Aku selau heran, kenapa ada lalat yang membuang tai di wajah manis mu.
***
***"Aku tak enak jika meminta tolong pada Arkan" Lirih Fano di sertai tundukan kepala nya.
Reno berdecih menatap sang kembaran yang mudah putus asa "Pasti ada alasan lain kenapa lo gak mau minta tolong ke Arkan kan?" Tanya Reno menatap kembarannya intens.
"Iya, pasti ada alasan lain" Dion ikut mneghambirkan pendapat Reno juga. Fano mengangguk mengiyakan "Gue gak enak minta tolong sama Arkan, utang gue soal pintu aja belum kelar" Ucap Fano lesu.Dion lantas menepuk pundak Fano "Lo masih mending, lah gue-
"Mau adu nasib?!" Tanya Fano sinis menatap Dion kesal. Memang kasihan yah Dion, hutang pintu nya lebih nesar di banding yang lain, itu pun di karenakan Dion dan anak nya merusak pintu rumah Arkan untuk ke dua kali nya.
"Lagi pula gue yakin orang itu pasti hebat, dia udah mempermainkan semua alur cerita nya. Kita bahkan di buat percaya sama alur nya sendiri" Ungkap Fano. Reno dan Dion mengangguk membenar kan juga. "Biar nanti pasti takdir yang kasih tau kita, cepat atau lambat" Lanjut Fano.
***
"Twins govlok, itu snack gue!!" Justin kesal ketika ia tengah asik asik nya memakan snack milik nya, bukan, tapi milik Raka. Mereka tengah bermain di mansion Raka. Tinggal menunggu Raka dan Grizzly datang, memang sudah dasar nya mereka satu keturunan dengan bapak nya, sebelum pemilik datang, sudah masuk dulu.
'Anggap saja rumah sendiri'
"Snack Raka" Tomi membetulkan ucapan Justin, membiat Justin kesal. Rasanya ia ingin mengunyel unyel Twins gila itu.
Romi yang tadi terdiam, sekarang pria itu memiliki ide yang cukup bikin kesal. "Sebelum kita kasih snack nya, gue punya tebakan"
"Apa?!" Tanya Justin cepat, tak mau berlama lama di tinggalkan oleh snack yg telah di culik oleh dua kembar govlok itu.
"Kalo lo bisa jawab, lo bakal-
"YAUDAH APA ANJIM"
Sudha lah, Justin di buat kesal dengan dua kembar itu. Awas saja jika pertanyaan nya macam macam, Justin bakal membalas pertanyaan itu dengan hal yg membuat mereka marah marah juga.
"Bahasa inggris nya pintu apa?" Tanya Tomi.
"KAGET GUE!"
"Belom goblok" Kesal Tomi sambil menepuk lengan Justin kesal.
Justin mengangguk lalu berkata kembali "Oh iya, coba ulang lagi"
"DOR"
"Ok" Justin menjawab nya dengan wajah santai nya, tanpa ada beban sekali pun. Mampus gue bikin kesel lo. Batin Justin tesenyum iblis.
"LO HARUS NYA KAGET DONG" Kesal Tomi, dia tak sadar jika Tomi sedang di buat kesal oleh Justin, titisan Dion.
"ANJIM GUE KAGET!" Akting Justin patut di ancungi 2 jempol kaki, Justin berakting tengah terkejut, agar twins itu senang dan bahagia selamat sentosa.
Tak cukup menepuk lengan Justin kencang, Tomi pun akhir nya menggeplak kepala Justin juga "Telat lo kembaran Miper"
"Ada apa sih?" Grizzly menatap dua kembar dan juga Justin heran, juga ada Gino sih sebenar nya, tapi dasar nya Gino gak ada di alur ceritanya ya udah gak ada.
"Twins itu ngambil snack gue" Justin menunjuk ke dua kembar itu. Dua kembar itu hanya menatap Raka dan Grizzly dengan pandnagan polos nya, seolah tak mengerti apa apa.
Raka berjalan ke arah sofa tempat yang di duduki Gino "Snack gue di ambil?" Raka menbuka suaranya yang membuat Justin membungkam.
Memang benar sih jika itu adalah snack Raka, karna pada dasarnya Justin dan dua kembar tak ada yang mau modal buat beli snack juga.
