Hari ini kami habis bertengkar kecil hanya karena aku lupa menaruh kunci mobil di gantungan. Shintaro lantas mengomel, aku yang lelah membalas dengan protes yang lebih keras.
Akhirnya kami berdua sama-sama diam.
Suamiku lebih dulu mengalah, ia mendekatiku yang duduk diam di sofa. Napasnya dihela lalu ia duduk bersebelahan denganku.
“Kau masih marah?”
Ingin sekali mendebatnya, tapi aku masih bisa mengendalikan dan menahan diri untuk tidak memicu amarah lagi.
“Shin, kita sering berbeda pendapat dan juga sering bertengkar. Apa menurutmu kita akan baik-baik saja?” tanyaku.
Shintaro diam, ia melihat lurus ke depan. Tidak ada ekspresi yang tampak.
“Kau mencintaiku?”
Aku sangat terkejut dengan pertanyaannya.
“A—em.. Iya, aku mencintaimu” jawabku sedikit malu.
“Aku juga cinta padamu” ucapnya sambil merangkul lenganku dengan satu tangan.
Ah!
“Kita hanya berbeda pendapat, bukan berbeda perasaan. Lalu apa yang Kau khawatirkan?” lanjutnya.
Mana bisa aku marah lagi!?
.
..
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah? (Midorima Shintarō x Reader) [END]
FanficMidorima Shintarō adalah suamiku. Catatan : 1. Di sini, ceritanya Shintaro sudah dewasa. Jadi aku (mungkin) tidak menambahkan kata "-nodayo" ataupun "-nanodayo" pada kalimat yang ia ucapkan karena kupikir akan lucu jika ia menggunakan hal tersebut k...