chp7

878 81 40
                                    

Typo!! Harap maklum terkadang jari mimi suka kepeleset tiba tiba:v

^^selamat baca^__^
_________

Darrr..... Derrr......... Dorrr. ... (Anggap ajah itu suara petir rek:v)
Gemuruh petir terdengar jelas. Germicik hujan deras membasahi jalan, halaman, juga sesuatu yang berada di luar.
Wu xie terduduk di bangku yang langsung menghadap ke arah kota beining, ke elap kerlip lampu terlihat indah walaupun malam ini kota beining di basahi air hujan juga nyanyian petir yang saling menyahut satu sama lain.

Srekkkk.....
Gorden di hadapan Wu tertutup membuat pemandangan kota menjadi tidak jelas, Wu menengadahkan kepalanya menatap zhang qiling yang berdiri di sana mengenakan baju kaos santai hitam namun masih memakai celana jeans hitam.
"Tidak baik melihat pemandangan di tengah hujan dan petir seperti ini" Ucap nya menatap Wu zie yang tampan kecewa.

Zhang qiling berjalan ke arah rak buku tepat di samping tempat duduk Wu xie.
Mengambil satu buku yang tidak terlalu tebal, bersampul biru kehitaman, memutar badan dan kembali berjalan menuju sofa di depan TV.

Wu xie yang sejak tadi memperhatikan gerak gerik zhang qiling pun akhirnya mengikuti pria yang sepertinya seumuran dengan nya ke arah sofa.

Masih hening karna tidak ada yang membuka suara, hanya terdengar gemuruh hujan dari luar.
"Senior.apa aku boleh bertanya? " Ucap Wu xie
"Hmm"
"Apa hubungan mu dengan xiu feng? " Tanya Wu xie
"Dia hanya adik seperguruan ku" Jawab zhang qiling tampak menengok
"Hmm apa tidak ada yang istimewa di antara kalian? " Tanya Wu
"Meiyau(tidak ada) " Jawab zhang qiling lagi
"Mmm tapi sepertinya dia menyukai mu" Ucap Wu xie membuat zhang qiling langsung menutup bukunya dan segera menatap tepat di mata Wu xie.
"Tidak mungkin, dia junior ku tuan muda, lagi pula aku tidak menyukainya" Ucap zhang qiling membuat Wu xie menahan tawanya.
"Kenal anda malah tertawa? " Tanya zhang qiling
"Ffftttt,,, ah meiyau, maaf hanya saja wajahmu sangat lucu saat marah" Ucap Wu xie kembali tertawa sambil mengandung perutnya.

Tampa menghiraukan tawaan wu xie, zhang qiling kembali membuka buku nya lagi.
setelah Wu selesai dengan tawanya, Wu langsung menatap zhang qiling di sebelahnya.
"Memang tampan, tak ada alasan perempuan untuk tidak suka padanya" Ucap Wu xie dalam hati.
"Senior" Panggil Wu xie
"Hmmm"
"Kau tidak usah memanggilku tuan muda, lagian kita sepertinya seumuran, kau bisa memanggilku xie" Ucap Wu xie menatap sungguh sungguh wajah yang tengah pokus pada buku nya itu.
"Mmm" Angguk zhang qiling membuat Wu xie tersenyum.
"Ahh andai aku wanita, mungkin aku juga akan mengejarnya seperti xiu feng" Ucap Wu xie lagi dalam hati.

Waktu berjalan cukup cepat malam ini, tak terasa sudah pukul 10 malam namun hujan masih belum berhenti hanya saja gemuruh petir sudah mulai mereda.

Wu xie hanya memperhatikan kegiatan zhang qiling sejak obrolan nya tadi, jelas membosankan dan akan dengan mudah membuat ngantuk bukan.
Dan itulah kini Wu xie sudah menguap untuk yang ke lima kalinya selama memperhatikan kegiatan zhang qiling.
Matanya terasa panas dan berat, serasa tidak bisa di buka, Wu xie memejamkan matanya sampai tampa sadar dia tidur dengan posisi menempatkan kepala di bahu sebelah kanan zhang qiling membuat pria yang sedang membaca buku itu melihat pemberat di bahunya.

"Dia tidur "ucap zhang qiling sambil meletakan bukunya di sofa sebelah dia duduk.

Dengan pelan zhang qiling menggerakan pundaknya membuat posisi Wu xie kini berada di pangkuan nya, dengan hati hati zhang qiling berdiri menggendong tubuh wu xie di gendongannya, berjalan pelan ke arah kamar.

"Nghhhhh... " Gumam pelan Wu xie ketika zhang qiling merebahkan nya di kasur.
Setelah merebahkan nya di kasur zhang qiling bejalan ke arah saklar lampu dan mematika nya, menyalakan lampu tidur di sebelah tempat tidur milik nya.

Qiling kembali berjalan ke sisi tempat tidur di mana Wu berbaring di sana, ia memakaikan selimut dengan benar, saat hendak berbalik, qiling terhenyam kalau tangan nya di cekal oleh Wu xie.
"Ibu, apa kau tau, ayah mengincar ku hmmm... Untung saja kakek mengirim orang yang dia percaya untuk menolong ku.... Ibu suatu hari nanti aku berjanji akan memperkenalkan nya pada mu... Ibu pasti menyukainya..... " Gumam Wu dalam tidurnya, membuat zhang qiling menatapnya lembut.
"Ibu... Aku merindukan mu.. " Ucap Wu pelan sambil mengeratkan pegangan nya di tangan qiling.

Qiling melepas lelah cengkraman di tangan nya, dan kembali menatap wajah teduh milik Wu.
"Sepertinya kau sangat lelah sampai kau mengigau seperti itu" Ucap zhang qiling mengeratkan selimut menutupi tubuh Wu sampai ke dada.

Deg.....
"Apa yang terjadi, kenapa jantungku berdetak kencang? " Ucap qiling dalam hati, sambil berlalu meninggalkan Wu xie yang terlelap dalam tidur nya.

Zhang qiling keluar dengan membawa selimut tipis dali lemari berjalan ke arah sofa putih panjang di ruang TV, ia sengaja mematika lampu ruangan sehingga kegelapan menyapanya, dengan pelan dia merebahkan tubuhnya di sofa, namun tidak tidur melainkan memikirkan entah apa itu.

"Wu xie, aku akan menjagamu mulai sekarang, aku tidak akan membiarkan mereka menyentuhmu" Gumam pelan Zhang qiling lalu menutup matanya perlahan.

Kini kedua lelaki itu terlelap ke alam mimpi masing masing, di kamar Wu r tengah berkeringat dengan cengkraman selimut yang kuat, sedangkan di ruang tengah Zhang qiling tengah mengerang marah dengan keringat dingin yang keluar dari tubuhnya. Entah apa yang mereka mimpi kan apakah mereka memimpikan hal yang sama atau mungkin mimpi yang berbeda namun sama sama mengerikan?? Hanya mereka yang tahu.

((Jadi kangen duet sama zilong gege lagi aku😌😌))
Selamat mendengar kan eek, and jangan nangis oky😄😄




•••••jangan lupa tekan tombol bintang ⭐ itu tuh yang di sebelah kiri bawah 👇

^^^terus juga comen 💭 biar mimin tambah semangat up nya, boleh kritik juga tapi jangan pake cabe banyak yah entar mimin jadi males up😒😒😒

√√√√dan jangan lupa juga follow🔄 akun mimin 🤣 itung itung bantuin nambahin followers mimin hehee biar makin banyak yang read oky😅😅

Ok segitu dulu.
Jangan lupa pake masker, dan jaga kebersihan, jangan lupa cuci tangan ✋🖐👋 kalau gak entar kuman nya numpang idup di badan kalian heheh.

Ok selamat membaca guyss semoga suka.
Gak suka mimin kecewa😣😭😄😄

Master The Darkness ((the last tomb reboot) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang