Gelap...seakan melungkupi ruang mencari maya yang seakan padam. Rindu...meresah! Tak tau kemana akan bermuara nantinya.
Hati gamang...pikiran kacau dilanda resah berpanjangan namun semuanya tak kan terlampiaskan sebab terhalang dinding kaca yang tak pernah utuh membagi restunya dengan arti sebuah kebahagiaan. Semuanya tampa makna dan samar.....................................................
Sepuluh tahun, Kagami Hiro tidak pernah tau kalau ternyata waktu selama itu bisa membuat keberadaan seseorang menjadi sangat berarti. Tapi begitulah manusia bukan? Keakraban dan kedekatan mereka selama itu membuat Hiro jadi terbiasa dengan adiknya itu. Atau lebih tepatnya adik sepupunya itu. Hiro yang memang terkenal dingin dan acuh tak acuh terlebih setelah kematian kedua orangtuanya, tak pernah memikirkan apapun selain pendidikan. Berusaha sebaik mungkin untuk tidak membuat kecewa orangtuanya dialam sana, sampai dia bertemu dengan anak manis itu. Anak manis putra tunggal pamannya yang kemudian berbaik hati mengangkatnya dan adik perempuannya untuk tinggal bersamanya. Menjadikan mereka berdua bersaudara dengan putra tunggalnya Iijima Ishiguro.
Emu memang bukan sosok yang istimewa. Dia hanya seorang anak yang manis dan penurut sama seperi Nico adik perempuannya. Hiro bahkan tak menemukan sesuatu yang spesial dari anak imut itu. Tapi Emu memang berbeda dari dirinya dan juga Nico. Nico terbiasa menghabiskan waktu bersama teman-temannya, tidak bisa diam dan terlihat memiliki hidup yang sempurna. Hiro senang melihat adiknya seperti itu. Tapi Emu, sosok itu lebih kepada...suram! Seolah dia punya dunianya sendiri. Dan awalnya Hiro yakin bahwa Emu tidak ingin dekat dengannya. Sejak pertama Hiro melihatnya dan diperkenalkan oleh pamannya sebagai keluarga baru mereka, awalnya dia berpikiran begitu. Tapi ketika mata bening nan polos itu tak sengaja menengok padanya dan manik mata mereka bertemu, Hiro tertegun.
Dia mungkin tidak pernah benar-benar melihatnya, jadi dia tidak menyadari sebelumnya. Tapi Emu... Anak itu, dia sangat cantik. Wajah malaikatnya seolah mengambil nafas seorang Hiro Kagami. Saat itu juga, dan entah kenapa dari pertemuan manik mata mereka dia bisa merasakan ketertarikan mereka satu sama lain. Bak dia emang sudah tercipta dan hidup selama ini hanya untuk bertemu dengannya. Walau mungkin dunia tidak akan pernah merestui perasaan terlarang ini.
Dengan itu tampa aba-aba mereka akhirnya saling menyadari keadaan satu sama lain. Hiro mulai terbiasa dengan perhatiannya dan Emu mulai bergantung padanya. Yang entah sejak kapan keberadaan mereka menjadi makin erat dan saling terikat satu sama lain.
Tentu saja mereka sangat menyadari hal itu. Hiro mengakui bahwa semakin tumbuh adiknya itu, semakin memperlihatkan pesona dan daya tariknya bahkan mampu mengalahkan Nico yang perempuan tulen. Matanya yang bening dan wajahnya yang imut, bersih dan mulus serta bibir pink alami juga pipi yang selalu bersemu merah saat Hiro menggodanya. Jangan lupakan gigi kelincinya yang menyembul lucu saat dia tertawa begitu menghipnotis perasaan Hiro. Dia itu sang pemilik hatinya-Emu Hojou Ishiguro.

KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly paper (End)
FanfictionEmu : "Aku tidak mengerti, seberapa banyakpun perbedaan diantara kita, sebanyak apapun luka dan cobaan yang mengelilingi langkah kita, aku tetap tak bisa jauh darimu dan selalu ingin berada didekatmu." parad : "Akupun ingin kau tau, meski sayapku ak...