chp15

816 47 8
                                    

Typo!! Harap maklum:v
    
     Selamat membaca^_^
_____________

     "Ngghhhhhh" Lenguhan kecil terdengar dari ranjang ukuran besar. Selimut tebal tergerak karna gerakan sesuatu di dalamnya.
     Seorang pria mengucak matanya kala sinar matahari menerobos dari sela sela gorden yang langsung menimpa wajah manisnya.
"Selamat pagi" Sebuah suara membuat wu xie dengan segera membuka matanya.
"Umm.... Selamat pagi" Jawab wu menatap pria di sampingnya yang juga tertidur.
"Eh!!!! " Wu xie merasakan sesuatu.
"Aaaaaa" Jeritan pun terjadi saat wu xie menyadari bahwa dirinya tidak mengenakan sehelai baju pun segera menutup dirinya dengan selimut.
    Membuat pria di sampingnya menahan tawa.
"K-kau... Apa yang kau lakukan? " Ucap wu xie menatap ke arah zhang qiling.
"Umm.aku? Apa kau tak ingat? " Tanya zhang qiling tersenyum.
   Wu menggaruk kepalanya mencoba mengingat kembali kejadian kemarin sampai akhirnya dia membualatkan mata dan makin mempererat pegangan nya pada selimut.
"Astaga apa yang aku lakukan" Ucap frustasi Wu xie.
"K-kau keluar" Teriak Wu xie membuat tawa zhang qiling meledak.
"Tak ada yang lucu kau tahu" Kesal Wu xie.
    Zhang qiling mendekatkan diri, Wu xie panik dan memundurkan diri.
Huffff...
"Jangan terus memundurkan diri kau bisa terjatuh." Ucap zhang qiling memegangi pinggang Wu xie yang hoir terjatuh karna berada di pinggir tempat tidur.

"Nghhhh" Tubuh Wu di bukan menjadi di atas, zhang qiling memeluk pinggang ramping milik pria di atasnya.
     Wajah mereka saling bertemu, wu menundukan kepalanya malu.
"Jangan malu, aku sidha melihat semuanya" Ucap zhang qiling membuat Wu segera menatapnya tajam.
"Mesum" Ucap wu segera bangkit dari tubuh zhang qiling.
    Mendudukan dirinya di tepi ranjang dengan selimut yang masih menempel di badannya.
"Aio apa yang sudah aku lakukan??" Geram Wu xie dalam hati. Mengingat kejadian kemarin.wu memutuskan untuk keluar dari kamar zhang qiling.
    Kamar yang dia lihat siang kemarin bak kapal pecah kini sudah bersih rapi hanya saja tak ada vas bunga di dekat meja TV kamar itu.
   Saat hendak berdiri Wu xie merasa perih di selangkangan nya, membuat jalan nya tak normal.
"Arkhhhh" Dingin wu xie saat sakit di selangkangan nya.
"Apa selangkangan mu sakit? " Tanya zhang qiling menghampiri Wu.
"Umm.... Sakit sekali" Ucap Wu memegangi pinggiran tempat tidur.
"Ayo aku bantu" Ucap zhang qiling menggendong tubuh Wu.
"Ahhh.... Tak usah" Tolak Wu xie.
"Jangan membantah" Ucap zhang qiling membawa Wu dengan selimut itu ke dalam kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.
     Mendudukan Wu di dalam bathtub, dan segera menyalakan air hangat yang langsung merendam tubuh Wu.
"Keluar lah" Ucap Wu tak nyaman
"Tidak apa, aku akan membersihkan mu" Ucap zhang qiling
"Baiklah" Ucap wu pasrah.

   Zhang qiling mulai menyiram air ke tubuh wu, dari rambut, bahu. Mengucapkan sabun di punggung serta dada wu, wu xie hanya  menundukan kepala.
"Bersihkan bagian bawa sendiri apa aku yang membersihkan nya? " Goda Zhang qiling.
"Aish dasar mesum keliar aku bisa sendiri" Ucap wu xie mengambil sabun di tangan Zhang qiling.

      Zhang qiling akhirnya keliar dri kamar mandi meninggalkan wu sendiri dengan umpatan nya itu.
   Berjalan ke arah dapur mengambil dua telur, dan segera membuat telur mata sapi, setelah selesai memasak telur, Zhang qiling mengambil roti, margarin, juga keju selimut, (maksudnya keju selimut itu, itu loh keju yang tipis tipis, kalau mimin suka bilang keju selimut heheh).
  Mengoleskan margari ke roti tawar menyusunnya menumpuk di atas piring dengan atas yang di beri hiasan telur dadar juga dua tomat cheryy.
Di rasa sudah cukup Zhang qiling mengambil dua gelas, berjalan ke arah lemari es mengambil satu botol fresh milk.

      Wu xie memakai baju yang sudah di siapkan Zhang qiling di atas kasur, bajunya sedikit kebesaran karna ukuran tubuh mereka yang jauh berbeda.
"Astaga aku sudah seperti boneka sawah saja" Dengus wu xie melihat pantulan dirinya di cermin full body.

    Wu keluar kamar milik zhang qiling, jalannya terlihat aneh hampir persis dengan ibu hamil.
"Kau sudah selesai? " Tanya zhang qiling menarik kursi di sampingnya untuk Wu.
"Terimakasih" Ucap Wu xie mendudukan dirinya.
"Minumlah ini" Ucap zhang qiling menyondorkan gelas berisi cairan berwarna putih namun itu bukan susu, terlihat kepulan asap keluar dari gelas itu.
"Apa ini? " Tanya Wu xie menatap zhang qiling.
"Obat untuk mengembalikan tenagamu" Ucap zhang qiling tersenyum.
"Ohh" Wu xie segera meneguk air itu, ada rasa jahe di dalam nya yang beepasu dengan susu juga madu.
"Mmm... Enak" Ucap Wu xie setelah selesai meminum habis air itu.
"Baguslah, nah makan lah, setelah itu temani aku pergi" Ucap zhang qiling menyantap makanannya.
"Pergi kemana? " Tanya Wu
"Kau akan segera tahu" Jawab zhang qiling tampa menatap wajah Wu.

       Setelah selai sarapan, keduanya berangkat menggunakan mobil yang entah dari kapan sudah ada di parkiran apartemen zhang qiling dengan kunci yang tentunya ada di tangan pria bertudung itu.
  Wu di persilahkan masuk lebih dulu, duduk di samping sang pengemudi zhang qiling.
    Kesunyian mulai terjadi saat mobil itu sudah bergerak pergi meninggalkan area apartemen.
   "Xiaoge sebenarnya kita mau ke mana?" Tanya wu xie mengakhiri kesunyian.
"Suatu tempat yang pasti sangat kau sukai" Ucap zhang qiling pokus pada kemudi nya.
"Yang aku sukai? " Tanya wu xie pada dirinya sendiri.
       Jalan yang awalnya di penuhi dengan pemandangan gedung yang menjulang tinggi, kini berubah menjadi pemandangan hijau yang asri.
    Zhang qiling sengaja membuka kaca mobil membiarkan udara segar masuk.
"Ahhh udara segar, aku merindukan nya" Ucap wu xie memlingkan wajahnya menatap ke luar jendela yang tampak banyak pohon hijau, dan bukit bukit tinggi di sebrang sana.
"Tetua tidak salah menyarankan ku membawanya ke sini" Ucap zhang qiling dalam hati memperlambat laju mobilnya setelah melihat wu xie yang tengah asik menikmati udara segar di daerah pegunungan itu.

(Selamat menikmati waktu gabut kalian guyss.)

Ah iyh seblum mimin mengakhiri chapter hari ini, mimin mau minta doanya dari kalian semua yang setia baca karya Mimin.
Buat kesembuhan nya gege mimin yang hari ini harus di rawat di rumah sakit,mimin gak bisa jelasin sakit nya apa.
    Yah walaupun dia itu nyebelin, suka bikin kesel, emosi, jail, walaupun begitu dia tetap kakak kesayangan mimin, gimana pun kondisi mimin dia yang lebih tau dari pada orang tua mimin, kadang mimin juga suka heran ko bisa sih mimi  punya kakak yang nyebelin banget, tapi di sisi lain mimin seneng dia bisa buat mimin kesel, marah, nangis, ketawa. Walaupun sejak kecil kita gak pernah aku alias suka bertengkar sampa salah satunya harus masuk rumah sakit karna tangan nya patah, tapi mimin seneng bisa terus di samping gege. Nyesel banget kenapa kemarin mimin harus ke Korea, padahal sekarang gege sendirian di rumah sakit, mimin gak tau gege lagi apa? Makan belum nya? Bosen enggaknya? Mimin gak tau, pengen cepet pulang, tapi apalah daya pekerjaan mimin gak laur di Samudra Atlantik tak bisa selesai hanya dalah hitungan jam.

     Teruntuk xiao hyun woo gege kesayangan mimin yang ngeselin, cepet sembuh, adikmu yang mengenalkan akan segera pulang😘😘😘tidur nyenyak malam ini, i'm sorry 😣😣




Jangan lupa vote🌟 comen 💭and follow🔄 thankyou 😊😊😊

Master The Darkness ((the last tomb reboot) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang