chp*21

638 48 6
                                    

typo!!!!! harap maklum:v
and happy reading:*
_____________________________

    Wu xie terbangun dari tidurnya mengedarkan pandangan di sekelilingnya.
"Di mana ini? " Tanya wu xie pada dirinya sendiri.
"Kau sudah bangun? " Sebuah suara terdengar menyapa indra pendengaran nya membuat pria itu menatap sumber suara yang baru saja masuk dengan sebuah nampan.

   Zhang qiling masuk ke dalam ruang dengan pria yang masih mendudukan diri di atas ranjang, "aku menyewa villa, untuk sementara kita tinggal di sini dulu sebelum melanjutkan perjalanan" Tutur zhang qiling menaruh nampan berisi bubur juga air di meja dalam kamar.
"Makan lah, anda pasti lapar" Ucap zhang qiling berjalan ke arah gorden dan langsung membuka lebar gorden yang sedari tadi sudah menghalangi cahaya mentari masuk ke dalam kamar bercat putih itu.

"Apa kau yang memindahkan ku? " Tanya wu xie menatap zhang qiling yang tengah mengambil kursi.
" Kau sangat pulas saat tidur di dalam mobil, aku memindahkan mu karna tak tega membangunkan mu" Jawab zhang qiling mendudukan dirinya.
"Begitu yah" Ucap wu xieenggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.

"Laiba... Bubur nya masih hangat, tidak enak jika menunggunya dingin" Ucap zhang qiling menyendokam bubur ke dalam mangkuk kecil yang segera di berikanya pada wu xie.
"Xiexie"
"Mmm"
   Mereka pun melanjutkan sarapan pagi dengan suasana villa yang nyaman juga kehangatan sinar mentari yang sudah masuk ke dalam kamar itu.

   " Kau mau kemana? " Tanya wu xie ketika melihat zhang qiling berjalan ke arah pintu keluar villa. " Olahraga " Jawab zhang qiling yang langsung membuka pintu meninggalkan wu xie sendirian di dalam villa.

   Sekepergian nya pria bertudung itu, wu xie yang tengah membaca surat kabar sebelum ponselnya berdering mengalihkan perhatian wh xie yang langsung mengangkatnya.
"Hallo.. "
" Hallo.... Hallo. Apa ada orang? " Tanya wu xie ketika telpon sudah terangkat namun sama sekali tidak ada yang berbicara.

  wu xie meletakan kembali ponsel nya setelah mematika sambungan relpon, namun belum lama ponsel iu di letakan,dering ponsel kembali berbunyi membuat wu xie bergegas mengambilnyam
''nihao!!!...''

''.....................''(tidak ada jawaban)
''apa  ada orang!!hallo!!!''
''...................''(tidak ada jawaban''

tut....tut... wu xie melempar ponselnya ke atas meja. ''sial siapa yang berani mempermainkan ku??'' tanya wu xie pada dirinya sendiri.
'' siapa yang mempermainkan mu??'' suara xiaode terdengarr dari arah pintu membuar wu xie segera menatap tubuh pria tampan dengan jaket bertudung itu.
''entahlah!!..'' jawab wu xie memlingkan pandangan nya dari arah zhang qiling.
''apa ad....''

drtttt....drtttt
zhang qiling menggantungkan kalimatnya saat ponsel wu xiw kembali berdering, membuat sang pemilik nya mendengus sebal.
'' lagi lagi!!!'' geram wu xie ketika menatap layar ponsel yang menampilkan nomor sang penelpon yang sama.
'' kenapa tidak mengangkatnya?'' tanya zhang qiling menatap wu xie yang masih tidak menekan tombol hijau pada layar henpon.
'' percuma aku mengangkatnya jika tak ada yang berbicara'' jawab wu xie kesal.

  zhang qiling berdiri di sisi wu xie mengambil ponsel yang masih tergeletak di samping pria itu.
'' jangan menelpon jika tak iingin berbicara!'' ucap  zhang qiling penuh penekanan.
''jika kalian ingin selamat pergi ke gunung qin'' sebuah suara dari orang di sebrang menjawab ucapan zhang qiling, membuat wu xie segera bangkit.
''dia menjawab?'' tanya wu xie berbisik.

   zhang qiling tidak menjawab hanya melemparkan isyarat dengan tatapan nya.
''kalian tak perlu tahu siapa aku,ikuti saja petunjuk ku jika kalian ingin selamat.'' ucap suara itu di irirngi dengan bunyi tut!! menandakan panggilan yang sudah berakhir.

Master The Darkness ((the last tomb reboot) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang