Dokter Kang:
Wonny-ya, aku tau kamu membenciku
Tapi tolong, sekali ini saja,
Minami terus menanyakanmu
Dan kamu tau, besok sore Minami akan pulang ke Jepang
Aku harap kamu mau mengantarnya sampai bandara
Sungguh, dia merindukanmu,
Aku pun sama
Wonyoung menghela napas berat setelah membaca pesan dari Hyewon. Dia meletakan ponsel diatas meja belajar.
Bersandar pada kursi, menatap langit-langit kamar yang sedikit gelap karena hanya lampu belajar yang menjadi sumber cahaya.
Tidak, Wonyoung tidak membenci Hyewon. Hanya saja, rasanya sulit untuk dijabarkan. Terlalu complicated untuk menjelaskan perasaan Wonyoung saat mengetahui kebenaran yang ada. Tapi yang paling pasti, dia sangat kecewa.
Ah, kepalanya terasa pening.
Wonyoung beranjak dari kursi, lalu pergi merebahkan diri diatas kasur. Sebelum memejamkan kedua mata, dia menarik selimut sampai leher.
Mencoba untuk tidur dan melupakan pesan dari Hyewon yang sempat ia baca tadi.
.
.
.
Hyewon menatap lekat layar ponsel. Dia mendesah lelah, semua pesan yang dikirimkan pada Wonyoung tidak mendapatkan balasan satupun.
Bahkan pesan tentang Minami pun tidak dibalas.
Minami merindukan Wonyoung, gadis kecil itu terus saja menanyakan kemana Wonyoung. Dan Hyewon juga merindukan gadisnya.
Frustasi? Ya, tentu saja. Sudah lebih dari dari satu minggu sejak kejadian itu, hubungan dia dan Wonyoung menjadi semakin runyam.
Dia tidak mau hubungannya berakhir begitu saja. Yah, setidaknya jika ada kemungkinan terburuk—dengan berakhirnya hubungan mereka, Hyewon ingin masalah mereka selesai dan berakhir dengan damai.
Menyimpan ponsel diatas meja, dia melirik jam dinding yang ternyata sudah menunjukan pukul sebelas malam.
Berdiri dari duduknya, Hyewon beranjak menuju kamar Minami.
Melipat kedua lengan didepan dada, bahu bersandar pada kusen pintu. Hyewon menatap lekat putrinya dari kejauhan sebelum ia menghampiri Minami yang tengah tertidur pulas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You - HyeWony✔
Fanfiction"Karena rahasia terbesar ku adalah kesalahan terbesar ku. Dan perlu kau tau, kau adalah salah satu rasa bersalah yang selama ini aku rasakan. Tapi percayalah, kau adalah hal paling indah yang pernah ku miliki selama aku menghirup udara ini." ~Kang H...