4

508 32 0
                                    

David dan Lyli saling baku tembak ..
Erina diam terduduk di lantai..
Lyli yang melihat itu menghampiri Erina ..

" Nak masuklah kerumah dan bersembunyilah di kamar mommy buka foto di dinding masukkan digit tanggal lahir kamu dan bersembunyilah disana... jangan lupa telephone kakak mu untuk segera pulang bilang keadaan darurat dari mommy" Lyli menyuruh Erina

Mengangguk diam dengan pandangan kosong..

Tentu saja shock

Dengan kaki bergetar Erina melangkah pergi jauh dari tempatnya ..
Baru beberapa langkah menoleh kebelakang sebentar tanpa disangka daddy dan mommy menatapnya lalu tersenyum lembut.

"Selamat tinggal putriku tercinta" bersamaan dengan itu David dan Lyli melanjutkan pertempurannya.

Cairan bening menetes dari pelupuk mata Erina yang sipit.

Segera berlari menuju kamar mommy nya.

Celingak celinguk mencari foto yang di maksud dan gotcha Erina menemukannya. Di ambilnya foto terdapat alat keamanaan dengan kunci digit angka.

Erina sekali lagi mengingat tanggal ulang tahunnya.

3 menit berpikir Erina mengetik angka 1904

Terbukalah pintu rahasia dibaliknya.

Erina melongo di buatnya. Segera saja masuk dan tertutuplah pintu itu seakan tidak ada apa apa.

Merogoh saku celana menemukan ponsel dan segera saja mencari kontak Kakaknya.


Tuttt...
Tutttt..


Sambungan tidak terjawab.

Erina mencobanyahingga 5 kali baru diangkat.

"Hallo..."

"Kak segera pulang kata mommy darurat"

Sambungan terputus dan pelakunya Erina, dia masih shock akan apa yang dilihatnya.

Kakinya bergetar, keringat dingin mengalir dari pelipisnya, suhu tubuhnya panas dingin.

Di tempat Reno..

Dering ponsel Reno tak henti hentinya bersuara..

Dia sedikit kesal disaat bertugas Reno tidak kakan menyentuh ponsel sekalipun ..

'CK!!' berdecak marah 'menggangu' batinnya

Namun kemarahan Reno berubah setelah tau siapa yang menelpon nya (aku nggak tau nulisnya gimana) tercetak jelas bertuliskan My Princess dia sangan senang tapi juga heran

'Tumben menelpon? Ada apa ini kenapa perasaanku sedikit tidak enak?' bantin dan logika Reno bergejolak. Dengan segera menggeser tombol hijau.

" Hallo..."

"........"


Deg.

Dunia seakan runtuh bagi Reno. Dia tau apa arti darurat menurut mommy nya itu.

Berlari meninggalkan tempat tanpa mempedulikan rekan yang menatapkan bingung dan terkejut pasalnya tim mereka sedang menjalankan misi walaupun tidak terlalu sulit jika ada Reno sang ketua.

Melaju dengan kecepatan tinggi membelah lautan kandaraan yang menyumpah serapahi pengemudi yang gal ugalan itu.

Reno sampai di kediaman Agustin..

Menggenggam pintol emas kesayangannya Colt 1911 mulai menembak, membidik satu persatu musuh yang selalu menyerang keduang orang tua nya.



Dor...
Door..
Dorrr..

Suara saling baku tembak menembak pun terdengar sampai keruanggan yang Erina tempati .

15 menit bertarung musuh berkurang tapi sayang...




Dorr...
Dorrr..



David dan Lyli lengah ...

Brukk...


Reno yang mendengar suara itu segera menoleh dimana orang tua nya berada.

Membulat sempurna mata hitam kelam milik Reno menatap musuh penuh kemaran dan kebencian yang membara.


Dorr..
Dorr..


Pelaku mati mengenaskan dengan jantung dan kepala yang bolong ulah Reno yang mengamuk..

Tinggal beberapa musuh lagi tapi mereka malah lari kabur ..
Tanpa memperdulikan mangsanya yang lari Reno mendekati daddy dan mommy nya.

"Daddy mommy bertahanlah... ku mohon " cairan bening sebening Kristal menetes tanpa disadari

"Nak jaga adikmu.. musuh mengincar nyawa nya... Uhhuukk.." darah Lyli menciprat kaos putting yang Reno pakai.

Mengelus pipi putranya lembut tersenyum manis

"Maafkan kami nak yang tak bisa merawat dan membimbing kalian hingga besar" lanjut Lyli menyesal yang telah melewatkan
tumbuh kembang nya sang buah hati.

Reno menggeleng menggenggam erat jemari mommy nya.

Mata mulai mengabur seiring dengan menutup mata Lyli telah dinyatakan tewas.

Sedangkan David daddy nya nya?

Reno mendekati David yang masih setengah sadar,
" Ambil map biru di barkas(?) daddy kami menulis semua nya disitu dan itu permintaan terakhir kami. Daddy dan mommy serah kekalian berdua"

Darah mengalir dari dada David.

"Selamat tinggal nak" senyum tulus terbit di raut muka David sebelum akhirnya tewas dengan luka tembak di jantungnya.

"Tidaaakkkkkk...." Histeris Reno

"Daddy mommy bangun..." guncangan tubuh di berikan.

Tidak tahu saja ada seorang gadis yang menatapnya..

Pandangan kosong, sorot akan kebenciaan, kemarahan, dan dendam.

Erina..
Gadis yang mematung di balik punggung Reno..

Tak kuasa menahan semua ini...




BRUKK..

Reno menoleh kebelakang terkejut melihat adiknya terkapar dilantai.

Mendekati adiknya menidurkan dipahanya seraya mengelus lembut rambut hanya itu yang bisa dilakukan Reno sebagai seorang kakak untuk saat ini.
























Jangan lupa votecom;)

Follow salam shinsominie;))

HEROINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang