•Talk About Feelings
"Varian perasaan sang perasa."_Damar Drax Buana
•Backstreet Relationshit•
***"Kamu kenapa sih? Kok lama banget di toiletnya?" Novan telah selesai memasangkan helm pada Bella. Cowok itu menyilangkan tangannya di depan dada memperhatikan ekspresi wajah Bella yang sendu.
Bella diam. Sedari tadi yang dia hindari itu pertanyaan dari Novan.
"Tatap Abang, Bella!" seru Novan menarik dagu Bella untuk menatapnya. "Ada yang gangguin kamu?" tanya Novan lagi.
Bella menggeleng. Satu tangannya memegang dashboard motor. Bella butuh sesuatu untuk menopang tubuhnya yang lemah sekarang.
"Nggak ada, Bang. Perut aku cuman sakit," ucap Bella. Berbohong? Tentu saja. Bella tidak berani jujur dengan Novan.
"Jangan buat Abang khawatir." Novan merangkuh tubuh Bella dalam pelukannya yang hangat. Novan tahu ada yang Bella sembunyikan darinya. Tetapi Novan tidak ingin memaksa Bella. Novan tidak ingin Bella merasa tertekan.
"Nggak usah nambah-nambah dosa. Abang tahu kalau kamu lagi bohong."
"Aku nggak apa-apa Bang. Ini cuman sindrom PMS. kan, Abang tahu sendiri kalau aku ini moody-an," jawab Bella semakin menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Novan. Memeluk erat pinggang cowok itu.
Malam ini, langit tampak tak berbintang, bulan terhalang oleh awan mendung, serta angin malam yang menerpa tubuh Bella yang hanya terbalut dengan baju kaos berlengan pendek. Hatinya segelap dengan langit malam sekarang ini. Tanpa ada penerangan dari bulan, begitupun dengan Bella. Gelap tanpa adanya titik terang dari semua kejadian beruntun ini.
"Kamu beneran nggak mau cerita sama Abang?" tangan Novan naik merambat ke puncak kepala Bella. Mengusap rambut gadis itu dengan sayang.
Tenang. Yang Bella rasakan sekarang yaitu ketenangan dan kenyamanan. Pelukan benar-benar memiliki dampak besar bagi Bella.
"Aku masih bisa handel Bang," ucap Bella melepaskan pelukannya pada Novan. Bola mata Bella beralih menatap ke atas langit. Teringat dengan kejadian di pensi beberapa minggu yang lalu dengan Bian.
"Masalah apa sih? Cowok? Ada yang nyakitin kamu, iya? Perlu Abang tonjok sampai mampus nggak nih?" tanya Novan. Masih kepo dengan pikiran Bella.
"Mentang-mentang punya hobi tawuran, baku hantam jadi penyelesaian masalah," cibir Bella menyambut uluran tangan Novan.
"Ya Abang kan cuman nawarin. Siapa tahu aja kamu pengen tonjok seseorang tapi nggak bisa, makanya Abang yang mau wakilin," ujar Novan memundurkan lalu menyalakan mesin motor yang menimbulkan suara berisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
BiBel Backstreet Relationshit [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction(Completed) [TERBIT] [HARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Musim panas kali ini begitu jahat. Saat Bella dihadapkan oleh dua pilihan yang sulit, entah harus mempertahankan atau merelakan, melepaskan atau memperjuangkan. Tolong sampaikan pada semesta...