I'm Not Sure About That

601 116 14
                                    








Awas typo bertebaran kek debu:"






















Rintikan hujan masih berjatuhan dari langit membasahi sang bumi yang telah basah setelah diguyur jutaan liter air hujan beberapa jam yang lalu. Suhu semakin lembab dan dingin. Namun setidaknya suasana yang bagus dapat gadis itu rasakan saat ini.

Dibalik jendela, didalam kelasnya dia menatap keluar memperhatikan beberapa murid lelaki yang tengah bermain bola dibawah rintikan hujan. Diantara para murid lelaki dia melihat Jiheon yang ikut bermain bersama.

Wonyoung mendelik sebal saat pemuda imut itu memberinya love sign dan diikuti beberapa fly kiss. Namum beberapa detik kemudian dia tertawa terbahak-bahak karena melihat Jiheon tersungkur keatas tanah dengan wajah yang terlebih dahulu mendarat setelah mendapat hantaman bola cukup keras mengenai kepalanya.

Beberapa teman pemuda Baek itu menuntunnya ke pinggir lapang, dan mendudukan Jiheon di tribun penonton. Karena bagaimana pun menyebalkannya Jiheon dia tetap sahabatnya, jadi Wonyoung memutuskan untuk menghampirinya. Kebetulan juga kelas mereka tidak jauh dari lapangan.

Ingin rasanya dia tertawa terbahak lagi setelah melihat Jiheon dari jarak sedekat ini. Seragam sekolahnya kotor, lalu wajah menyebalkannya berwarna coklat— penuh lumpur.

"Hahaha, Jiheon-ah sepertinya kau haurs melihat wajahmu." Bukannya segera membantu pemuda Baek, Wonyoung malah mengeluarkan smartphone milikinya lantas memotret wajah Jiheon yang masih berlumuran lumpur.

Gotcha, wajah berlumpur Baek Jiheon telah tersimpan dan jangan lupakan ekspresi cemberut Jiheon— bibir terpout.

"Yak!!! Jang Wonyoung, bukannya menolongku kau malah memotret wajah ku." Menyalak galak membuat Wonyoung semakin ingin tertawa.

"Hey calmdown Baek, sini aku bersihkan wajahmu." Gadis itu duduk didekat Jiheon dan Jiheon pun mencondongkan wajahnya agar lebih dekat dengan Wonyoung.

Perlahan Wonyoung membersihkan wajah Jiheon menggunakan sapu tangan yang sebelumnya telah dibasahi oleh air mineral. Sedangkan pemuda Baek itu menatap lekat gadis cantik itu.

Dia tak habis pikir, sepertinya Tuhan sedang berada dalam suasana hati yang baik saat tengah menciptakan gadis ini. Hey, ayolah lihat saja wajahnya yang sangat cantik itu. Dia seperti jelmaan para Dewi Yunani dalam satu wadah. Jiheon tidak dapat menggambarkan betapa cantiknya gadis yang berada dihadapannya.

Because You - HyeWony✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang