Speculation

531 92 16
                                    












Setelah mengantar Wonyoung ke sekolah dan menitipkan Minami di daycare rumah sakit, pria itu Kang segera bergegas menuju ruangannya.

Pintu ruangan sepenuhnya terbuka dan dia menemukan seseorang duduk nyaman pada sofanya.

Orang itu terlihat serius dengan kertas yang dibacanya, secangkit teh hangat menemani orang itu— asap mengepul tipis dari cangkit bening itu.

Perlahan Hyewon menutup pintu ruangannya, enggan mengganggu konsentrasi orang bersetelan rapih itu.

"Ehem~ Hii-chan?" yang dipanggil menoleh, menurunkan kertas yang tadinya mengcover wajah imut itu.

"Eh? Kang-chan... sudah sampai rupanya." Si marga Kang mengangguk, meletakan tas diatas meja.

"Kau? Sejak kapan ada disini?" duduk disamping Hitomi dengan punggung bersandar pada kepala sofa.

"Eumm... sekitar jam tujuh, bersama Ssamu." Si pemilik pipi chuby tersenyum.

Keduanya terdiam sejenak. Dia meraih salah satu kertas yang tergeletak diatas meja, membacanya sekilas.

"Kang-chan, kau tidak lupa kan hari ini sidang pertama akan diadakan?" pertanyaan wanita berdarah Jepang membuat Hyewon meletakan kembali kertas putih itu. Menatap Hitomi dengan raut sedikit muram.

"Jika boleh berbohong, aku sudah dipastikan lupa dengan sidang itu." Hitomi menatap temannya iba.

"Hey, aku akan berusaha sekeras mungkin agar hak asuh Minami sepenuhnya ditanganmu." Senyum tipis Hyewon paksakan, karena sejujurnya dia tidak terlalu yakin jika dia akan mendapatkan hak asuh Minami sepenuhnya.

"Sudahlah, jangan sedih seperti itu. Rasanya aneh melihat wajah sedihmu."






.

.

.






Persidangan berjalan dengan lancar, hakim belum memutuskan hasil akhir. Meski seperti itu, Hyewon masih tidak bisa tenang. Apalagi saat mengingat kinerja Pengacara Yabuki yang dapat meyakinkan hakim.

Duduk pada kursi panjang yang tak jauh dari ruang sidang, kepalanya tertunduk. Para hadirin sidang sudah meninggalkan ruang sidang setengah jam lalu.

Termenung menatap lantai marmer mengkilap, sampai ada sepasang kaki terbalut sepatu khas anak sekolahan membuat Hyewon mendongak— memeriksa siapa yang berdiri dihadapannya.

Senyum menyejukan menyambut Hyewon saat mengetahui siapa itu. Ikut tersenyum, seakan beban yang tadi ia rasakan sedikit berkurang ketika melihat wajah cantik dihadapannya.

"Kamu sudah melakukan yang terbaik." Kalimat penyemangat sederhana itu berefek pada Hyewon. Si marga Kang berdiri dari duduknya lalu menarik sang kekasih kedalam pelukannya.

Because You - HyeWony✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang