29: unexpected

260 21 38
                                    

Unexpected

"Pada dasarnya semua orang memang memiliki topeng untuk menyembunyikan ekspresinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pada dasarnya semua orang memang memiliki topeng untuk menyembunyikan ekspresinya."_Vero Alterio Cluster

•Backstreet Relationshit
~•-----•~

"Gimana? Bocahnya udah sadar belum?" Damar menolehkan kepalanya ke samping.

"Emang kalau udah sadar lo mau traktir gue makan? Kalau iya gue bangunin secara paksa nih si Bian." Radar bertanya balik.

Damar tidak menjawab. Cowok itu berbalik membelakangi Radar.

Sekarang, mereka semua berada di rumah sakit. Radar, Xabiru, Arion, Damar, Vero, dan Devan tidur melantai di dekat brankar Bian.

Bian belum sadar setelah kecelakaan kemarin. Cowok itu masih setia memejamkan matanya dengan tenang.

"Dam, kenapa nama lo Damar Drax Buana? Kenapa bukan Jamal ontong satro wardoyo?" Radar kembali membuka mulutnya. Dia sangat bosan di ruangan yang penuh dengan obat-obatan ini. Ingin mengganggu teman-temannya namun hanya Damar yang terjaga. Yang lainnya masih asik dengan mimpi masing-masing.

"Mana gue tahu," jawab Damar ketus.

"Dam, minta hotspot dong. Gue mau nonton Lary si lobster. Udah lama nggak liat pedesaan Bikibontom."

"Boleh, tapi harus bayar," ujar Damar tersenyum miring.

"Yah ... Pelit lo sama temen sendiri. Nggak ada yang gratis apa?" tanya Radar.

"Nggak ada yang gratis. Enak aja lo, ke toilet aja bayar!" ketus Damar. Kali ini dia sudah memejamkan matanya. Dari pada meladeni Radar, mending tidur.

"Ingin ku teriak!!!" Radar berdecak kesal, bersenandung dengan berteriak kencang.

"Beseng anjir!" Vero melempar Radar dengan jaket kulit yang dia jadikan bantal. Muka bantalnya menatap geram pada Radar.

"Bangun kek, udah pagi nih," ujar Radar yang menendang pelan kaki Vero yang selonjoran di atas kaki Xabiru.

"Ini juga si mas glowing. Nggak capek apa tengkurap mulu? Sakit tu dada," gerutu Radar memukul betis Xabiru.

"Arion tidur sok kalem banget." Radar terus saja julid. Berkomentar tentang gaya tidur teman-temannya. Kalau saja Radar berani mengganggu Arion, sudah dia tarik bulu mata panjang cowok itu.

"Si Arion mah, tidur aja masih jaga image." Radar memperhatikan posisi tidur Arion yang sangat kalem dan tenang. Berbanding terbalik dengan Devan yang menaruh kepalanya di atas punggung Vero dan menjadikan Damar sebagai guling.

"Pada bagun napa, udah pagi ini. Anak muda bukannya pada bangun pagi, malah masih ngorok. rezeki dipatok ayam, woi!!!" omel Radar. Dia tidak terima kalau ditinggal tidur begini.

BiBel Backstreet Relationshit [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang