007|Aneh (1)

4.8K 331 23
                                    

Jika aku memperlakukan mu seperti caramu memperlakukan mu, mungkin kamu akan membenciku.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


"Lo gk ada niatan buat bawa Raka ke psikiater Boss?"

Tempat yg awal nya sepi, sekarang ramai. Setiap 1 minggu sekali, mereka selalu berkumpul. Meluangkan waktu biarpun sebentar, karna kesibukan masing masing dengan pekerjaan.

Saat ini, Arkan, Dion, Reno dan Fano tengah berdiskusi. Diskusi tentang anak Arkan saat ini, Raka. Dia anak yg berbeda. Memiliki penyakit, tapi bukan dk sebut penyakit.

"Gue udah coba, tapi selalu sama" Arkan menjawab dengan helaan nafas nya. Terlahir hampir sama seperti Arkan, fisik maupun sifat, semua satu kepaduan Arkan.

Dion yg mengetukkan jari telunjung nya di kening, seolah pria itu sedang berfikir. Padahal Dion kan gk punya otak. Xixi.

"Hmm..... Gue denger, lo bayar cewek buat ngerubah Arkan" Fano angkat bicara, setelah lama dia diam. Arkan mengangguk membenar kan "Bukan bayar, tapi buat kesepakatan aja" Arkan membenarkan perkataan Fano. Bisa salah paham jika dari kata 'bayar' itu.

"Cewek nya cakep?" Tanya Dion. Fano dan Reno mendelik, mengerikan sekali Dion ini. "Inget bini di rumah" peringat Reno. Dion hanya cengengesan, sifat playboy itu tak pernah hilang, tapi Dion setia dengan 1 cewek. Apa itu yg di nama kan playboy atau fakboy?

"Gue selalu inget. Noh bilangin aja saudara kembar lo, betah banget jadi Duda. Takut banget di sebut mendua lo" Celetuk Dion. Kentang goreng yg sudah di sediakan ternyata sudah ludes habis. Bukan di makan bersama, tapi di makan sejomblo (sendiri). Dion mana mau joinan soal makanan. Imposible.

"Eh eh gue punya pantun"

"Apa apa??" Baru kali ini Fano semangat mendnegar pantun Dion. Seperti nya ada udang di balik batu. Cukup mencurigakan makhluk bumi.

Dion tersenyum, kata nya itu adalah senyum misterius yg Dion tunjukan. "Ehem ehm" Dion membenarkan suara nya terlebih dahulu.

Ya ampun Yon, mau pantun aja harus persiapan, kaya lo mau pantun tapi nyasar le Mekkah.

"Beli baju ke Amerika"

"CAPEKK" Jawaban Fano dan Reno serempak membuat Dion kesal.

"Jawabannya bukan Capek No"

"CAKEPP" Seruan Fano dan Reno lagi.

"ITU BUKAN PANTUN WOY!" Kesal Dion pada Duo kembar itu. Kaya kaya apa gitu.

"KOK LO NGEGAS SI?!"

Dasar tua tua makin banyak tingkah, mereka gk inget umut. Inget si, cuma ya inget kalo masih umur 17 tahun aja gitu.

***
"Woy kaliann" Semua nya spontan menoleh ke arah Justin dengan pandangan kesal. Mengganggu orang yg tengah bermain game saja.

"Kenapa eceng gondok?" Tanya Romi. Mencoba bersabar dengan tingkah absurd Justin yg sudah biasa itu. "Minta saran dong" Ucap Justin membuat semua nya menatap bertanya. Saran apa? Bukan nya Justin orang nya apa ada nya? Iya, kalo ada jurang dia tanpa minta saran langsung terjun.

"Saran apa?" Tanya Tomi.

"Tempat makan yg harga nya mahal tapi murah di mana si?"

1

2

3

TUK

"MAMPUS"

Sepatu yg di lempar Tomi berharap mengenai sasaran. Sasarannya adalah Justin mengapa mengenai Raka? Oh Shit. Perang dunia ke 45 akan berlangsung, sungguh mengerikan.

"Raka..... Kepala lo biru, mau gue bilangin Papi Arkan gk??" Justin bertanya kepada Raka, namun entah kenapa seperti nada memanas manasi. Raka hanya memegang dahi nya bekas kena Sepatu milik Tomi. "Shh" ringis Raka.

"Ini tuh harus kasih tau Papi Arkan Rak, biar gk terjadi apa apa sama lo" Panik yg di buat buat Justin membuat Tomi naik pitan. "Raka yg gk papa, tapi gue yg kenapa napa Upil!" Kesal Tomi.

"Tenang aja Mi, gue udah sewa dukun paling pro, lo jangan kaget besok Justin muntah paku"

***

UKS tempat dimana murid banyak yg bolos, namun beda lagi dengan Raka. Pria itu masih memegangi kepala nya, hanya pusing saja, dan Raka butuh tempat yg tenang, mungkin untuk tidur. Seperti UKS contoh nya.

"AYAM ada orang" Latah seorang gadis, ketika dia membuka gorden dan muncul Raka yg berdiri di situ.

GLEK

Grizzly menelan saliva nya kasar. Mengumpat pada pria yg ada di depan nya. Saat di cari tak ada, giliran gk di cari muncul kaya setan.

"Ka-kamu kenapa?" Tanya Grizzly yg hendak akan menyentuh Raka, namun pria itu malah menghindar, atau menjauh. Membuat Grizzly seketika heran. 'Apa aku bau ya sampe dia ngehindar gitu?' Batin Grizzly bertanya.

Karna Grizzly bukan orang yg langsung menyerah, Grizzly tetap ingin menyentuh pundak itu. Hingga Raka terjatuh di kasur empuk UKS samabil duduk.

"Ke-kening kamu kenapa?" Tanya Grizzly yg hendak menyentuh kening namun di tahan oleh tangan Raka.

1 detik..

2 detik...

Raka masih menyentuh tangan itu, Raka masih mematung. Ya, pria itu mematung.

"Kenapa gue gk ngerasa sakit di tubuh karna sentuhan cewek ini?"

***

Terima kasih sudah baca cerita saya, jangan lupa...

•VOTE
•COMENT❤

FLLW IG: @HNNII4_

•Gk kekejar waktu berduaan Raka sama Grizzly. Huhu.

GrizzlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang