"Assalamualaikum, halo, Alvin?"
"Wa'alaikumussalam, kenapa Vin? "
"Lo ada dimana? Ketemu di café yang kemarin, sekarang!"
"Ngapain sih? Ada apa? "
"Cepetan pokoknya,"
"Kangen sama gue ya lo? "
"ALVIN!"
"Iya gue otw bu negara, assalamu'alaikum,"
"Wa'alaikumussalam," Gue menutup telfonnya lalu menyandarkan badan gue ke jok mobil Zahira.
Asli, gue tampak frustasi saat ini, nggak tau harus ngapain lagi, mau labrak Nadine juga percuma. Masalah nggak akan selesai kalau gue terus melabrak orang dan ujungnya timbul masalah baru lagi. Sudah terlalu rumit untuk dibayangkan.
Fyuhh..
"Vin, lo yang sabar ya? Lo harus kuat, lo harus buat ayah lo bangga sama lo, jangan sampe ayah tau soal lo labrak Karin tadi. Lo harus kuat oke? Gue bakal bantu masalah lo sampe selesai, gue juga bakal dengerin lagi cerita-cerita lo, oke? Percaya sama gue Vin, lo kalo ada apa-apa, cerita ya? Kaya dulu," Ujar Zahira yang sedang menyetir sembari menepuk pundak sebelah kanan gue.
"Ra, gue baru aja napas, trus gue lagi ngomong ni,"
"Bukan gitu maksud gue!"
"Ya katanya kalo ada apa-apa cer—"
"Ya ngga setiap detik lo cerita juga kali Vin, kering mulut lo,"
"Ada air minum,"
"Kalo abis?"
"Beli,"
"Kalo tutup?"
"Cari,"
"Kalo ga nemu?"
"Jangan putus asa,"
"Kalo capek?"
"Tidur."
Zahira terdiam, sebab jika ia teruskan gue akan semakin bawel. Iya, bawelnya orang capek.
Gue menyetel musik yang ada di radio mobil Zahira. Sambil melihat jalan, melihat keramaian pengendara motor dan mobil yang selalu berselip-selipan, tak sadar gue tertidur. Saking capeknya, gue tak sadar lagi kalau sudah sampai di Café Janji Manis, tempat yang kemarin Alvin dan gue kunjungi.
Zahira menggoyangkan sedikit badan gue, "Vin, bangun, buruan."
Gue terbangun dengan raut wajah seperti orang linglung, "Hmm? Ini dimana? Kok gelap?"
"Buka matanya dulu bambang!"
"Oiya," Gue membuka mata dan rasanya berat sekali. Ingin lanjut tidur tapi gue ada janji dengan Alvin.
Gue meraba-raba botol minum gue yang ada disamping gue, tepatnya di pintu mobil bagian bawah. Gue meminumnya dan sedikit gue tuangkan ke arah mata agar tidak mengantuk lagi.
Gue membuka pintu mobil dan turun. Zahira sudah turun terlebih dahulu selepas membangunkan gue tadi. Gue lalu menutup pintunya kembali dan dikunci oleh Zalfa. Sebelum masuk Café, gue chat Alvin terlebih dahulu, gue nggak tau Alvin ada dilantai atas atau bawah.
•••
Lo dimana?
14.32Alvin Setan
Lt. Ats
14.35Ok
14.35Alvin Setan
Y
14.35

KAMU SEDANG MEMBACA
AVIN [[Slow Update]]
Fiksi RemajaAvin, mahasiswi berusia 21 tahun yang duduk dibangku kuliah fakultas akutansi memiliki keunikan tersendiri pada dirinya. Ia terjebak didalam suatu masalah yang sangat rumit, sehingga ia sering bolos kuliah. Alvin, mahasiswa berusia 23 tahun yang sed...