"Rak, rencana lo jadi?"
"Renca apa rencana apa?" Romi menyerobot ucapan Gino sebelum nya, maklum kan dengan si biang kepo ini, mendengar ucapan yang membuat telinga nya gatel tuh rasanya pengen langdung kepo.
"Syutt" Grizzly mengintruksi Romi untuk diam, dengan menempatkan jari telunjuk nya ke bibir nya itu.
Romi mengangguk mengerti.
"Nanti malam kita bakal pantau cctv di rumah sakit-
"Kenapa gak di sini aja? Kenapa harus di rumah sakit nya? Kalau malam aura mistis nya kan bikin merinding. Kalau gue kesurupan gimana?" Tomi memberikan pertanyaan beruntun, apalagi tadi dia memotong ucapan Gino.
Justin berkacak pinggang "Emang lo sendiri pernah kesurupan?" Tanya Justin dengan nada kesal nya.
"Gue dari kecil sampe besar gak pernah kesurupan, gue curiga apa jangan jangan gue setannya?" Tanya Tomi pada dirinya sendiri sambil menunjuk dirinya sendiri. "Skip, biarin orang gila lagi ngomong. Lanjut aja Gin" Ucap Justin mempersilahkan Gino untuk berbicara kembali.
"Kenapa di rumah sakit? Karna mungkin jika cctv mati di area tertentu, kita bakal bisa langsung ke tempat itu. Apa kalian gak penasaran sama Ayah Kila?"
"Penasaran lah, ya kali makhluk kaya gue gak penasaran" Celetuk Tomi.
"Kalau cctv ruangan jenazah mati gimana?" Tanya Romi dengan alis yang si angkat sebelah.
"Itu mayat nya yang matiin"
Romi mengangguk paham. Percaya saja kau Tominyet.
"Yok ungkap siapa sebenar nya Ayah Kila!"
***
Malam hari tiba, setelah mendapatkan ijin dari pihak rumah sakit, akhir nya ke 6 orang itu di perbolehkan untuk memeriksa ruang cctv untuk 5 hari ke depan. Karna mungkin saja hari ini 'dia' tak datang kan? Bisa jadi besok atau besok nya lagi.
"Kok leher gue ada yang niup sih" Tomi bergidik sambil memegang leher nya. Ruangan Cctv saat ini hanya ada lampu tamaram yang bisa di sebut tak terang terang banget sih.
"Setan itu Tom" celetuk Justin.
"Setan be like: kok gua anjim, gue dari tadi pojok"
"Syut" Grizzly kembali mengintrupsi tiga pria gila untuk tetap diam.
Sekarang mereka tengah memperhatikan layar monitor cctv yang memperlihatkan semua ruangan di rumah sakit, namun mereka sudha mengetahui di mana letak ruang Kila, dan itu yang mereka perhatikan.
"Perkiraannya tepat, ada seseorang yg berjalan di koridor rumah sakit, menurut gue bakal masuk ke ruangan Kila" Ucap Gino sambik emnunjuk orang tersebut. Nampak buram karna pria itu hanya menampilkan pundak nya saja.
Sekarang sudah pukul 2 malam, sudah di pastikan rumah sakit sepi. Mungkin hanya perawat saja, jika pengunjung mungkin akan tidak di perbolehkan masuk, karna sudah lewat dari jam besuk.
"Itu perawat mungkin Gin" Ucap Justin. "Gak mungkin perawat, di sini perawat pakai baju putih, dia hitam"
Semua nya mengangguk membenar kan nya. Mata mereka juga di bulatkan untuk melihat siapa pria itu.
Saat sudah jelas, mereka cukup terkejut.
"Itu....
***
Terima kasih sudah baca cerita saya, jangan lupa...
•VOTE
•COMENT❤•Itu....aku bep😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Grizzly
Teen Fiction"Gue udah punya anak Rak!" -Andreagrizzly Aurora. Ucapan itu di balas dengan sikap.. Dingin Sangat Dingin Namun, bukan tanpa hal pria itu dingin. Hingga tak tersentuh. Pria itu takut di sentuh. Dan sentuhan itu, akan menjadi malapeta...