chp1

3.7K 170 52
                                    

Wu xie, nama seorang tuan muda dari 5 master, yang memilih meneruskan jejak sang ibu di bandingkan meneruskan jejak sang ayah yang berprofesi sebagai tuan mavia terkenal di China.

      Namun karna keputusannya untuk meneruskan usaha ibunya, menjadi awal mulai bagi dirinya mendapatkan masalah dari ayah kandungnya sendiri. Mengharuskan seorang lelaki tua, yang berstatus sebagai kakek nya harus mengambil tindakan demi melindungi cucu kesayangannya.

Masalah ini bermula saat wu xie berusia 28 tahun.
____________________________

"Selamat pagi tuan wu"sapa para karyawan saat seorang pria berjas hitam dengan kacamata yang bertengger di hidungnya itu memasuki ruangan kerja tepat di lantai 8 prusahaan XIEGRUP.
"Selamat pagi"sapaan balik dari pria yang kini berjalan ke sebuah ruangan dengan pintu kaca.

Wu xie baru bergabung dengan prusahaan peninggalan ibu nya sekitar lima hari yang lalu, perusahaan yang berjalan di bidang pengiklanan juga hiburan ini, menjadi pilihan wu xie ketika ayahnya mengajukan dua pilihan padanya beberapa bulan yang lalu.

Kehidupan wu xie memang tak seindah pandangan orang di luar sana, jika orang orang memandang dia hanya dari casing pasti mereka akan berpikir"kehidupan wu xie pasti sangat gelamor! "Pas banyak yang berpendapat seperti itu.
Namun nyatanya malah sebaliknya, menjadi anak seorang mavia, adalah sesuatu hal yang tak pernah di inginkan oleh siapapun terutama wu xie.
    Setiap hari cek cok dengan ayah sendiri, yang memaksa dirinya untuk terjun ke dunia penuh darah juga letupan senjata api, membuat wu xie jengah dengan keadaan nya.

"Zen apa hari ini ada rapat? " Tanya wu xie kepada sahabatnya.
"Sepertinya tidak ada, memangnya kenapa? " Tanya zenzuzu menatap sahabat nya yang terlihat kurang baik sejak pagi tadi.
"Aku ingin jalan jalan, jika memang tidak ada rapat" Ucap wu xie membuat zenzuzu tau keadaan sahabat nya ini.
"Baiklah, aku akan meng-handle semua jadwal mu hari ini" Ucap Zenzuzu membuka laptop di depannya.
"Terimakasih" Ucap wu xie.

    Wu xie memandang ke luar jendela yang berada di ruangan sahabatnya yang bekerja sebagai sekretaris dirinya, begitu banyak masalah  beberapa hari ini, yang tentu mengganggu pikirnya.
Dia tau siapa yang melakukannya, anak buah yang di perintahkan oleh ayahnya sendiri.

"Lempar sini.... Ayo lempar.... "
   Suara yang menghiasi pendengaran Wu xie saat sedang duduk di taman yang tak jauh dari kantornya, matanya memandang lurus pada segerombolan anak yang sedang asik bermain bola.
   Tapi pandangan itu seketika berubah menjadi kepanikan, saat mata Giok nya menangkap beberapa sosok pria berpakaian hitam dengan tubuh kekar sedang memperhatikan nya  dari sisi lain taman itu.

   Wu xie segera beranjak pergi  mempercepat larinya, dan benar saja tebakannya, pria itu adalah anak buah ayahnya yang di tugaskan untuk menangkapnya dan menyeretnya kembali ke rumah utama.

   Wu xie mempercepat langkahnya, memasuki gang gang sempit yang terus di kejar oleh para pria besar itu.

"Aaaaa... Mphhhh"seseorang membekap mulut wu xie membuat wu xie mau tak mau harus diam.

" Kemana dia? "
"Ayo cari berpencar"
"Baik"
"Temukan dia, tapi ingat jangan sampai melukainya, kota harus membawa nya ke hadapan tuan besar" Terdengar lontaran kata kata dari pria yang bisa di tebak merupakan salah satu dari anggota pria besar tadi.

     Suara langkah kaki terdengar menjauh dari tempat itu.
Tangan seseorang masih membekap mulut wu xie membuat nya susah untuk bernapas.
"Mppphh.... Mmpphh. " Wi xie memberontak karna hampir tak memiliki pasokan napas.
   Di rasa pergerakan memberontak dari wu xie membuat seseorang di depannya sadar dan langsung melepaskan bejalan di mulut wu xie.
"Ha.... Hah.... Hah.... " Wu xie segera menghirup oksigen saat tangan di mulutnya sudah terlepas.
"Kau gila kau hampir membunuhku" Geram wu xie pada sosok bertudung di depannya.
"Maaf" Jawab sosok itu.
"Dasar gila" Dengus wu xie berjalan ke luar dari gang gelap itu.

   Namun baru saja akan keluar, suara hentakan kaki pun terdengar kembali, membuat sosok bertudung itu refleks menarik lengan wu xie menyeretnya kembali ke tempat semula.
"Sial kemana dia pergi, larinya cepat sekali" Ucap sebuah suara dengan nada bass.
"Aku yakin dia belum jauh, kita berpencar lagi" Ucap suara lain.

"Aaa mph" Wu xie hampir berteriak saat merasakan ada benda yang berjalan lambat di pipinya, namun sosok itu kembali membekap nya membuat teriakan nya sedikit tertahan.
"Kau dengar ada suara tadi" Ucap suara dari arah lain.
"Sepertinya di sana" Timpal suara lain lagi
    Sesaat kemudian terdengar suara langkah kaki mendekat ke arah dia sosok yang sedang ada di dalam gang itu.
Wu xie meng geleng-geleng kan kepala saat pasokan udaranya mulai habis, sosok di depannya langsung melepaskan bekapannya, namun bekapannya itu di gantikan oleh bibir kenyal yang menempel pada bibir Wu xie.
   Sontak Wu xie membelalakan mata, bibir kenyal sosok itu terasa jelas tertempel dengan bibirnya.
   Ingin menolak, namun suara labgkah kaki itu membuat Wu xie tak bisa memberontak membiarkan bibir itu menmpel pada bibirnya.
   Dan entah kenapa rasanya sangat manis ketika bibir itu menempel dengan bibir Wu xie, Wu xie menutup matanya, menikmati ciuman yang entah di sengaja atau tidaknya itu.

"Hey, kita harus kembali master memanggil kita" Suara yang mendominasi langkah itu menjauh dari gang.

      Langkah demi langkah terdengar meninggalkan area itu, namun meskipun mereka telah pergi, sosok itu tak melepaskan ciuman nya membuat Wu xie memukul dadanya keras barulah dia melepaskan ciuman itu.
"Kau...... Arghhhhh dasar mesum" Teriak Wu xie geram sambil berlalu meninggalkan sosok pria bertudung yang tersenyum memandang kepergian Wu xie.
"Tuan muda yang menarik" Srmik  terpanjang jelas di bibir pria bertudung dengan balutan jaket biru tua itu.
__________________

Di tempat lain.

"Anda memanggil saya ketua" Ucap seorang pria dengan balutan jaket bertudung bir, saat dia menghadap seorang pria tua di ruang utama sebuah rumah yang lumayan megah namun tak begitu gelamor itu.
"Hahahha... Kau selalu tepat waktu tuan zhang qiling" Kekeh pria tua yang sedang mengatur pondasi di papan catur nya.
"Duduk lah" Lanjut pria itu.

   Setelah pria bertudung yang di panggil zhang qiling itu sudah duduk di hadapan pria tua itu, mereka langsung memainkan permainan catur itu tampa sepatah katapun.
"Bagai mana Kondisinya? " Suara pria itu memecahkan keheningan di antara dua mahluk beda usia ini.
"Seperti biasa. " Jawab zhang qiling tampa menatap pria tua di depannya.
"Apa dia terluka? " Tanya pria itu lagi
"Tidak, saya datang tepat waktu" Ucap zhang qiling.
"Baik lah kalau begitu, sepertinya ayahnya akan menggunakan segala cara untuk membuat Wu xie meneruskan jabatan ke maviaan nya" Ucap lelaki itu sambil memajukan pigur kuda catur nya
"Saya akan selalu mengawasinya" Ucap zhang qiling mantap.
"Aku percayakan semuanya padamu tuan zhang, tolong jangan kecelakaan saya. " Ucap pria itu menatap pria muda di depannya.
"Tentu" Jawab zhang qiling.

   Kembali ke suasana di awal permainan, HENING!!!!









Terinspirasi dari drama"THE LOST TOMB REBOOT " Drama yang di bintangi #Li yunfeng, sebagai WU XIE dan #huangjunjie sebagai ZHANG QILING.
Story ini murni karna kegabutan mimin, jika ada yang tidak suka harap jangan membuat ribut, jika suka silahkan vote and comen.
Thank

Master The Darkness ((the last tomb reboot) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang