chp*22

701 45 3
                                    

Typo!! Harap maklum:v
And happy reading 📖
___________________________

Wu xie menyunggingkan senyuman kala menatap pria yang pasrah memakan senwich yang di berikan nya tadi.
"Habiskan" Perintah wu xie
Zhan qiling melahap senwich yang di berikan wu xie.

Mobil kembali bergerak setelah zhang qiling selesai dengan makanan nya. "Apa kau yakin kita akan aman di gunung itu? " Tanya wu xie.
"Seharusnya, jika dia mengarahkan kita untuk pergi, lebih baik kita pergi untuk memastikan" Jawab zhang qiling.

Wu xie menatap jalan di depan nya,"ku rasa jalan di depan semakin gelap saja" Ucap Wu xie, zhang qiling menatap jalan di depan nya yang sepertinya semakin gelap. Wu xie segera melihat jam di tangan nya, waktu masih menunjukan pukul 10 pagi, "aneh padahal masih pagi untuk langit menjadi gelap! Apa akan turun hujan? " Tanya Wu xie.
"Kita sudah memasuki desa lain" Ycap zhang qiling membuat Wu xie menatap nya.
"Desa? Di mana? " Tanya Wu xie mengedarkan pandangan nya.
"Desa tak terlihat" Jawab zhang qiling.
"Maksudmu? "
"Desa hantu! " Jawab zhang qiling
"Bagai mana kau tahu? " Tanya Wu xie
"Gunung qin terkenal akan ke amanah nya karna tidak ada yang berani ke sini, " Ucap zhang qiling.
"Kenapa? " Tanya Wu xie
"Mereka takut melewati desa hantu yang menjadi gerbang menuju gunung qin" Ucap zhang qiling masih pokus pada jalan di depan nya.
"Apa pernah ada saksi yang melihat hantu di desa ini!? " Tanya Wu xie
"Banyak, mereka rata rata melihat sosok jendral ming" Ucap zhang qiling.
"Jenderal ming? Terdengar seperti nama seorang wanita" Ucap Wu xie.
"Ya memang dia seorang wanita, panglima tempur pertama di Kerajaan ratu timur yang menaklukan beberapa negara di dinastin shan" Ucap zhang qiling.
"Sepertinya kau tahu banyak tentang legenda gunung qin! " Ucap wu xie.
"Guruku cucu termuda dari ratu timur" Jawab zhang qiling sontak membuat wu xie mangap.
"Are you sure? " Wu xie tak henti hentinya menatao zhang qiling yang masih ookus pada kemudian.

   Tak ada jawaban dari pria di sampingnya membuat wu xie akhirnya mengurungjan rasa penasaran nya, pria itu menyenderkan tubuh nya ke senderan kursi, mata nya menatap jalan di depan nya yang sedikit demi sedikit mulai tertutup kabut tebal.
"Pagi pagi begini sudah berkabut! " Ucap wu xie.
"Ciri khas dari desa hantu" Ucap zhang qiling yang tak mengalihkan pandangan dari jalan di depan nya.

Uhhhh... Wu xie memegangi kepalanya yang terasa sakit, "kenapa rasanya kepalaku semakin pusing? " Tanya wu xie pada dirinya sendiri.
"Xiaoge apa kau baik baik saja? " Tanya wu xie menatap ke sampingnya namun tidak  ada jawaban.
"Xiao ge? " Panggil namun nihil tidak ada jawaban dari jok di sebelahnya.
"Jangan bercanda di situasi yang tidak tepat, zhang qiling jawab aku" Ucap wu xie sedikit bergetar..

"Xiao.... " Wu xie menggantungkan kalimatnya ketika netra hitam nya menangkap sesosok wanita yang tengah duduk du bagian depan mobil, wanita yang mengenakan baju khas tiongkok dengan hiasan rambut yang lengkap, entah kenapa sosok itu sangat jelas di lihat wu xie sedangkan wu xie tidak bisa menatap sekelilingnta.
"Sssiapa kau? " Tanya wu xie
"Ada tamu rupa nya.... Hihihi... Anda mau pergi ke mana tuan muda? " Tanya sosok itu tampa membalikan badan nya menatap wu xie.
"Bukan urusan mu, kemana kau membawa teman ku? " Tanya wu xie mencoba menghilangkan rasa takut dalam dirinya.
"Hihihi... Apa kau mencari pria tampan itu hihihi.... Tenang saja dia baik baik saja" Ucap sosok itu.
"Sialan.... Kembalikan dia" Ycap wu xie
"Baik baik, akan aku kembalikan tapi dengan satu syarat" Ucap sosok itu lagi.
"Katakan! " Ucap wu xie.
"Kau harus menggantikan nya " Sosok itu berbalik menampilkan wajah aslinya yang rusak dengan sobekan panjang dari ujung bibir kanan sampai ke telinga nya.

   Sosok itu berjalan menghampiri wu xie namun sebelum sosok itu benar benar mendekati wu xie, sebuah tangan menggenggam tangan kanan nya.
[Jangan melihatnya] suara yang sangat familiar membuat wu xie akhirnya mengerjapkan mata. Sosok pertama yang di lihat nya adalah, wajah tampan rupawan nya zhang qiling yang menatapnya dengan sorot mata hawatir.
"Apa yang terjadi? " Tanya wu xie.
"Di mana wanita tadi? " Lanjut wu xie.
"Wanita? " Tanya zhang qiling.
"Iyh t-tadi aku melihat nya" Ucap wu xie menatap sekelilingnya.
"A-aku memanggilmu tapi kau tidak menjawab pergi kemana kau? " Tanya wu xie dengan suara bergetar.
Zhang qiling menaiki sebelah alisnya menatap wu xie yang semakin membuat pria itu bingung
"Ttadi.. "
"Kau tertidur, sepertinya itu mimpi yang di hasilkan desa hantu" ucap zhang qiling menatap jalan yang semakin berkabut.
"tapi itu terlihat sangat nyata" ucap wu xie mengedarkan pandangan nya.
'' kenapa mobilnya berhenti?'' tanya wu xie menyedari posisi mobill yang masih di tempat semula. '' sepertinya ada yang menghalangi kita untuk masuk'' jawab zhang qiling menatap ke arah depan di mana ada dua pohon besar dengan akar yang menjuntai, namun yang membuat heran hanya kedua pohon itulah yang terlihat dengan jelas sedangkan pohon yang lain tertutup kabut putih.

'' kita istirahat di mobil saja'' ucap zhang qiling.
wu xie memindahkan dirinya dari jok depan ke jok tengah (mksdnya tukeran tempat duduk tapi lewat dalem gak lewat luar).
     kepalanya masih terasa pening apalagi di bagian belakang nya,rupanya ekpresi yang di tunjukan dari wajah pria di ok tengah itu, tidak luput dari pantauwan pria bertudung yang menatapnya lewat kaca sepion depan.
''istirahat lah'' ucap zhang qiling menatap wu xie dari kaca depan mobil, '' kepalaku terasa sangat sakit'' ucap wu xie tampak ada pertanyaan dari zhang qiling.'' kabut di desa hantu memiliki tekanan dan racun yang tinggi, orang yang tak kuat menahan tekanan itu bisa langsung mati sebelum masuk ke gunung QIN'' tutur zhang qiling memberikan jaket miliknya pada wu xie. '' pakai ini'' ucap zhang qiling, ''kau?'' tanya wu xie menatap zhang qiling yang terlihat sedikit tersenyum.'' tubuh ku sudah tidak bisa bereaksi lagi pada racun'' jawab zhang qiling membuat wu xie mengangkat sedikit alisnya.

tak terasa waktu di arloji wu xie sudah menunjukan pukul 4 sore. '' kenapa waktu berjalan sangat cepat?'' tanya wu xie mencoba membenarkan arlojinya yang di takuti rusak, '' tidak ada yang salah dengan srloji mu, namun waktu di desa hantu memang lebih cepat dari waktu kita di beijing'' ucap zhang qiling melirik wu xie.
'' apa yang harus kita lakukan sekarang?'' tanya wu xie menatap ke luar jendela.
'' kita tunggu sampai malam baru bisa melanjutkan perjalanan nya lagi.'' jawab zhang qiling.
'' kenapa harus maklam?'' lagi lagi wu xie bertanya tidak mengerti. '' kabut ini akan hilang aat malam tiba'' jawab zhang qiling membuat wu xie mengangguk paham.

'' uhh dingin sekali'' ucap wu xie mengeratkan jaket milik zhang qiling ke tubuhnya. 
     zhang qilig membalikan badan nya menundukan kepalanya agar tidak terbentur langit langit mobil, bergabung dengan wu xie di jok tengah.'' kenapa kau pindah?'' tanya wu xie yang tidak di jawab oleh zhang qiling. '' pakai lah jangan sok kuat'' ucap wu xie mengembalikan jaket milik zhang qiling ke pangkuan priaa itu.

namun bukan nya di pakai zhang qiling malah membawa tubuh wu xie ke dalam pelukan nya membuat wu xie seketika terkejut dan hampir melayangkan pukulan namun untungnya sempat di tahan oleh tangan qiling. '' dia menurut dan patuh'' ucap zhang qiling berbisik di telinga wu xie membuat sensasi geli menggelitik daun telinganya. zhang qiling menyelimuti tubuh wu xie dengan jaket yang tadi di berikan wu xie untuk di kenakannya.'' udara di sini dingin karna ini bukan pedesaan biasa dan juga kita sedang ada berada di jalan yang biasanya di lewati mahluk lain'' ucap zhang qiling mengeratkan tangan nya yang melingkar manis di pinggan wu xie.'' sial jika saja si tua bangka itu tidak memburon ku, ku pastikan aku sedang minum sozu sekarang'' ucap wu xie berdengus sebal.

  '' eh aku dengan dari juniormu, sebenarnya  usia mu lebih tua dari ku bukan?''  ucap wu xie, namun tidak ada jawaban  sama sekali dari pria yang tengah mememluknya, merasakan tak ada jawaban wu xie mencoba melirik pria di belakangnya.

wajah tampan dengan mata yang tertutup rapat, bibir tipis pink pudar,bulu mata yang tersusun rapi. membuat wu xie termenung menatap  pria yang tengah tertidur memelukny itu.
''aku iiri. kenapa kau sangat tampan?'' ucap wu xie pelan menatap wajah itu.
  netranya tetuju pada bibir pink yang pernah di cicipi nya setelah kenal dengan pria tampan ini.'' apa  rasanya masih manis?'' pikir wu xie mesum .''aish gila bagai mana kau bisa memikirkan hal mesum seperti ini wu xie!!!' sarkah pikiran lain nya membuat pria itu menggelengkan kepalanya pelan mencoba menghapus pikiran mesum nya itu. belum sempat wu xie kembali pada posisi semula sebuah cengkraman di tangan wu xie embuat pria tu seketika menatap sang tersangka yang sudah membuka matanya.
'' mengawasiku saat tidur?'' tanya zhang qiling
'' tttidak'' jawab wu xie.
''benar?'' tanya zhang qiling lagi
'' ummmm'' gumam pelan wu xie.

cup...
  zhang qiling mengecup bibir wu xie singkat membuat wu xie hhanya bisa terbengong menerim kecupan mendadak itu. Netra mereka saling bertemu, zhang qiling menekan bagian belakang wu xie membuat tautaan bibir mereka terjadi kembali.
Wu xie San sekali tidak menolak entah karna udara dingin yang menusuk sampai ke tulang sum sum entah karba karna ciuman ini yang membuat pikiran nya mesum.

Hallo guyss mimin coming.
Jangan lupa vote ☑ komen 💬 and follow 💗..
And minta doanya juga yah mimi  bakalan balik lagi syuting and semoga berjalan lancar, tenang mimin masih bisa up pas di lokasi syuting atau pulang syuting ko.
 

Jaga kesehatan nya yah guyss.
And salam manis dari mimin 😊😊😊

Master The Darkness ((the last tomb reboot) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang