kepergok

254 30 18
                                    

Kedekatan Taiga dengan Nico tak luput dari pengamatan Emu. Tapi Emu biasa saja menanggapinya karna ia kini lebih menikmati kehidupan barunya di Tokyo yang tentu saja sangat jauh berbeda dengan Korea. Apalagi dengan adanya Hiro disampingnya sekarang. Hiro yang tak kalah protectif dari Taiga jika sudah menyangkut tentang kesehatan  Emu. Hiro memperlakukannya seperti bayi, melarangnay berbuat ini itu terutama yang dapat membahayakan kesehatannya selama liburan musim panas ini. Akibatnya Emu lebih banyak berdiam dirumah dibawah pengawasan Hiro yang tentu saja diharus ikut Hiro untuk tinggal diapartemen ayahnya Gai selama Hiro berada di Tokyo untuk lebih mudah mengawasi adiknya itu yang memang Hiro tau sangat tidak.biasa itu. Emu menurut saja karna dia tak ingin terus merepotkan keluarga besar ibunya, meski ia telah membuat banyak kerepotan dalam keluarga itu dengan kehadirannya yang tiba tiba terutama ibunya dan kembarannya Parad. Tapi sang ibu sekarang sudah mulai terbiasa dengan kehadirannnya dan mulai memperhatikannya seperti halnya ayah tirinya dan ketiga saudaranya yang lain tak termasuk Parad tentunya. Walau tak pernah mencium keningnya atau membelai rambutnya ketika dia tidur, tapi setidaknya wanita cantik itu selalu memasakan makanan kesukaannya dan bersikap ramah padanya. Itu saja sudah cukup membuat Emu bahagia walau sebenarnya hatinya ingin lebih dari itu.

Amuchi membenahi buku buku yang berserakan itu dan memasukannya kedalam tas. Ia baru saja menyelesaaikan tugas liburan musim panasnya ketika menggamit tangannya.

"Chi...bisakah kau ikut aku sebentar? Ada yang mau aku katakan padamu!"

"Kenapa tidak kau katakan disini saja? Hammy akan kerepotan mencari kita nanti!"

"Dia bersama lucky! Tenang saja Chi..dia tidak akan terlantar. Bukanlah mereka adalah sepasang kekasih?"

"Kau benar! Memangnya apa yang mau kau bicarakan? Tidak bisakah kita bicara disini saja?" Amuchi menatap Anka.

"Disini terlalu ramai. Aku...aku agak malu mengatakannya disini...." Anka kelihatan agak gugup membuat Amuchi jadi penasaran juga apa yang akan dikatakan Anka padanya.

Sejak lepas tengah hari tadi mereka memang sedang mengerjakan tugas liburan musim panas dan Amuchi mendapat tugas sekelompok bersama Anka dan Hammy dan itu baru saja selesai mereka kerjakan hanya ia dan Anka saja karna Hammy rupanya sibuk dengan pacarnya sedari tadi dengan alasan pergi ketoilet.

Anka kembali akrab denganAmuchi ketika Emu tidak lagi menempelinya sebab Emu selama liburan musim panas ini dipingit Hiro di apato mewah ayahnya sehingga tak bisa kemanapun dengan alasan kesehatannya makin menurun sekarang.

Ya, sebenarnya Amuchi tau kesehatan kakak ketiganya itu tidak akan baik baik saja setiap pergantian musim tiba. Dan ia merasa agak kesepian juga karna tak ada lagi yang merecokinya atau mengganggunya. Singkatnya ia merindukan kemanjaan Emu padanya. Tapi ia merasa lebih baik juga karna dengan demikian ia bisa mendekati gebetannya dengan bebas tampa gangguan dari kakaknya yang posesif itu.

"Wakatta...." Amuchi akhirnya menyetujui usul Anka untuk berpindah tempat dari taman ke Tokyo Tower yang tak jauh dari taman kota tersebut. Keduanya lalu naik keatas untuk melihat pemandangan kota Tokyo dari atas sana.

"Umaii....kireii!!" Amuchi terkagum kagum melihat pemandangan yang luar biasa itu. Betapa tidak, pemandangan kota Tokyo yang indah dihiasi lembayung senja memang sangat sangat mempesona. Tapi bagi Anka, Amuchi jauh lebih indah dari pemandangan itu sendiri. WajahNya yang berseri seri itu begitu bercahaya terkena sinar lembayung senja itu. Membuat Anka enggan memalingkan wajahnya dari yang lain bidadari didepannya ini.

"Apa yang ingin kau bicarakan, Anka?" suara Amuchi membuat lamunanya buyar. Ia menatap Amuchi agak gugup.

"Ah, itu...itu sebenarnya aku. Telah lama aku ingin mengatakan ini, tapi tak punya kesempatan karna kau selalu bersama Emu. Aku tau Emu menyukaimu Chi! Tapi aku ...aku hanya ingin mengatakan ini...aku... aku...Daisuki..." kata Anka begitu gugup tapi juga lega karna ia telah berhasil meluahkan  isi hatinya.

Butterfly paper (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang