"Nana-chan, apa kau sudah siap?" teriak pria Kang dari ruang tengah kepada putrinya yang masih berada dikamar nya.
"Iya, sebentar lagi Appa~" jawab Minami dengan teriakan juga.
Hyewon kembali merapihkan penampilannya yang sebenarnya telah rapih. Pakaian kasual yang terlihat santai, rambut tersisir klimis dan rapih membuat ketampanannya semakin terlihat.
"Appa, ayo~" Minami menghampiri sang ayah, menarik tangan besar pria itu.
"Ayo~"
"Eomma~ Wonny pergi dulu." Teriak gadis jangkung itu, kaki jenjangnya menuruni satu per satu undakan anak tangga.
"Ya, kalian pulangnya jangan terlalu larut." Jawab sang Eomma yang sedang sibuk didapur.
"Baiklah." Segera saja Wonyoung keluar, menunggu kedatangan Hyewon didepan gerbang.
.
.
.
"Hey Wonny-ya~" gadis jangkung itu berbalik setelah menutup rapat pagar gerbang dan dia melihat ada Jiheon yang mengayuh sepedahnya menghampiri Wonyoung.
"Kau mau kemana? Tumben hari minggu sudah rapih seperti itu?"
Ya, perlu kalian tau bahwa Wonyoung adalah tipe gadis yang lebih memilih bermalas-malasan dirumah daripada keluyura tak jelas saat weekend tiba.
"Hmm... jalan-jalan, mungkin." Jawabnya seadaanya.
"Jalan-jalan? Dengan siapa?" tanya pemuda Baek dengan alis mengerut.
Sebuah mobil berhenti tak jauh dari tempat mereka berdiri membuat Wonyoung mengurungkan niatnya untuk menjawab. Seorang anak kecil turun dari kursi penumpang, lalu disusul seorang pria.
Jiheon sudah dapat menebak gadis Jang itu akan pergi bersama siapa.
"Jiheon Oppa~"
"Oh, hay Nana-chan..." tersenyum lebar, tangannya terulur mengelus gemas puncak kepala gadis Jepang itu.
"Bagaimana kabarmu? Apa Nana-chan sudah benar-benar sembuh?" lanjut Jiheon yang mendapat anggukan dari Minami.
"Wonny-ya, sudah siap?" pertanyaan Hyewon mengalihka atensi Jiheon dari Minami, dia menatap Dokter Kang yang tersenyum lembut kepada Wonyoung.
Jujur saja, Jiheon sangat tidak suka jika dokter itu terus berdekatan dengan sahabat kecilnya. Ada sebuah perasaan aneh jika melihat mereka berdua saling melempar tatapan hangat dan senyum.
Ya, kalian boleh katakan bila Jiheon cemburu, tapi memang itu kenyataannya.
"Wonyoung-ah, sepertinya aku harus pergi. Dadah Nana-chan, permisi Dokter Kang." Setelah mencubit pelan pipi tembam Minami, Jiheon pun pergi begitu saja dengan mengayuh sepedahnya.
Mereka bertiga menatap kepergian Jiheon yang semakin menjauh dari pandangan mereka.
"Berangkat sekarang?" tanya Hyewon kepada kedua gadisnya. Dan kedua gadis itu mengangguk bersamaan.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You - HyeWony✔
Fanfiction"Karena rahasia terbesar ku adalah kesalahan terbesar ku. Dan perlu kau tau, kau adalah salah satu rasa bersalah yang selama ini aku rasakan. Tapi percayalah, kau adalah hal paling indah yang pernah ku miliki selama aku menghirup udara ini." ~Kang H...