Shintaro jaga pagi, jadi siangnya dia mengajakku jalan-jalan. Bisa dibilang kita akan berkencan.
Aku menanti suamiku di ruang tunggu, ada beberapa orang pula yang tampaknya adalah keluarga pasien.
Suamiku menghampiriku, kupikir dia memakai jas putihnya tapi ternyata hanya kemeja sambil menjinjing mantelnya.
“Ayo, Shin” ajakku sambil menggandengnya.
Namun Shintaro tidak bergerak dari tempatnya, dia melihatku lantas sedikit menukikkan alisnya.
“Kenapa, Shin?” tanyaku tapi ia malah memberikan mantelnya padaku.
“Pundakmu kelihatan, pakai itu!” ucapnya sambil berjalan mendahuluiku.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah? (Midorima Shintarō x Reader) [END]
Fiksi PenggemarMidorima Shintarō adalah suamiku. Catatan : 1. Di sini, ceritanya Shintaro sudah dewasa. Jadi aku (mungkin) tidak menambahkan kata "-nodayo" ataupun "-nanodayo" pada kalimat yang ia ucapkan karena kupikir akan lucu jika ia menggunakan hal tersebut k...