010|Panas

4.7K 299 33
                                    


Sampai bertemu pada tatapan berikut nya, yg nyata bukan lewat media.


***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

@Biang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


@Biang.Gibah : Hari patah hati?


20.345 likes
3.098 Coment

@AliceRaysa : kak, jelasin! @GrzzlyArr

@MirandaLol : Anak beasiswa?

@Romi_Twins : Suatu percobaan yg mantap @GrzzlArr @RkAdtm_

@Tomi_Twins : Pembesar lemak nya kakak, yg mau ngurusin badan. Jelasin apa? @AliceRaysa

@pembesar.payudara : Di coba kak produk kami, di jamin puas.

@Agnesia23_ : bahan bully baru @JessyNoJes

And 3.032 coment lainnya...

   Grizzly terdiam, ketika melihat postingan Biang gosip SMA Angkasa membuat postingan foto diri nya dan Raka kemarin. Siapa yg foto? Memang itu foto asli kemarin, tapi secara tak sadar itu pun. Awal nya seingat Grizzly ia tidur di kursi setelah mengobati luka Raka, tapi kenapa bisa ada di brankar nya juga??

   Tak mungkin jika itu Raka yg mengangkat nya kan??

   Imposible.

   Grizzly jadi merasa tak enak dengan Alice, gadis itu menyukai Raka. Bukan nya niat Grizzly ingin menikung, tapi memang itu secara tak sengaja.

   "Jadi gk enak sama Alice"

***

   "MAMAAAAA"

   Suara menggelegar Alice memasuki ruangan tersebur. Rumah yg di sebut Mansion itu tampak terlihat megah sekali, Dion tak tanggung tanggung memang kalo mau kaya. Dia menabung dari uang jajan nya dulu, jajan saja Dion kan bisa minta ke Arkan. Maka nya Dion menyisihkan uang saku nya. Tapi gk gitu si cerita nya.

   "Kenapa sayang?" Nampak wanita yg akan menginjak usia kepala empat itu menghampiri putri satu satu nya. Aya, wanita itu memeluk putri nya. Heran, tak biasa nya Alice pulang dengan wajah kesal seperti itu. "Ma, ulang tahun Alice kan beberapa hari lagi. Boleh Alice minta hadiah nya sekarang?" Tanya Alice. Aya tersenyum kemudian mengangguk "Apapun untuk tuan putri"

   "Jodohin Alice sama Raka Ma"

***

   "Ra, lo gk kasihan sama anak gue?"

   Beberapa kali Aya memohon pada Nara, tentang perjodohan antara Raka dan Alice. Beberapa kali juga Nara berkata "Aku setuju aja, tapi aku gk mau maksa Raka kalo dia nolak nanti nya"

   Jawaban yg sama selalu di berikan Nara, bukan jawaban penolakan, tapi mengarah ke arah penolakan.

   "Ra, lo gk kasihan sama anak gue? Dia beberapa hari lagi ultah loh Ra" Tak ada kata  patah semangat dalam diri Aya untuk merayu Nara, dan Nara pun masih bersikeras menolak perjodohan itu. "Ya, kamu jangan terlalu manjain dia. Sekali kali kamu tegasin dia, jangan manja jadi anak. Tegasin kalo Alice cuma anak angkat kamu"

   Aya terdiam, cukup nyelekit perkataan Nara itu ternyata. "Gue tau Ra, tapi dia anak cewek satu satu nya. Plis dong Ra, jodohin Raka sama Alice"

   "Kamu ngomong aja sama Arkan" Nara sudah pasrah dengan paksaan Aya, kemudian meninggal kan Aya yg masih terdiam di tempat.

   Kaki Nara melangkah menuju kamar putra nya, menyentuh knop pintu itu dan membuka nya secara perlahan dengan suara pelan. Ternyata Raka belum tidur juga, padahal sudah pukul 8 malam. Biasanya Raka akan tidur, kecuali jika Romi, Tomi, Justin, dan Gino main ke mansion.

   "Belum tidur?" Tanya Nara, wanita itu berhenti 1 meter jauh dari Raka. Karna memang biasa nya seperti itu.

   Raka menggeleng sebagai jawabannya, kemudian menatap sang Mami dengan pandangan tak terbaca. "Mi" panggil Raka.

   "Kenapa sayang?" Tanya Nara, bibir nya tersenyum ketika ada kemajuan antara diri nya dan putra nya. Sekarang putra nya tak begitu takut untuk di dekati.

   "Apa penyakit Raka sudah sembuh?"

   Nara mematung seketika, putra nya bertanya atau fakta nya?? "Apa kamu masih sakit jika di sentuh?" Tanya Nara memastikan.

   Raka menggeleng sebagai jawabannya "Gk" Jawaban singkat itu keluar dari bibir Raka membuat senyum tak luntur dari bibir Nara. Akhir nya semua nya berakhir, Raka menjadi putra nya, normal kembali.

   "Boleh Mami peluk?" Tanya Nara, Raka mengangguk. Sebenar nya masih ada keraguan di hari Raka, apa benar jika dia sudha tak reaksi saat di sentuh??

   Nara sendiri sudha menghampiri Raka lalu memeluk nya, namun tak beberapa lama..

   "Ma, badan Raka panas ahh"

***

Terima kasih sudah baca cerita saya, jangan lupa...

•VOTE
•COMENT❤

FLLW IG: @HNNII4_

GrizzlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang