaro sudah dewasa. Jadi aku (mungkin) tidak menambahkan kata "-nodayo" ataupun "-nanodayo" pada kalimat yang ia ucapkan karena kupikir akan lucu jika ia menggunakan hal tersebut k...