Takkkk... Traa... takkkk ... Takkkk
Pagi ini SeokJin selalu bangun lebih awal..
Bukan tanpa alasan untuknya, namun ini sebuah tanggung jawabnya sebagai member tertua dan ayah dari maknae maknaenya.."Somin-ssi...??" Panggil Jin pada seorang gadis yang sibuk berkutat dengan peralatan dapur drom BTS
Somin menoleh dengan tatapan datar khasnya..
"Kamu kah itu??" Heboh Jin berjalan mendekat
Somin hanya mengangguk dan melanjutkan memotong sayuran yang digenggamnya
"Emmm... Bagaimana keadaan mu? Maaf kan kami Somin " ujar Jin bersalah
"Untuk?" Tanya Somin
"Kami tertidur di kamarmu... Kami tau kalau kamu paling tidak suka jika tempat privasi mu di tempati orang lain" Jin menunduk dan berujar pelan
Pandangan Somin beralih menatap SeokJin hyungnya ini...
"Tak apa itu yang terbaik untuk kalian" jawab Somin datar namun menjadi penenang Jin yang dihinggapi rasa bersalah
"Lalu kamu tidur dimana?" Mengangkat kepalanya dan menatap balik Somin
"Di sofa" Somin
Jin mengangguk " Baiklah boleh aku membantumu?"
"Tata saja peralatan makannya di meja ini sudah hampir selesai"
"Baiklah" Jin berjalan menuju rak piring dan sebagai nya lalu mengambil beberapa alat makan dan menatanya di meja makan
Selesainya Somin memotong sayur untuk lalapan .....
"Bisakan kamu menatanya?" Somin lalu berjalan pergi kekamar
Sedangkan Jin hanya menatap cengo...
Beberapa detik dia tersadar lalu menatap masakan Somin dan menghidangkan nya di meja makan..
Selang beberapa menit Na Ri bersama Mi Sun keluar dari kamarnya dan turun ke bawah..
"Ehh Jin Hyung sudah selesai memasak?" Tanya Na Ri melihat Jin
"Bukan aku yang memasak nya" jawab Jin
"Lalu?" Giliran Mi Sun bertanya
"Somin yang memasaknya tadi pagi setelah aku bangun ingin memasak tapi malah Somin yang sudah selesai membuat makanan lalu aku disuruh menata alat makan dan menghidangkan masakannya" jujur Jin
"Somin??" Beo Na Ri bodohnya tidak mengetahui adiknya sendiri
Mi Sun menatapnya tajam mengisyaratkan untuk diam..
Nari yang melihatnya ngeri tanpa sebab..
"Lalu dia kemana?" Tanya Mi Sun
"Di kamarnya" jawab seenaknya Jin
"Ehh kamar?? Bukannya kita ketiduran di kamarnya?" Na ri mulai ingat siapa Somin sebenarnya
"Ehh iya juga" bodohnya Jin
"Somin kan masuk kamar kita Shin Na Ri" tajam Mi Sun
"Ohh iya betul dia masuk kamar kalian" ingat Jin
Nari mengangguk paham..
Tukkk... Takkk.. tukkk
Semua yang berada di ruang makan menatap pelaku yang sedang berjalan mendekati mereka...
"Apa?!" Dingin Somin merasa risih di tatap intens mereka bertiga
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Mi Sun khawatir begitu juga Nari menatap cemas kearahnya.
"Aku baik baik saja ... Ini bukan yang pertama kalinya bukan?" Datar Somin menanggapi kakaknya yang overprotektif..
Somin sampai di tempat duduknya diam menatap mereka bertiga...
Lalu Na Ri berjalan mendekat ke Somin dengan aura dingin terpancar membuat bulu kuduk Jin meremang ..
Misun menghela nafas dalam..Bugh....
Satu pukulan lolos menyentuh pipi mulus Somin...
Sudut bibirnya berdarah...
Jin menatap takut 'itu pasti sakit' batinnya meringis ngiluMisun hanya menatapnya tanpa mau ikut campur untuk hal seperti ini
Sedangkan Somin dia diam menatap kakaknya yang marah atas kesalahannya kemarin...
"Jangan diulang lagi.. Kamu tahu? Itu bisa membahayakan member lainnya dan juga dirimu... Kontrol emosimu bilang padanya untuk keluar di kondisi darurat saja kalau sepele seperti kemarin kamu saja yang sekarang bisa mengatasinya tanpa dia" marah Nari
"Maaf Hyung aku tau aku salah.... Tapi..." Jeda Somin
"Tapi apa?!!" Emosi Nari memuncak
"Tapi dia menginginkan nya Hyung... Sudah lama dia tidak melakukan nya" lirih Somin dengan menunduk bersalah
Nari melunak... Ia tidak bisa marah berlama lama dengan adiknya ini...
Menghela nafas berat..
"Kumohon datanglah disaat kondisi darurat saja Shinso" ujar Nari detik kemudian memeluk adiknya
"Maafkan hyungmu ini Somin" menangis hanya itu yang Nari lakukan
Membalas pelukan hyungnya mengusap pelan punggung nya dia tau hyungnya peduli padanya..
Selang beberapa menit..
"Ehemm... " Dehem Misun
"Bangun kan Hyung lainnya untuk sarapan" Misun menunjuk Somin
Somin mennatap datar .
"Aku?" Tunjuknya pada diri sendiri
"Sabagai hukuman" lanjut Nari melepas pelukannya
"Baiklah" Somin berdiri meninggalkan mereka bertiga di ruang makan
Sesampainya di kama miliknya sendiri ia mengetok pintu ...
Tidak ada sahutan dengan kesal Somin menendang pintu dengan paksa..
Brakkk...
Semua yang didalam kamar tersebut bangun Terlonjak kaget akibat suara keras yang timbul dari pintu dengan gadis menatapnya datar
"Bangun dan sarapan yang lain sudah menunggunya... "
"Tenanglah aku baik baik saja" potong Somin mengetahui apa yang akan Jimin Hyung katakan
Semua sudah bangun dengan setengah kesadaran yang ada...
Kecuali satu Nam Kyu
Somin berjalan mendekat nya dengan wajah datar khasnya
"Wake up" dingin dan tegas Somin
Dengan kasar menarik selimut Nam Kyu membuatnya jatuh ke lantai dengan tidak elitnya...
Nam Kyu bangun berdiri lemas lalu berjalan sempoyongan ....
Grrepp..
Hampir saja terjatuh jika Somin tidak memapahnya..
"Ingat animea mu Hyung" lembut Somin tetap mempertahankan muka datarnya..
Kejadian tersebut tidak luput dari mata member BTS yang cengo menatapnya ...
"Ayo sarapan jangan sampai membuat nya marah" perintah Kyong Jee
Semua mengangguk dan mengekor keluar kamar ...
Sesampainya di ruang makan semua makan dengan lahap dalam diam...
Ehehehe... Aku up morning day;)
Ini masih basa basi ya dulu belum masuk actionnya;)
Nanti sore aku up untuk actionnya ;*
Jangan lupa votecom nya gak bosen ngingetin lah akutu>.<
KAMU SEDANG MEMBACA
HEROINE
Mystery / Thriller"Jangan sentuh keluarga ku dengan tangan kotormu !!!" Bentaknya Penghianatan terhadap keluarganya membuat dia berpikir 'Apakah aku harus membunuhnya atau tidak?' Namun di sisi nuraninya mengatakan 'Tapi dia pernah menjadi bagian dari kehidupan ku' ...