"Namun anehnya, aku menerima warna kelabu itu."
"Terima kasih," tanggap Hueningkai tiba-tiba seraya memandangiku. Netranya berkilauan akibat pantulan lampu tumblr, menjadikannya ladang bintang yang teramat indah.
"Tidak, seharusnya aku yang berterima kasih." Aku menyahut sebelum meminum air mineral yang kuletakkan di sebelahku.
"Benarkah? Bukankah seharusnya kau komplain seperti yang biasa kau lakukan?" Senyum miringnya begitu menjengkelkan bagi orang lain yang baru saja mengenalnya. Aku pernah marah seharian penuh karena Hueningkai melemparkan senyum itu padaku. Namun karena aku sudah tahu seperti apa akhlak makhluk nyaris sempurna di hadapanku ini, aku hanya memanyunkan bibir sambil memutar bola mata.
Tanganku bersedekap dengan nyaman ketika punggungku bersandar pada lembutnya sofa berbulu. "Aku harus komplain untuk apa? Untukmu yang menyelamatkan hidupku atau untukmu yang tidak sungguh-sungguh dalam membaca cerita?" Hueningkai terkekeh mendengarku. "Aku tahu suaramu bisa mengguncangkan seluruh dunia, tetapi itu bukan alasan bagimu untuk menunjukkan ekspresi datar yang kau buat-buat di hadapanku."
Dia memainkan ekspresinya lagi, pura-pura tersedak kemudian mengatakan, "Wah, ketahuan ya? Hehehe."
"Dasar iblis," gumamku seraya mengalihkan pandang.
"Hm?" Hueningkai bersuara dengan lembut, selembut angin yang mulai masuk dari jendela. Namun entah kenapa rasanya begitu dingin. "Akan kulanjutkan. Bagian ini lumayan panjang dan sebaiknya kita lakukan dengan baik, tanpa ada potongan saling menggoda."
"Padahal kau yang menggodaku duluan," keluhku.
"Malaikat tidak perlu menggoda manusia untuk mendapatkan afeksi manusia." Hueningkai membalas dengan kalimat yang diucapkan dengan cepat. Tidak membiarkanku untuk menyela ucapannya lagi, pemuda itu menarik ke atas ujung bibirnya. Seperti mentari di pertengahan malam, Hueningkai melanjutkan narasinya. "Perempuan itu bagaikan permata rusak yang kutemukan di dasar laut."
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Talks || Hueningkai
Fanfic"Halo selamat datang di podcast Night Talks bersama Sol Ahn dan ...." "Hueningkai!" "Malam ini kami akan menceritakan sebuah kisah ajaib." "Dengarkan baik-baik dan pejamkan matamu. Percayalah, jiwamu bagian dari para bintang." •°•°•°•°• Hueningkai x...