chp12

828 61 7
                                    

Typo!! Harap maklum jari mimin suka kepeleset keyboard 😅

^^selamat membaca^_^
_____________

Di sebuah ruangan bercap putih tampa ada campuran warna cat lain, Zhang qiling tengah terduduk sambil memegangi tangan kiri wu xie yang tertidur.
Selang pembantu pernapasan sudah terpasang sejak wu xie keluar dari ruang oprasi. Infus yang kini bertengger di punggung tangan sebelah kiri juga terpasang dengan sempurna.

Zhang qiling membenarkan letak selimut di tubuh wu, matanya menatap wajah yang tak kunjung membuka mata itu, entahlah hatinya terasa sakit melihat pria yang kini terbaring lemah di atas ranjang perawatan rumah sakit.

     Tangan nya kembali mengepal mengingat kembali sebab apa yang membuat pria ini terluka.
   Zhang qiling merogoh saku celananya, mengeluarkan benda persegi empat. Mengetik satu nama yang entah siapa itu.
"Senior apa ada masalah? " Suara seorang anak muda terdengar dari sambungan telpon itu.
"Aku ingin minta tolong" Ucap Zhang qiling.
"Wae??? Katakan saja, kau tak perlu sungkan senior ge" Ucap pemuda itu
"Seseorang melukai teman ku, aku ingin kau juga anggota yang lain menyelidiki nya bawa dia ke hadapan ku, jika perlu mati atau pun hidup tetap bawa ke hadapan ku" Ucap Zhang qiling, tangan nya sudah mengepal sempurna bahkan urat nya pun sudah tercetak jelas
"Hao... Senior tenang saja kami akan melakukan yang terbaik" Seru pemuda itu
"Juye maaf merepotkan mu" Ucap Zhang qiling
"Aishhh tak merepotkan, senior.tenang saja, kami sudah lama tidak mendapatkan perintah dari mu, jadi ini kesempatan kami untuk mengeluarkan kemampuan menghajar yang kau ajarkan bukan begitu? " Ucap pria bernama asli parak juye itu di iringi dengan kekehan.
"Baiklah, aku serahkan pada kalian, selesaikan tampa ada yang terluka" Ucap zhang qiling mengakhiri pembicaraan dengan orang di sebrang itu.

   "Aku tak akan melepaskan mi" Geram dalam hati zhang qiling kembali menatap wajah tertidur wu xie.

    Tak terasa sudah dia hari wu xie berada di rumah sakit, namun pria itu tak kunjung siuman membuat zhang qiling gusar.
"Tenang lah dia pasti akan sadar" Ucap zenzuzu kalau melihat zhang qiling mondar mandir di dalam ruang rawat wu xie.
"Sudah dua hari dia tak kunjung bangun" Ucap zhang qiling mendudukkan dirinya di samping zenzuzu yang tengah memakan anggur yang dia bawa tadi.
   
   Zenzuzu memperhatikan gerak gerik zhang qiling, membuat sahabat wu xie itu bertanya sambil terus melahap anggur satu demi satu.
"Yak... Aku sedikit curiga padamu, kake mengirim mu untuk menjaga wu, tapi jika di lihat kau tak seperti seorang yang di tugaskan untuk menjaga tuan nya" Ucap zenzuzu membuat zhang qiling menatapnya.

   Zhang qiling hanya menaikan sebelah alisnya memberi tanda untuk pria di sebelahnya ini melanjutkan bicaranya.
"Yah kalau aku boleh jujur, kau terlihat seperti suami yang sedang melindungi istri" Celetuk zenzuzu membuat zhang qiling menatapnya tajam.
"Aio....... Aku hanya mengatakan apa yang aku lihat" Ucap zenzuzu lagi merasa tak bersahabat dengan hawa mencekap yang di berikan zhang qiling.

   Di tengah hawa mengertikan seorang zhang qiling lenguhan manis terdengar dari arah ranjang menandakan seseorang baru saja terbangun, membuat zhang qiling juga zenzuzu bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri ranjang di mana tubuh wu xie berada.
"Nghhhhh..... " Lenguh wu xie mengerjapkan matanya pelan.
     Pemandangan pertama yang dia lihat adalah langit-langit ruangan itu bercat putih, dan pemandangan kedua dia melihat ukiran wajah seorang lelaki tampan tengah mengerutkan keningnya seperti seseorang yang tengah hawatir.
"Xiaoge..... " Ucap pelan wu xie membuat zhang qiling segera menggenggam tangan tampa selang itu.
"Kau sudah sadar? " Tanya zhang qiling menggenggam erat tangan Wu xie.
     Ucapan yang di balas dengan anggukan lemah dari pria yang baru saja siuman itu.

    Hanya tatapan kosong yang kini sedang wu xie lakukan, perasan aneh mengganggu pikiran nya, walaupun zenzuzu tidak memperhatikan prilaku sahabatnya itu, namun tidak untuk zhang qiling yang terus menatap wu dari arah dia berdiri.
  Pria itu(wu xie) terlihat seperti sedang memikirkan atau bisa saja ingin mengingat kembali apa yang sudah terjadi padanya, membuat zhang qiling menghampiri dua manusia yang satu tengah melamun dan yang satu lagi sedang mengoceh tak karuan seperti ibu ibu arisan.
"Zen... Kau bisa pulang hari sudah mulai sore, kau bisa kembali besok" Ucap zhang qiling membuat pria yang sedang mengoceh itu menatapnya.
"Kau mengusir ku? " Tanya zenzuzu
"Bukan, wu xie baru saja siuman dia masih butuh istirahat, dengan kau yang terus mengoceh seperti itu kapan dia akan istirahat? " Tanya balik zhang qiling yang langsung di sambut binatang mata milik zenzuzu
"Hao... Hao aku akan pulang, tolong jaga dia, dan jangan melukainya jika kau masih menyayangi kedua lengan mu" Ancaman zenzuzu berjalan ke arah sofa di mana tas juga jaket miliknya berada.

Master The Darkness ((the last tomb reboot) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang