33

49 3 0
                                    

Jangan lupa vote nya besti:)

Komentar kalau typo ?!

Happy reading hehe:D






Dini hari berhembus angin malam dengan sedikit kencang.

Kedua kakaknya, Nam Kyu dan Hyun Jae belum kembali dari tugasnya menyelidiki tempat yang akan di gunakan TXT untuk melakukan konsernya kembali.

Somin mengambil kunci ruang pribadinya. Letaknya Di kamar mandi yang di sulapnya sebagai ruang persenjataannya. Banyak sekali barang barang aneh, peralatan bengkel, dan sebagainya. Tak lupa pengedap suara tertempel di ruangan tersebut.

Mengambil beberapa pistol simpanannya dan mengotak-atiknya. Memperbaikinya lalu menambahkan sesuatu yang menurutnya perlu dan berguna.

Darimana pistol sebanyak itu ia dapatkan? Tentu dari misi misi yang dijalaninya. Dengan liciknya merampas pistol bekas milik musuh.

'Kalau berguna, kenapa tidak?' begitu pikirnya.

Jangan kira dirinya tidak suka barang bekas, selama itu berguna untuknya atau orang lain. Tak masalah jika harus memungutnya sekalipun.

Beberapa jam telah berlalu, Somin masih fokus pada pekerjaannya yang tinggal sedikit lagi selesai itu.

Terlihat di sebuah kotak banyak tumpukan pistol kecil buatannya.
Ralat, revisinya.

Selesainya, Somin merenggangkan ototnya yang kaku. Tugasnya selesai.

"Kita lihat apakah rencana senjata ini akan tetap sampai di telinga musuh. Jika tidak artinya dia memang penghianat sesungguhnya." Monolognya.

"Hoho play the game!"

Somin tidak tidur hari ini. Ia menyibukkan diri dengan mengintai sesuatu di balik monitornya.

"Apakah aku harus menyusul mereka?" Tanyanya pada diri sendiri.

"Jika bosan keluarlah sebentar tidak buruk, bukan?"

Somin mengangguk membenarkan. Lalu dengan gesit melompat keluar jendelanya.

Ia pergi ketika semua penghuni dorm, kecuali kedua kakaknya itu sudah tidur.

Jangan remehkan Somin, ia memberi cctv mini sangat sangat mini (tau yang di film spykids kan) ke masing masing kamar penghuni.
Tenanglah Somin bukan orang mesum, bahkan ia melihat seorang pria telanjang pun tak tergoda.

Somin pergi dengan menaiki mobil miliknya yang di sembunyikannya.
Letaknya sedikit jauh dari dorm, tepatnya di sebuah toko dengan membayar uang sewa tempat parkir tentunya. Memang khusus untuknya pergi menyelinap maka dari itu dipersiapkan dengan matang.

Sesampai di tempat konser. Memakirkan mobil dengan sedikit jauh. Somin berjalan santai dengan Hoodie hitam yang di turunkan ke kepalanya memasuki ruangan ruangan yang ada.

Saat melihat salah satu dari kakaknya, Somin bersembunyi.

Mengecek jam di pergelangan tangannya, "Sepertinya ada satu ruangan yang mencurigakan dekat di sini." Gumamnya. Lalu Somin mengedarkan pengelihatan guna mengetahui posisi kakaknya dan sedikit berlari memasuki setiap ruangan yang tertangkap matanya.

Semakin dekat dengan benda mematikan membuat jam itu bergetar menyengat kulit.

'Inikah tempatnya?' pikirnya, dengan segera menempelkan jamnya keluarlah hologram.

Terlihat boom sudah di atur untuk konser sore ini.
Somin mengambil kapur putih di sakunya dan memberi tanda kecil pada meja di ruangan tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HEROINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang