8

488 35 27
                                    

Di rumah Erina dan kakaknya turun dari mobil BMW nya berjalan memasuki rumah..

Mereka berdua langsung menuju kamar mendiang orang tua nya..
Menyingkirkan sebuah foto keluarga yang harmonis ke sisi ranjang tempat tidur yang ada.

Terpampanglah sebuah alat pemasuk digit kode.
Jari panjang Reno menari nari di atas tuts angka menekan angka digit untuk membuka pintu dari ruang  rahasia yang di buat orang tuanya dahulu.




Trriing..
Kliik..





Pintu terbuka segera mereka masuk..

Reno dan Erina membuka satu persatu laci yang ada di ruangan tersebut.

15 menit berlalu…

“Kak?” panggil Erina.

Yang dipanggilpun masih tetap sibuk mencari berkas yang di bicara orang tuanya kemarin

“Kak !!! Lihat lah” pekik Erina kesal.

Menoleh ke sumber suara mendekat dan melihat sesuatu yang di pegang adiknya

“Maaf kakak terlalu fokus mencari princes” rasa bersalah Reno mengamati wajah cemberut adiknya.

“Apakah ini yang  di maksud daddy dan mom kak?” penasaran.


“Mungkin prince. Kita baca satu persatu”

Erina mengangguk lalu mereka membuka satu persatu map yang ada.

Biru.
Surat kuasa hakpembagin harta yang tertera nama Erina dan kakaknya Reno.

Kuning.
Tanda tangan kontrak Fbi.

Hijau.
Penyelidikan kasus kasus yang pernah di tangani couple great.

Merah.
Amanah dari para sahabat.



Tunggu ?...


“Kak.. Apa maksud dari ini?” Erina menyerahkan map merah yang menurutnya aneh itu pada kakaknya.



Reno membukanya lalu membacanya..


KAMI AGENT COUPLE GREAT DENGAN INI MENYATAKAN  BAHWA AMANAH
DARI PARTNER SEKALIGUS SAHABAT-SAHABAT KAMI DALAM TIM UNTUK MENGASUH
DAN MEMBESARKAN ANAK-ANAK MEREKA DAN MEMBIMBING NYA
MENJADI PENERUS MEREKA.

Date list :

Alexano Vano William.
Elena Caroline Jass.
Elsa Evelyna Catte.
Johnny Dipson Bell.


PERTANDA COUPLE GREAT DAVID SMITH AGUSTIN DAN LYLIANA JOSEN AGUSTIN.

Selesai membaca isi map merah tersebut Reno memandang Erina dan erina pun memandang balik kakanya, Reno.

“Bagaimana menurutmu prince?” Tanya Reno ke Erina

“Apanya yang bagaimana kak?” Tanya balik Erina dengan tampang datar bak tembok China.

“Kakak bertanya pendapatmu kenapa balik Tanya?!” kesal Reno, kakaknya.

“Ya kita cari anak dalam list itu kak”  santai dan tenang.

“Kamu tak keberatan dengan mengangkat anggota keluarga baru?”

“Kenapa harus keberatan kak? Kan ini amanah dari mom dan dad “

“Baiklah kita cari besok !!!” girang Reno.

Reno tak menyangka bahwa Erina tidak merasa keberatan dengan permintaan mendiang orang tua nya ini dia mengira adiknya tidak mau menjalankan amanah ini.

” Kakak senang sekali rupanya?”

“ Tentu saja rumah kita akan ramai jika dapat anggota keluarga baru.. Memangnya kamu gak senang prince?”

“Tentu saja senang kak”

“Tapi kenapa raut wajahmu biasa saja tidak ada rasa senang atau bahagia gitu?”

“Aku tak bisa mengekspresikannya kak” DATAR geh mukanya.

“Hehehe” cengenges Reno menanggapinya.

“Prince” panggil Reno

“Ya?” sambil menatap kakanya dengan datar dengan sorot  ADA APA?

“Kamu tadi waktu di rumah sakit sedikit menakutkan prince” ujar Reno mengeluarkan unek unek dalam benaknya.

“Kapan?” datar Erina.

“Waktu di Tanya dokter Jimmy”

Erina diam mengingat peristiwa di rumah sakit..

“Oh itu kak.. Emang kenapa?” dengan tampang polosnya Erina bertanya intonasi bicara pun datar.

“Nah nah itu..” tunjuk Reno ke muka adiknya,Erina.

“Kamu jangan pasang muka polos gitu, menakutkan sekali prince” merinding bulu kuduk Reno.

“Menakutkan gimana kak? Kan kalau muka polos kayak anak kecil bukannya imut ya kak?” goda Erina mempertahankan muka  polos di iringi senyum manis yang menambah kengerian bagi siapapun yang melihat tak terkecuali.

‘Astaga daddy !!!’ pekik Reno dalam hati.

“Prince jangan menakuti kakak. Hentikan senyumanmu itu dan pasanglah muka datar seperti biasanya itu jauh lebih baik” jujur Reno takut melihatnya.

“Hahahaha baiklah kak” Tawa Erina yang baru kali ini di dengar Reno.

“Oh iya prince setelah menemukan mereka semua selang sebulan kita akan pergi ke markas FBI “ ujar Reno

‘sepertinya pelatihan akan di mulai’  pikir Erina.

“Pelatihan ya kak?” penasaran.

“Ya seperti itulah. Dulu dad dan mom pernah bilang jika suatu saat prince nya Agustin besar maka ia di haruskan menjadi agent berbakat dan membanggakan” jelas Reno.

“Baiklah, aku akan ikuti apa kemauan kakak, mommy, dan daddy.. Jika suatu saat aku sudah ahli dan sudah menjadi agent terhebat di FBI , aku akan membalaskan dendam ku pada orang yang telah membunuh orang tua kita” ujar Erina dan tersenyum lebih tapatnya menyeringai kejam dan misterius.


‘sial menakutkan’ batin Reno teriak ketakutan gak jelas.

”Sekarang tidur lah prince besok kita mulai pencariannya” suruh Reno.

“Baiklah good night kak” cium kanan kiri pipi Reno.

“Good night too prince” kecup kening Erina dan mereka berjalan kembali menuju kamar masing masing.




















Jangan lupa votecom_-
Silent reader sadar lah ku mohon:v






Follow salam SHINSOMINIE;))

HEROINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang