25

115 9 1
                                    

Seoul, Korea Selatan

Angin malam yang dingin terasa menusuk kulit walaupun di bawah atap bangunan kokoh sebagai tempat berlindung manusia dari segala macam hal peristiwa di luar, tak terkecuali hembusan angin itu sendiri..

Semua penghuni dorm berkumpul dalam satu ruangan di bawah sinar lampu terang menyala..

“Ehem..” deheman Hyun Jae terdengar di ruangan sunyi dengan berbagai macam tatapan yang mengarah pada nya.

“BTS, kalian besok akan berangkat ke kota Busan untuk pertunjukkan sekaligus jumpa Army bukan?”

“Benar, satu jam yang lalu manager memberitahuku bahwa siang kita berangkat dari dorm sampai disana kami bersiap penampilan untuk acara tersebut, lalu malam hari di mulai dengan BTS menyanyikan beberapa album di lanjutkan jumpa Army” jawab leader BTS, Kim Nam Joon atau dengan nama panggung RM

Hyun Jae mengangguk menanggapi

“Apa kalian sudah siap?” datar So min

Member BTS saling pandang dengan tatapan bingung

“Apa kalian siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi saat pertunjukkan kalian sedang berlangsung?” tambah Mi Sun yang tau arah pembicaraan So Min

“Bagaimanapun keadaan nya, kami harus selalu siap dengan segala resiko dalam situasi sekarang ini” Jin

“Ya, kami tak ingin membuat Army kecewa karena kami terlalu lama cuti dari dunia hiburan” timpal Suga

Member TXT menatap hyung nya kagum, prinsip mereka begitu kuat dan berani

“Baiklah kita bagi tugas untuk penjagaan” ucap Na Ri

“Nam Kyu, pantau segala aktivitas para staff Big Hit dalam acara besok di dorm bersama Na Ri lalu Mi Sun cari tempat tinggi untukmu menembak dan pantau dari atas, So Min berbaurlah dengan Army, sedangkan aku bersama Hyun Jae akan berjaga di sisi panggung acara..” jelas si ahli strategi menjeda sebentar..

“Untuk member TXT, kalian jangan sekali kali keluar dorm ini dengan berbagai alasan” lanjut nya, Kyong Jee

Member TXT mengangguk patuh

“Tunggu… “ interupsi Somin menghentikan kakak nya berbicara

Semua mata menatap nya penasaran..

“Apa aku harus berada di antara kerumunan gila itu?” datar nya

“Iya” santai Kyong  Jee

“Kenapa?” dingin Somin

“Agar tidak mencurigakan”

“Berikan aku satu alasan yang masuk akal”

“Jika kamu berada di antara kerumunan fans, memudahkanmu mengawasi pergerakan mencurigakan dari mereka karena army berisi para wanita fanatik yang berteriak dengan gila ketika melihat biasnya jadi mereka tidak tau kalau BTS di lindungi oleh kita.. lagi pula kamu wanita masa iya kami laki laki mengidolakan sesama jenis, yaaa walapun ada yang begitu sih tapi itu terlalu aneh di pandang mata yang pasti akan di curigai nanti nya” jelas Hyun Jae di angguki setuju Kyong Jee

“Sial” gunam Somin kesal

“Kalau begitu kita siapkan persentajaan sekarang” Kyong Jee member intrupsi pada saudara nya yang akan menjalankan misi esok hari.

Hyun Jae, Mi sun beserta Kyong Jee menuju kamar menyiapakn senjata andalan mereka masing masing.

Nam Kyu mengambil Laptop yang ditaruhnya di atas meja lalu menyalakannya.

Nari yang bosan pun melangkah pergi membantu Mi sun.

Sedangkan Somin duduk santai menatap namja namja idol yang malah menatap diri nya tanpa berkedip

“Apa?” Tanya Somin

“Tidak apa apa” jawab V

“Emm.. Somin-ssi bolehkah aku bertanya?” Soobin salah satu member TXT penasaran

Somin mengangguk menatap nya datar

“Apakah kau tidak merasa takut jika sesuatu hal terjadi besok?” tanyanya

Somin menggeleng masih dengan tatapan datar khas nya

“Lalu apakah kau merasa berdebar?” timpal Yeonjun

Lagi, Somin menggeleng kepala sebagai jawaban . Tidak!

“Jika sesuatu hal terjadi pada salah satu dari kami atau bahkan kami semua, apa yang kamu lakukan?” Jimin yang penasaran pun ikut dengan sesi Tanya yang ditujukan pada Somin.

“Melindungi kalian” tenang nya

“Jika kamu terluka bagaimana?” J-Hope

“Berobat”

“Aigo… maksudku jika kamu terluka apa masih mau melindungi kami?” gemas J-Hope

Somin mengangguk. Ya!

“Tapi kenapa?” Jungkook

“Itu bisa membahayakanmu” tambah Jin

“Sudah menjadi tugas kami untuk melindungi kalian semua” jawab Somin dengan tenang sambil melipat tangan di dadanya

“Hahaha tenang lah dia tidak akan terluka parah hanya untuk hal seperti itu” ujar Nam kyu

“Sekalipun tangan, kaki, ataupun bahu yang kecuali alat vitalnya tidak tertembak dia akan tetap bangkit membunuh para serangga tidak berguna itu untuk melampiaskan kekesalannya” lanjut Nam Kyu bangga

“Kalian tidak perlu mengkhawatirkan ku atau yang lain…khawatirkan diri kalian sendiri dan jangan sekali kali kalian membantah apa yang kami perintahkan” tegas Somin.

Member BTS dan TXT mengangguk patuh…

Selang beberapa menit..

“Ada yang aneh” gunam Nam Kyu pelan namun pada dasarnya Somin yang sedari tadi memperhatikan saudara nya itu secara intens mengetahui sesuatu yang tidak beres…

“Ada apa hyung?” datar nya bertanya

Lalu Nam Kyu berjalan mendekat dan duduk di samping adik nya. Somin

“Lihat lah…” mengulurkan layar laptop pada Somin yang ditatap tajam oleh nya

“Sepertinya itu tempat yang akan di taruh bom waktu… tapi tak hanya satu… adaa… 4 titik buta strategis tanpa orang banyak ketahui” simpul Somin di angguki Nam Kyu

Lalu Somin beralih menatap member BTS

“Jika kalian besok di suruh ganti baju beserta make over di lantai 2 no 13 kamar sebelah kiri, mintalah ganti ruang no 2 dilantai satu…” Member BTS mengangguk

“Mintalah ganti baju sendiri tanpa di bantu satu staff pun. Aku akan memberi kalian satu rompi ringan untuk lapisan dalam baju perform kalian” perintah Somin

“Tapi kami nanti tidak bisa bergerak bebas jika memakai rompi” ujar RM

“Benar itu pasti berat” keluh Jungkook diangguki member BTS yang lain

Smirk tipis muncul di bingkai wajah Somin

Gelak tawa terdengar dari mulut Nam Kyu

“Tenanglah, adikku akan membuat rompi ringan seperti baju yang kalian gunakan sehari hari tanpa mengganggu kegiatan gerak performa dance kalian. Jadi patuhilah apa katanya atau kalau tidak….” Gantung Nam Kyu yang member kesan misterius

Para member idol menatapnya gemetar horror

Memberi isyarat dengan jempol tangan mengarahkan ke leher lalu menariknya dengan kesan horror yang menandakan kematian akan mendekatimu

Bulu kuduk mereka meremang, peluh mengalir pelan dari dahi dan pelipis lalu mereka menyeka nya, keringat dingin di balik punggung pun terasa.

Setelah semua selesai dengan kegiatan masing masing mereka semua bergegas ke kamar untuk istirahat.

Jangan jadi pembacagelap...
Hargaipenulis dengan tekan vote dan comment...

HEROINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang