Sepertu apa rasanya cinta yang terlerai itu sangat menyakitkan setelah syurga yang kau janjikan hanyalah kiasan semata.
Kepak sayapmu akhirnya menjauh juga setelah kau temukan tempat yang lebih baik untuk bernaung.
Aku...yang terlara akhirnya hanya pasrah...
Memilih menjauh adalah keputusan terbaik bukan?
Seandainya memungkinkan kita pasti akan bertemu kembali disuatu masa dan waktu yang berbeda, dimana kebahagiaan itu akhirnya hanya utuh untuk kita...!!Pesta pernikahan itu berlansung begitu meriah. Emu menggenggam tangan Hiro yang dibalas Hiro dengan genggaman yang lebih erat. Hatinya begitu senang dan terharu melihat sang kakak tertuanya telah berhasil mencapai kebahagiaannya. Satu bebannya seolah telah terangkat melihat seluruh keluarganya yang juga terlihat begitu bahagia, membuat hatinya amat damai.
"Kami-sama, arigatou! Kau berikan kedamaian ini diakhir hidupku!" bisik hati Emu senang. Ia sudah merasa lega-sangat lega sekarang. Sudah tidak ada lagi yang menahannya untuk pergi.
"Aku siap bila kau menjemputku, Ojisan!" bisik hatinya lagi.
"Hei Emu, tangkap!" Emu berbalik ketika mendengar suara teriakan dan sebuah benda melayang kearahnya. Dengan sigap Emu menangkapnya yang ternyata adalah buket bunga yang dipegang oleh kakaknya tadi.
HUP!!
"YATTAA!!" semua bersorak gembira saat bunga itu berhasil berada dalam genggaman Emu. Emu heran awalnya tapi ia mulai meraba maksudnya.
"Kuroto jisan, sepertinya akan ada pesta lagi nih!" goda Kazumin salah seorang tamu yang juga merupakan teman sekerja Sento dan Ryuga. Emu yang akhirnya mengerti jadi tersipu malu. Tampa sadar matanya bertatapan dengan mata tajam Hiro. Keduanya akhirnya tersenyum. Emu kembali memalingkan wajahnya yang bersemu karena malu.
"Kurasa bunga itu tidak cocok untukmu. Kau masih terlalu muda untuk berumah tangga! Seharusnya setelah Ryuga adalah jatahnya Dokter Taiga!" seorang wanita cantik tinggi semampai bergaun terusan berwarna hijau toska yang sangat ketat dan berleher agak rendah hingga menampilkan lekuk-lekuk tubuhnya yang proporsional dengan langkah anggun menghampiri Emu dan Hiro.

KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly paper (End)
FanfictionEmu : "Aku tidak mengerti, seberapa banyakpun perbedaan diantara kita, sebanyak apapun luka dan cobaan yang mengelilingi langkah kita, aku tetap tak bisa jauh darimu dan selalu ingin berada didekatmu." parad : "Akupun ingin kau tau, meski sayapku ak...