Emu akhirnya akhirnya masuk juga ke Horikoshi Gakuen, sekolah yang sama dengan Parad dan Amuchi. Dan duduk dikelas yang sama dengan saudara kembarnya Parad.
Belum ada sebulan Emu bersekolah disana, ia sudah masuk dalam jajaran siswa terkeren yang banyak dibicarakan oleh para penghuni Horikoshi Gakuen dari para gurunya sampai siswa dan siswinya. Karna Emu, selain tampan, keren, manis dan juga tajir, sangat pintar dan jenius. Emu mampu menarik perhatian semua orang terutama para siswa dan siswinya bukanhanya karna keelokan rupanya tapi juga sikapnya yang ceria dan ramah tamah. Bahkan Parad sendiri yang sebelumnya masuk jajaran cowok terkenal nomor satu di Horikoshi Gakuen itu hampir tersaingi oleh ketenaran Emu.
Namun satu kelemahan Emu yang jadi keunggulan Parad satu point diatasnya adalah karna Emu lemah dalam pelajaran olahraga.
Pelajaran olahraga berhubungan dengan pisik. Dan Emu tak mungkin memaksakan diri untuk mengikuti pelajaran itu apalagi hanya demi untuk bersaing dengan saudara kembarnya itu. Tapi juga karna larangan keras dari kedua kakaknya yang lain membuat ia harus mengalah demi alasan yang pasti, kesehatan! Apalagi guru olahraga itu adalah kakak kandungnya sendiri, Banjou Ryuga Iwanaga.
"Chii...ingat ya? Kita harus pulang bersama nanti." Amuchi hanya mengangguk. Kakaknya yang satu ini ternyata lebih posesif daripada Parad.
Sudah hampir sebulan sejak Emu bersekolah disini, Amuchi tak lagi punya kesempatan untuk bersama Anka gebetanya kecuali saat belajar didalam kelas. Emu kini sudah menjadi parasit yang selalu menempel padanya. Terus terang Amuchi. Risih. Tapi dia juga merasa amat bangga. Kapan lagi ditempeli cowok yang selalu jadi incaran seluruh warga sekolahnya terutama kaum hawa dan adamnya. Meski Anka juga ganteng, tajir dan terkenal tapi kakaknya Emu ini emang beda. Beda juga sama kakaknya Parad. Emu itu tampan sekaligus manis disaat bersamaan. Tubuhnya memang tak setinggi Anka ataupun kakaknya Parad tapi cukup ideal untuk ukuran kaum adam dan hawa. Belum lagi senyumnya yang begitu menawan dengan gigi kelincinya itu. Bisa bikin cewek cewek histeris bahkan mimisan. Killer Smile atau senyum pembunuh, begitulah Hammy menggelarinya. Kalau Anka, Hammy masih bisa menahan hawa nafsunya untuk tidak tergoda. Apalagi sikap Anka yang cendrung sopan padanya kadang kala membuat ia segan. Tapi Emu, hampir saja ia akan mengkhianati Lucky kalau Amuchi tidak mengingatkan dirinya.
"Aku heran nih, Chii...darimana sebenarnya kau dapatkan cowok langka itu? Kenapa sich para cogan selalu aja menempelimu? Padahal kau ini tidak cantik cantik amat!" gerutu Hammy membuat Amuchi terbahak karnanya.
"Iya, Chii! Sejak ada si Emu itu aku jadi terlupakan olehmu. Padahal aku ini lebih tinggi dan juga lebih tampan dari Emu. Tapi koq kamu malah lebih dekat sama dia." Anka ikutan protes.
Amuchi hanya tersenyum saja dengan komentar sahabat juga gebetannya itu tentang Emu. Andai mereka tau siapa Emu tentu mereka akan menarik perkataan mereka itu. Tapi kadang Amuchi kesal juga dengan kakak ketiganya itu. Niat hati pengen PDKT dengan Anka selalu gagal total. Emu punya seribu macam cara untuk menggagalkan rencana PDKT Anka dengannya. Hingga akhirnya Amuchi menyerah dan memilih menuruti kemauan Emu.
Sebenarnya tak hanya Amuchi saja yang jadi sasaran ulah Emu, Parad juga. Beberapa kali Parad harus menggagalkan rencana kencannya dengan Asuna gara gara kemanjaan Emu pada kekasihnya itu. Emu dengan kemanjaannya selalu meminta dimasakan makanan kesukaannya yang selalu saja dituruti oleh Asuna. Apalagi saat musim panas tiba,daya tahan tubuh Emupun mulai melemah dan ia lebih sering kambuh sekarang. Tapi tak mau dirawat oleh siapapun kecuali Asuna. Asunalah yang harus menyuapinya makan, memberi obat dan Asuna baru boleh pergi setelah ia jatuh tertidur. Begitulah hampir setiap harinya. Dab Asuna tak pernah menolak Emu atau dia memang tidak bisa? Entahlah!

KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly paper (End)
Hayran KurguEmu : "Aku tidak mengerti, seberapa banyakpun perbedaan diantara kita, sebanyak apapun luka dan cobaan yang mengelilingi langkah kita, aku tetap tak bisa jauh darimu dan selalu ingin berada didekatmu." parad : "Akupun ingin kau tau, meski sayapku ak...