023|Rencana (3)

4.2K 305 52
                                    

Entah mengapa, sepi itu ramai bagiku.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


   Sunyi, tak ada suara yg ikut berpartisipasi setelah melihat gadis kecil itu memanggil pria yg di sebut Ayah oleh Gino, juga di panggil Ayah oleh Kila.

   Hingga suara ketukan langkah membuat pandangan mereka ke arah 1 orang. Gino.

   Gino berlari melewati sang Ayah, meninggalkan mereka yg ada di ruang makan dengan pandangan tak terbaca. Langkah Gino sekarang sudah ada di halaman, menaiki motor nya lalu mengendarai motor itu membelah jalan.

   Hari ini adalah hari yg cukup mengejutkan bagi nya, juga menyakitkan. Ada hal di mana dia harus mencari tahu, dan ketika ia sudah tau, hal sakit itu yg membuat rasa nya menjadi pura pura tak tau.

   Tanpa sadar, air mata nya turun, namun pandnagan Gino kosong ke arah depan. Banyak umpatan yg di berikan padanya dari pengendara lain, ketika Gino menyalip, mengendarai dengan kecepatan di atas rata rata, atau hampir menabrak ornag lain.

   Tujuannya saat ini adalah, tempat terakhir Bunda nya tertidur.

   10 menit perjalanan, Gino sampai di pemakaman sang Bunda. Pria itu turun dari motor nya, dan langsung menuju pemakaman sang Bunda.

   Gino menatap nanar pemakaman itu, pandangannya mengabur karna air mata yg menumpuk di kedua mata nya. Lalu kaki nya menekuk, berjongkok di hadapan makam Bundanya, hingga mengusap nisan yg bertuliskan nama Bundanya.

   Hati Gino sudah terlalu hancur, sudah kecewa. Dan sekarang Gino tau alasan mengapa dulu Bunda nya pergi dari rumah. Karna sedari dulu, Gino tak pernah tau kenapa Bunda nya bisa pergi dan berakhir pilu dengan di tabrak sebuah mobil.

   "Bun-Bunda, Gino sudah besar. Sekarang Gino sudah tau ke-kenapa dulu Bunda pergi dari rumah..."

   "... Karna Ayah punya anak dari wanita lain kan?"

***

   "Gk nyangka si gue, sumpah. Ternyata bukan  hanya jalang ya lo?! Pelakor juga ya Lo Griz?!" Justin menatap Gruzzly tajam, pria itu menyimpulkan sesuatu yg ada di otak nya, tanpa mau mendengarkan apa penjelasannya.

   Raka bahkan menatap Grizzly dengan pandnagan yg tak terbaca. Namun terlihat, jika pandangannya nampak kecewa, marah, sedih, semua nya bercampur aduk menjadi satu.

   "Hei... Hei, kenapa kalian bilang seperti itu? Kalian sal-

   "BACOT" Romi yg memotong ucapan Fano itu, langsung saja pergi meninggalkan Mansion Arkan. Dan langsung di ikut yg lain, beserta pemilik Mansion. Raka.

   Grizzly mematung, pria itu terlanjur syok sebelum menjelakannya. Mengapa semua lebih suka menyimpulkan apapun itu di banding harus mendengarkan penjelasannya? Iya, Grizzly harus meluruskannya.

   Bahkan Nara sendiri menatap Grizzly, kalian tau, ada hal mengapa Nara terdiam. Karna wanita itu tau semua masa lalu Fano. Termasuk sekarang.

   Kenapa Nara terdiam? Bukannya menjelaskan? Sama seperti yg lain, Nara masih terlalu terkejut. Nara tak memiliki alasan untuk membenci Grizzly ataupun Fano, wanita itu sudha terlalu paham masa lalu Fano sampai sekarang.

   "Ma-Mami. Griz-Grizzly.... I-ini bukan yang Ma-

   "Mami tau, Mami paham. Setelah mereka sudah tenang, jelaskan pada mereka" Nara menepuk pundak Grizzly, memberi semangat pada Grizzly untuk tidak langsung terjatuh. Dunia kejam bukan? Semua begitu teka teki yg sulit untuk di pecahkan. Namun perlahan, semua akan terungkap bukan?

   "Kila" panggil Grizzly pelan, membuat gadis kecil itu menoleh ke arah Grizzly lalu bertanya "Apa?"

   "Tidur yuk" Ajak Grizzly, namun jawaban yg di berikan Kila adalah sebuah gelengan tanda tak setuju. "Kila mau sama Ayah" Ucap Kila dengan memeluk leher Fano erat.

   Fano hanya tersenyum canggung lalu berkata "Tak apa, saya akan bawa Kila ke Mansion dan menjelaskan pada anak saya nanti" Ucap Fano, kemudian melangkah meninggalkan Grizzly sendiri.

   Sendiri di ruangan yg begitu sunyi, baru saja bahagia, mengapa harus kecewa? Lagi.

   Hingga sebuah langkah membuat Grizzly dengan spontan menatap ke suara itu. Gadis yg ada di depannya, tersenyum sinis dan menghampiri Grizzly.

   "Alice" Gumam Grizzly.

   Langkah Alice menghampiri Grizzly, dan sekarang berada di hadapan Grizzly dengan tangan yg bersedekap di dada nya.

   "Haha... Jalang itu tetap Jalang. Tunggu kejutan nanti di Sekolah yah!"

***

Terima aksih sudah baca cerita saya, jangan lupa....

•VOTE
•COMENT❤

FLLW IG: @HNNII4_

•Maaf part ini sedikit, nanti malam bakal up lagi. Di tunggu ya😊


GrizzlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang