5

500 33 0
                                    

Segala kekacauan yang terjadi di kediaman Erina telah di bersihkan jejak mulai dari kabar terbunuhnya David dan Lyli yang mendapa julukan couple great dan keberadaan anggota Agustin yang tersisa, penyerangan musuhnya, hingga pemakaman David dan Lyli yang di hadiri banyak FBI dan kepolisian.

Reno membawa adiknya, Erina ke RS milik keluarganya sebelum mengantar orang tuanya ke tempat peristirahatan yang terakhir.

Setelah selesai acara pemakaman , Reno cepat pergi menuju RS ShinHost melihat bagaimana keadaan Erina sekarang.


Takk...
Tukk..
Takk..
Tukk..

Bunyi alas kaki menyentuh dinginnya lantai ...

Banyak orang berlalu lalang mulai dari pasien, kerabat ataupun keluarga, staff rumah sakit, dan dokter yang berjalan ditemani suster (ngesot:v).

Bau yang tercium pertama kali menyeruak hidung adalah obat.
Sesuatu hal yang di benci Erina..

Krieettt...

Pintu terbuka.

Pemandangan Reno yang pertama kali melihat bahwa adiknya telah sadar dengan duduk bersandar bantal,, terpancar sorot pandang kosong dan dingin..

Reno tau apa yang dirasakan Erina saat ini. Kehilangan seseorang yang berharga itu MENYAKITKAN .

Melangkah mendekat.

"Erinaa..." panggil Reno terhadap adiknya yang tak ada sautan sang empu nama.

"Erinaa..." sekali lagi.

Reno sudah tidak tahan, tangan nya terlulur mengelus kepala Erina lembut.

Erina sadar dari lamunan nya..
"Kakak..." suara ini lah yang ingin sekali di dengar Reno.

Menatap lembut " Iya My Prince.. kamu mau kakak ambilin apa hmm?"

Mata hijau teduh menatap Reno sendu berkaca kaca "Peluk" satu kata dengan seribu pergerakan.

Mendekap hangat tubuh mungil.

"Jangan sedih berlarut larut prince, daddy dan mommy nanti ikut bersedih biarkan mereka berdua tenang dengan mengikhlas kan kepergiannya.. Kan masih ada kakak yang menyayangi princess " berusaha menenangkan Erina tapi malah terdengar isakan kecil ..

"Kita harus bangkit prince,, ingat pesan orang tua kita? Mereka nyerahkan semua ke kita.. Mau tidak mau kita harus menerima semua kenyataan ini karena Tuhan sudah memberi takdir masing masing kepada umat manusia termasuk kita" menarik nafas sebntar membuang dengan kasar

"Kakak tau pesaraan prince saat ini,, tapi kamu harus tau perasaan kakak sama seperti prince.. Lihat kakak tetap bangkit dari keterpurukan demi princess nya kakak daddy dan mommy"

Isakan masih terdengar walaupun tak sekasar tapi perlahan mulai menghilang.

Dilepasnya pelukan itu..

"Tatap mata kakak prince" suruh Reno mau tak mau Erian menatap manik hitam kelam milik kakaknya.

"Prince masih sayangkan sama kakak?" Erina mengangguk sesegukan.

"prince mau membantu kakak untuk menjalankan amanah orang tua kita?" mengangguk sekali kali sebagai respon. Reno tersenyum hangat.

"prince mau janji sama kakak?" pinta Reno

"Janji apa kak?" sahut Erina

"Jangan bersedih lagi dan kita harus saling terbuka satu sama lain.. Gimana? Mau?" tawar Reno

HEROINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang