BiBel Backstreet Relationshit [SUDAH TERBIT]

4 : Rusuh

•Rusuh

"Tidak ada yang abadi di dunia ini. Bahkan rasa cinta juga bisa tiba-tiba hilang."_Devan Degantara.

•Bibel Backstreet Relationshit•

***

Satu minggu telah berlalu, persiapan pensi semakin matang dan seluruh panitia tiba-tiba sibuk mendadak.

Sama halnya dengan panitia yang lain, Bella tidak kalah sibuknya. Sebagai koordinator seksi acara, dia yang paling berperan penting. Berkoordinasi dengan panitia lain agar tidak terjadi miss komunikasi.

Bella berdiri di depan kamar Bunda dengan membawa beberapa peralatan pensi.

"Bun ... Pinjem ponselnya bentar dong, aku mau pesen taksi online." Bella melangkah masuk dan duduk di tepi kasur sambil memperhatikan Bunda yang sedang asik nonton drama favoritnya.

"Cari aja di laci. Bunda lupa simpannya di mana," jawab Bunda tanpa mengalihan pandangannya dari layar laptop.

"Astagfirullah, Bun. Ini kenapa foto calon suami aku ada di ponsel Bunda? Bunda jangan coba-coba nikung anak sendiri, yah," seru Bella terkejut. Saat menekan tombol on pada ponsel Bunda, yang muncul pada layar ponsel adalah wajah aktor Thailand - Nanon korapat.

"Jangan halu, Kamu. Mimpi jangan ketinggian ntar kalau jatoh sakit," timpal Bunda, melirik sinis pada Bella.

"Bunda beneran mau saingan sama aku? Terus kabar Ayah gimana, Bun?" Bella tercengang. jawaban Bunda mengisyaratkan perang tak bersyarat. "Nanon juga pilih-pilih kali Bun kalau mau gandeng cewek. Kalau Nanon sama Bunda, jatohnya nanti kayak ibu dan anak."

"Kamu ke kamar Bunda sebenarnya mau ngapain, sih? Mau ngajak berantem, iya?" Bunda memukul lengan Bella pelan.

Bunda menatap penampilan Bella lalu mengecek jam tangannya.

"Kok kamu udah pulang dari sekolah? Kenapa cepet banget? Sekarang mau ke mana, bawa barang-barang banyak begitu?" tanya Bunda dengan menoleh sepenuhnya pada Bella. Tentu saja setelah menekan tombol pause di laptop.

"Ini nih kalau efek nonton drama garis keras. Anak sendiri nggak diperhatiin. Emang Bunda lupa kalau hari ini aku ada pensi di sekolah?" tutur Bella.

"Emang iya?" tanya bunda skeptis.

"Iyalah, Bun."

"Pulang jam berapa? Jangan kemalaman lho, ya. Nanti kalau ayah telefon untuk laporan, Bunda nggak bisa bohong."

"Jam sebelas boleh, ya, Bun? Janji deh besok aku download drama terbaru buat bunda," bujuk Bella.

"Kamu pikir bunda bisa disogok? Drama itu nggak bisa mejamin keselamatan putri Bunda," ujar Bunda dengan galak. "Yaudah sana, hati-hati."