pt:19

175 10 0
                                    

Oke aku mau mulai kalau kalian vote dulu...vote dulu... ihhhh...
Udah?

Maksih❤
.
.
.
Ayla pulang sekolah dengan menumpang dengan tio dan rehan, zein tak datang untuk menjemputnya padahal sudah 1 jam dia menunggu bersama teman-temannya tapi tak kunjung datang.

Ayla berlari ke atas tepatnya ke kamarnya, mulai membereskan diri lalu membaringkan tubuhnya di atas kasur.

Perlahan mata ayla mulai tertutup, akibat dia kelelahan dan kebutulan baru selesai mandi jadi rasanya segar untuk terbang ke alam mimpi.

Sementara itu seorang pria sedang berada di sebuah ruangan di gedung pencakar langit bersama ke 2 temannya.

Mereka sedang berbincang sambil bermain game di ponsel masing masing,seperti yang di bayangkan mereka sedang mabar bersama.

Di sela kesibukan memutar jempol, mereka juga sering memebahas suatu hal.

"Zein" panggil jeky masih dengan memutar jempolnya di layar ponsel.

"Hm" jawabnya dengan aura yang fokus dengan game.

"Gimana lo sama ayla?" tanya jeky.

Exel menatap pria itu sekilas lalu kembali menatap ponselnya "ngak gimana-gimana "jawab zein santai.

"Gw dengar-dengar ayla banyak yang suka di sekolah" ujar jeky ke arah zein mengkompori.

"Iya gw juga dengar dari weni gitu" timpal exel masih fokus bermain.

Zein tak berkutik, sekarang pikirannya entah kemana-mana "argh" Menggerang kesal sambil meletakkan ponsel harga jutaannya kasar.

Exel dan jeky yang melihat itu langung ke bingungan lalu meletakkan ponselnya lembut.

"Kenapa?" tanya jeky.

Zein mengusap wajahnya kasar lalu sedikit berfikir "Gue ngak tau harus di bawa kemana hubungan gue bersama ayla" ujar zein sambil mengacak rambutnya.

"Aish, zein Lo itu ganteng, kaya dan mandiri, wanita mana yang ngak mau sama lo?" tanya exel menepuk-pundak zein.

"Kalian lupa gue pernah buat dia hampir kehilangan nyawa?" timpal zein yang mengingatkan teman-temannya akan ceritanya dulu.

"Udah zein, itu juga masalalu lagian ayla juga baik-baik aja, meski daya tahan tubuhnya rendah" ujar jeky menenangkan zein.

Zein hanya tersenyum lalu menyenderkan kepalanya di senderan sofa, dia sangat pusing dengan keadaan sekarang dan memutuskan untuk pulang.
.
.
.
sesampai dirumah zein melihat rumah yang sepi dan sunyi tak ada kehidupan di dalamnya,bi asih mungkin sedang beristirahat di kamarnya.

Zein naik ke atas dan masuk kedalam kamarnya,rasanya dia kehilangan mood hari ini.

Setelah selesai mandi dia berniat ingin menggganggu orang yang berada di sebelah kamarnya,di pikir-pikir dia tidak pernah memasuki kamar gadis itu setelah hari dimana dia menunjukkan kamarnya.

Siapa tau saja ada perubahan di kamar itu, Zein mengetuk pintu kamar ayla tapi tidak ada suara "aku masuk" ujarnya permisi lalu mebuka kamar ayla.

Sekarang dia terpaku di tempat setelah melihat ke adaan kamar,Kamar putih itu kini penuh dengan foto-foto orang tampan.

"Ck, apa dia ngaj puas ngelihat gue setiap hari? Kenaoa harus foto-foto ini yang dia pajang kenapa tidak fotoku!?" protes zein sambil memandangi ruangan itu.

Zein berhenti di lemari kaca yang sebenarnya berada di kamar itu untuk memajang sertifikat penghargaan kini menjadi memajang banyak album.

"Astaga anak ini, sepertinya hidupku di kelilingi wanita pecinta korea, beberapa hari yang lalu aku stres karna 3 hari bersama wanita penggila korea" sungutnya yang dia bicarakan ini tentang 3 hari dia yang tidak kelihatan berada di rumah.

Ayla Dan Zein ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang