16 : was revealed

342 51 338
                                    

Was revealed

"Ungkapan maaf dengan langkah bergerak mundur secara teratur adalah jalan untuk mengikhlaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ungkapan maaf dengan langkah bergerak mundur secara teratur adalah jalan untuk mengikhlaskan."_Arion Narendra.

"Backstreet Relationshit"
***

Malam ini, Bella duduk termenung di balkon kamar. Memangku gitar sambil menatap langit malam. Keadaan langit tak pernah berbintang saat Bella menatapnya. Apa langit juga enggan menemani malamnya?

Pikiran Bella bergelut dengan nuraninya. Ingin jujur tapi takut menyakiti hati seseorang. Diam juga bukan keputusan yang tepat. Bella tidak tahan kalau harus selalu merasakan tekanan batin seperti ini.

Meira semakin dekat dengan Bian. Secara blak-blakan Meira menunjukkan ketertarikannya tersebut. Mencari perhatian setiap kali melihat Bian dari radius 10 meter.

"Nggak dingin di luar terus? Sesekali nongkrong sama Abang. Main Ps di bawah." Novan datang dari balik pintu. mengambil posisi dengan duduk lesehan seperti Bella.

Akhir-akhir ini, Novan selalu memergoki Bella yang duduk termenung sendirian. Mungkin saja adiknya ini punya banyak pikiran.

"Nggak mau main. Aku kalah terus sama abang," keluh Bella, menyandarkan kepalanya di bahu lebar Novan.

Tangan Novan terulur untuk mengusap lembut surai milik Bella. Aroma melon menyeruak ke indera penciumannya.

"Kalau mau cerita silakan. Abang open sharing 24 jam untuk kamu," ujar Novan.

Bella tersenyum. Novan ini benar-benar peka. " I'm fine, Bang. Nggak ada yang perlu diceritakan. Aku nggak minat curhat," ucap Bella yang membuat Novan kembali mendesah kecewa.

"Abang nggak tahu masalah kamu apa. Tapi kamu harus ingat pesan kakak yang satu ini, 'belajar berteman tanpa melibatkan perasaan dan kamu juga harus tahu batasan.' jangan seperti air yang ikut arus. Sesekali kamu juga harus pasang bendungan agar tidak ikut terseret dalam curamnya air terjun," pesan Novan. Sangat amat bijak. Cowok yang benar-benar pacar able. Paket komplit plus wajah tampan.

Bella mampu memahami makna yang Novan ucapkan. Ternyata cowok itu masih khawatir akan Bella. Belum setuju jika Bella punya pacar.

"Hidup kok, gini-gini amat ya Bang. Aku pengen berhenti aja jadi manusia. Pengen jadi bidadari." lagi-lagi, Bella menghembuskan napas kasar. Masalah yang awalnya sepele, tiba-tiba saja jadi rumit.

"Namanya juga hidup Bel, kadang hitam, kadang hitam, dan kadang hitam. Nggak tahu kapan putihnya," ujar Novan. Semakin yakin kalau Bella punya beban pikiran yang berat.

"Kalau dapat masalah itu, cobaan atau azab sih, Bang?" Bella menolehkan wajahnya. Menatap wajah Novan dari samping. Senyum cowok itu selalu jadi obat di kala Bella sedang tidak mood. Bella sering berpikir, masalah ini muncul karena dia yang membohongi Ayah dan Novan.

BiBel Backstreet Relationshit [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang