chp2

1.5K 122 2
                                    

Zhang qiling tampak sedang membereskan beberapa barang yang harus dia bawa untuk pindah ke tempat yang sudah di sediakan oleh Wu xiao qi yang merupakan  dari orang yang sekarang sudah menjadi tanggu jawabnya,
"Yak.kau benar benar akan pergi? " Tepukan keras berhasil membuat pria dingin itu menatap tajam pada pria yang ada di sampingnya.
"Jangan mengganggu ku" Ucap zhang qiling dingin.
"Ck ck ck.. Maaf aku lupa sedang berhadapan dengan siapa" Ucap A'lin menatap sahabatnya yang tersohor sebagai pria dingin juga menyeramkan itu
"Aku akan berangkat nanti, kau bisa pergi jika ingin menemui A'ning" Ucap zhang qiling menghiraukan tatapan selidik sahabatnya.
"Aoao Kau memang selalu menyebalkan" Ucap A'lin segera meninggalkan zhang qiling.
___________________

Di tempat lain!
 
        Wu xie menatap kosong ke arah komputer yang menyala di depannya, membuat zenzeze mendengus heran dengan kelakuan sahabatnya ini.
"Yak, kau bisa membuat ku gila wu" Teriak prustasi zenzeze berhasil membuat Wu xie mengerjapkan matanya.
"Arghhhh" Geram Wu xie lagi lagi membuat zenzeze menatapnya prustasi.
"Kau sebenarnya kenapa, jangan bertingkah seperti orang gila" Ucap zenzeze.
"Zen, dia menciumku, kau tahu dia benar benar gila" Ucap Wu xie. Membuat zenzeze mendekatkan duduknya pada pria berumur 28 tahun itu
"Siapa? Apa xiao baik mencium mu? " Tanya zenzeze menatap sahabatnya.
"Shttt, jika dia yang menciunku aku tak akan se prustasi ini sialan" Jitakan keras mendarat tepat di kepala zenzeze membuatnya mengaduh ria dengan tingkah laku sahabat nya.
"Lalu siapa? " Tanya zenzeze menjauhkan kursinya dari pria di hadapan nya karna takut terkena jitakan lagi melihat raut wajah kesal Wu xie.
"Dia seorang lelaki, aku tak tahu dia muncul dari mana, setelah ingin membunuhku dengan membekap mulutku, dia juga melecehkan ku, dasar sialan, argggh" Geram wu xie meremas kertas dokumen yang sedang dia pegang.
"Sudahlah itu hanya kecelakaan, di balik semua itu, apa antek ayahmu berhasil mengejar mu kemarin?" Tanya zenzeze.
"Mereka sempat mengejarku, tapi pria itu menarik ku ke dalam gang saat mereka mengejarku" Jawab wu xie mengingat kejadian kemarin.
"Mmmm jika dia ingin membunuhmu, seharusnya dia lakukan saat itu, bukannya mencium mu lalu membiarkanmu pergi" Ucapan zenzeze mengalihkan pandangannya ke arah leptop di depannya.
"Kau benar juga" Gumam wu xie.
"Sudahlah, lupakan saja, ayo kembali bekerja" Lanjut wu xie menyudahi topik pembicaraan tak berjudul itu.

Waktu sudah menunjukan pukul 19:20, wu xie masih setia di depan komputernya yang masih menyala menampilkan beberapa teks dokumen perusahaannya.
"Wu kau belum selesai? " Tanya zenzeze yang berdiri di ambang pintu ruangan sahabatnya.
"Sebentar lagi" Jawab wu xie tampa memandang pria berdarah campuran itu
"Aku tak bisa menemanimu, aku harus menjemput zin qi. " Ucap zenzeze.
"Baiklah, pergi saja, lagian sebentar lagi juga pekerjaanku selesai" Jawab wu xie menatap sahabatnya.
"Ao, selamat malam, hati hati di jalan" Ucap zenzeze tersenyum dan segera membalikan badannya melenggang pergi meninggalkan wu xie sendirian.

"Aohhhhhh...akhirnya selesai, jam berapa sekarang? " Gumam wu xie menatap jam yang tersemat di tangan kirinya.
"Sudah malam, sebaiknya aku segera pulang" Wu xie bangkit membereskan buku buku dokumen, memasukan leptop ke dalam tas kerja yang dia bawa, mengambil mantel tebal berwarna coklat yang tergantung di dekat pintu keluar ruangannya.

  Ia egera berlalu keluar area kantor menuju halaman parkir yang terletak di samping bangunan tinggi itu.

Tit..... Tit.....
   Bunyi alarm mobil saat wu xie membuka kuncio tomatis mobil berwarna putih itu, tampa basa basi wu xie segera masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin mob, mobil putihitu mulai beranjak meninggalkan halaman gedung dengan tulisan XIEGRUP.

     Mobil yang melaju stabil di atas jalan raya tampa menaiki kecepatan tinggi, wu xie asik mendengarkan lagu yang ia stel di radio mobil nya, musik yang melantun kan sebuah lagu milik sebuah grup kpop asal china X'nein.
   Tampa di sadari tepat di belakang mobil wu xie tiga mobil berwarna hitam dengan salah satu mobil zeef tengah mengikuti jalur yang di ambil oleh mobil wu xie.
   Namun wu xie segera menyadarinya, karna pantulan kaca spion dalam yang dia lihat.
"Sial." Geram wu xie mempercepat laju mobilnya.

    Dan terjadilah acara kejar kejaran, membuat wu xie memutuskan untuk mengambil jalur lain yang tentu saja tidak menuju ke rumah nya.

    Kecepatan mobil makin meningkat, namun secepat apapun mobil yang di kemudikan wu xie tetap saja mereka bisa mengejarnya.

Tiiiiiiiiiiit.........
    Wu xie membunyikan klakson saat mobil zeef menyelip dan memblok jalan di depannya.
"Shit" Geram wu xie lagi.

      Saat mobil putih tengah di kepung, terlihat beberapa pria turun dari mobil hitam itu, tampa basa basi wu segera menyambar HP yang dia letakan di jok sebelah.
"Zen, mereka mengepung ku" Ucap wu xie saat sambungan telepon sudah tersambung.
"Aku tak tahu apa yang di pikirkan ayah ku, mereka mencegarku dari seluruh arah. " Lanjut wu xie.

      Tok.... Tok...
Ketikan kaca mobil terdengar kalau dia pria besar mulai mengetuk menyuruh wu xie untuk keluar dari dalam mobil.
"Shitt sepertinya aku harus menyerah sekarang" Gumam wu xie menutup sambungan telpon.
Tokkk.... Tokk...
   Ketukan itu makin berbunyi nyaring membuat wu xie membuka kaca mobilnya.
"Tuan muda, silahkan keluar dari mobil" Ucap seorang pria di samping pintu mobil wu xie.
"Haohao.menyingkir dulu" Jawab wu xie mengintruksikan pria itu.

      "Silahkan ikut kami dengan baik, jika anda tidak ingin terluka" Ucap pria lain ketika wu xie keluar dari dalam mobil.
"Cih, kau pikir karna aku keluar dari dalam mobil, bukan berarti aku akan ikut dengan kalian" Ucap wu xie menatap tajam para pria itu.
"Tuan muda, kami menawarkan cara ringan" Ucap pria itu lagi.
"Ringan? Kau bilang ini ringan? Dengan cara mecegatku dan memblokir jalan ini bukan cara ringan" Geram wu xie.
"Tuan muda"
"Dengar sampai kan pada bos kalian, jika ingin aku kembali ke rumah utama, jangan paksa aku untuk meneruskan jabatan kemaviaan nya" Seru wu xie membalikan badan menuju mobilnya lagi.
   Namun belum sempat wu xie membuka pintu mobil sebuah pukulan dari tongkat bisbol melayang di punggungnya, membuat wu xie terjatuh ter telungkup di atas jalan.

"Bawa dia masuk" Ucap pria yang terlihat seperti pemimpin dari pria pria kekar yang lain.

Bughhhh.....
"Lepaskan dia" Suara seorang pria membuat intens mata komplotan itu mengedarkan pandangan, terutama wu xie dia segera mengedarkan pandangannya untuk melihat siapa pemilik suara itu.

   Iris mata wu menangkap sesosok tubuh dari salam kegelapan malam, remang remang sosok itu mulai mendekat ke arah mereka membuat pantulan dari dirinya terlihat jelas tersorot lampu jalan.
"Siapa kau, jangan ikut campur" Ucap pria yang sedang memegangi tubuh wu xie.
"Aku tak akan ikut campur, tapi lepaskan dulu orang itu" Ucapnya dingin.
"Huhh, orang ini? Dia target kami,"
"Ku bilang lepaskan dia" Aura mencekam mulai frasa membuat wu xie sedikit bergidik dengan aura yang di pancarkan pria  bertudung di depannya.
"Kami tak punya urusan dengan mu, jadi jangan mengganggu pekerjaan kami" Ucap pria lain.
"Aku pikir tidak begitu" Ucap pria itu.
"Ayo bawa dulu dia masuk" Perintah pria yang membawa tongkat bisbol.

Bughhhhh.....
   Wu xie tersungkur ketika orang yang tadi membopong nya terkena pukulan dari pria misterius itu.
"Sudah ku bilang lepaskan dia" Geram dengan penuh penekanan terucap dari bibir pria yang tak lain adalah zhang qiling.

"Sialan" Geram pria yang terkena tonjok kan tadi.
Suara pukulan menghiasi jalan gelap dengan lampu redul itu, zhang qiling bergerak gesit memborbardir grombolan pria tadi membuat wu xie harus bersembunyi di balik mobil miliknya.

15 menit kemudian, para pria itu sudah babak belur dan langsung mengintruksikan untuk segera meninggalkan tempat itu.
   Namun wu xie masih setia bersembunyi membuat zhang qiling menghampirinya.
"Susah aman, keliarlah" Ucap zhang qiling tampa menoleh ke arah wu xie.
"Ssssiapa kau? " Tanya wu xie sedikit agak gemetar.
"Sudah malam sebaiknya kau segera pulang, sebelum mereka datang lagi" Ucap zhang qiling melenggang pergi meninggalkan wu xie yang masih menunggu jawabannya.
"Kkau.... " Teriak wu xie karna tak mendapatkan jawaban dari pria bertudung itu.









Suka silahkan kasih jejak (vote⭐)
Mau lempar kekesalan, ngasih saran, complain. Masih tersedia kolom(komentar💭)
Gak suka(👎) gak usah baca(📜)
Sekian
    

Master The Darkness ((the last tomb reboot) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang