Let Me

403 86 12
                                    






Di halte dekat rumah sakit, Wonyoung menunggu kedatangan Jiheon. Tidak sampai setengah jam, Jiheon sudah menghentikan motornya didepan Wonyoung.

"Ini helmnya." Tanpa turun dari motor, Jiheon menyerahkan helm kepada Wonyoung. Dia sedikit heran dengan mata sembab Wonyoung—seperti habis menangis.

Menerima helm dari tangan Jiheon lalu gadis jangkung itu pun langsung duduk di jok belakang motor si marga Baek.

Pemuda Baek paham jika wonyoung sedang dalam mood yang buruk. Jadi dia tidak banyak bertanya kepada gadis itu dan segera melajukan motornya meninggalkan area rumah sakit.








.

.

.








Jiheon tidak lantas mengantar Wonyoung ke rumahnya. Dia mengajak gadis virgo itu ke taman kota. Tak lupa juga Jiheon membelikan ice cream kesukaan Wonyoung.

"Ini ice cream kesukaanmu." Mendongak, menatap Jiheon yang berdiri didepannya dengan memegang satu cone ice mint chocolate ukuran large dan satu vanilla ice cream.

Melihat ice cream itu seketika dia mengingat Hyewon. Hari dimana mereka pertama kali bertemu—saat Wonyoung bersedih karena sang ayah yang tiba-tiba saja drop.

Tidak terasa kedua matanya kembali memanas, dan itu membuat Jiheon khawatir.

"Ehh... kenapa malah nangis? Jangan nangis dong~" segera duduk disamping Wonyoung, wajah Jiheon sudah terlihat panik.

"Huaa... kau malah mengingatkan ku pada dia..." tanpa peringatan Wonyoung memeluk Jiheon, membenamkan wajahnya pada dada bidang pemuda aries itu.

Mematung, dia tidak bisa bergerak karena mendapatkan pelukan mendadak dari Wonyoung. Napasnya sedikit tersendat, mata sipitnya sedikit membulat dan jangan lupakan jantung Jiheon yang tiba-tiba berdebar keras.


Ya tuhan, jantungku.


"Eu... Won... Wonyoung-ah, tenang dulu..." dia mencoba menetralkan detak jantungnya. Menarik napas pelan saat gadis jangkung itu melepaskan pelukannya.

"Ini makan dulu ice creamnya, keburu cair tuh." Menurut, Wonyoung menerima ice cream dari tangan Jiheon.

Dia memakan ice cream itu dengan sesegukan kecil. Jiheon hanya menggeleng lalu memakan ice creamnya juga yang hampir mencair.




Ice cream mereka telah habis. Tapi Wonyoung tidak merasa lebih baik setelah memakan makanan manis itu—tidak seperti kata Hyewon.

Because You - HyeWony✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang