chp19

640 46 4
                                    

typo!!!harap maklum....

   selamat membaca:*
____________________

       zhang qiling menatap tajam ke arah manik mata wu xie,seketika tatapan nya terpaku pada bibir tipis wu xie yang sedikit terbuka,sedikit demi sedikit pria dengan surai hitam pekat itu mendekati wajah pria lain.
"euhh apa yang ingin kau lakuakn?"tanya wu xie mendorong tubuh zhang qiling menjauh,rona merah di pipinya tampak terlihat jelas membuat zhang qiling hanya tersenyum dan mendekatkan dirinya kembali.
"jangan mendekat,“ucap wu xie menghalangi badan nya dengan bantal sofa.
"kenapa?apa kau malu?apa aku harus mengingat kan mu bahwa kita sudah pernah melakukan hal lebih dari sekedar ciuman."wu xie menatap malu ke arah zhang qiling yang sudah ada di depan nya.
"t-tapi,k-kita ada di rumah"ucap wu xie .
"tak ada siapa siapa di sini,jangan terlalu merasa takut"zhang qiling mendekati w xie.
"hanya berciman?"tanya wu xie yang di angguki zhang qiling.
"tidak lebih?"tanya wu xie yang lagi di angguki zhang qiling.
huhhhhh....

"hao.lakukan lah"pasrah wu xie walau dalam hatinya dia juga menginginkan nya.
"buka mulut mu."perintah zhang qiling membuat wu xi tampak menahan malu
"tidak,cium cium saja tidak usah mphhhhhh"wu xie ta sempat meneruskan kata katanya karna bibir zhang qiling sudah lebih dulu menempel di bibir nya.
"mphhh..."desah kecil wu xie,tangan nya memberontak mencoba melepaskan ciuman mendadak itu,namun aksi memberontaknya seketika berhenti saat merasakan sensasi enak di bibirnya.
"bahai mana rasanya apa enak?"tanya zhang qiling ketika ciuman nya sudah terlepas
"ya enak,boleh sekali lagi?"wu xie bersemu merah saat kedua bibir itu menyatu kembali,perlahan zhang qiling merebahkan tubuh wu xie di atas sofa.

    keadaan rumah yang sepi membuat zhang qiling tidak terlalu hawatir.
   zhang qilin menghisap lembut bibir atas dan bawah wu xie secara bergantian,lidahnya mengetuk ngetuk gigi putih wu xie mengisyaratkan untuk membukanya,wu xie pun membuka giginya yang tertutup membiarkan lidah hangat zhang qiling masuk ke dalam mulutnya.
   suara penyatuan dua bibir karna basahan saliva terdengar tak begitu nyaring namun cukup jelas untuk kedua orang ini dengar.
setelah menghisap pelan lidah wu xie zhang qiling melepaskan pangutan nya menatap wu xie yang sudah membuka mata,menatap nya sayup dengan rona merah yang menghiasi kedua bongkahan pipi yang tidak terlalu terisi namun masih terlihat sangat menggemaskan.

"xiexie"zhang qiling mengusap sudut bibir wu xie yang masih meninggalkan seuntai saliva yang entah milik siapa.
   wu xie hanya menatap malu sambil memainkan lengan bajunya.
"lihatlah kau sangat menggemaskan tuan muda,jika aku tidak mengerti situasi ini mungkin aku akan memasukan nya lagi untuk kedua kalinya"seringai mesum zhang qiling.
"ak-aku harus mandi permisi"wu xie segera bangkit meninggalkan zhag qiling yang masih tersenyum mesum.

deg.....deg.....deg.....
"haaaa....apa yang terjadi.....dulu aku pernah membuat kesalahan dengan menidurinya karna niat untuk menghiburnya....sekarang ahhhhh tidak"wu xie menutup wajahnya yang terihat memerah....
  detak jantungnya tak beraturan mengingat kembali saat mereka berciuman tadi membuat tuan muda wu segera  masuk ke dalam tirai kamar mandi menyembunyikan rasa malunya di sana.

   sedangkan di luar,zhang qiling tampak sedang menelpon dengan seseorang.sambil terus berjalan mondar mandir padahal sudah jelas di sana ada sofa yang bisa ia duduki.
"hao saya akan menjaganya dengan baik,sampai jumpa"ucap zhang qiling sebelum menutup henpon.
"aku harus membawanya ke tempat yang aman,bahaya jika anak buah ayahnya sudah melacak rumah ini"zhang qiling tampak brpikir.
  sampai akhirnya sebuah senyuman mengembang di bibirnya,setelah itu zhang qiling berjalan memasuki ruang kerjanya yang ada tepat di sebelah kamar nya.
"huhh segar sekali"gumam wu xie mengeringkan rambutnya dengan handuk yang di bawa dari kamar mandi.
  pria itu berjalan  mendekati jendela kamar  sang pemilik rumah,menatap sekelilingnya,tidak ada bangunan yang menjulang tinggi yang biasanya akan menghalangi mata sipapun ketika ingin melihat ke suatu tempat atau hanya sekedar ingin menikmati cahaya mentari pagi.
   wu xie berjalan ke luar kamar zhang qiing menuju ruang tamu,namun dia sedikit heran karna tak ada siapapun di sana.
"apa dia pergi?"tanya wu xie pada dirinya sendiri
   wu xie membuka pintu yang langsung menghadap ke arah perkebunan bunga yang tumbuh ber petak petak di sekitar rumah zhang qiling.
"ahhh...entahlah rasanya aku ingin tidur"ucap wu xie meregangkan ototo ototo nya.
   pandangannya masih melurus ke arah perkebunan bunga nan indah untuk di pandang,hatinya menghangat mengingat kejadia beberapa hari inni.
"apa ayah akan terus mengejarku?aku lelah"ucap wu xie mendudukan dirinya dii teras.
"ahhhh...andai ibu masih ada mungkin aku tak harus bersembunyi atau melibatkan orang seperti xiaoge(zhang qiling) dalam masalah"wu xie menatap langit yang sudah semakin siang hampir mendekati sore.
  tampa dia sadari tepat di belakang nya zhang qiling tengah berdiri menatap ke arah pria yang sedang terduduk sambil bergumama pelan,senyum di bibirnya mengembang menghiasi wajah tampan bak pangeran itu.
"bodoh jika aku tak ikut campur dalam masalahmu,bagai mana mungkin aku bisa menemukan orang seperti mu"zhang qiling menggelengkan kepala seraya tersenyum.
"apa yang di lamunkan tuan muda wu?"tanya nya membuyarkan  wu xie yang tak sadar akan kehadiran dirinya.
 
   "xiao ge,dari mana kau?"tanya wu xie tampa menjawab pertanyaan zhang qiing.
"hanya mmengecek lampu di dapur"bohong zhang qiling.
   wu xie hanya mengangguk seraya kembali menatap hamparan ladang bungan di sebrang sana.
"kau suka?"tanya zhang qiling saat melihat ada kilat binar takjub di mata pria yang lebih tua dari nya itu.
   wu xie melirik ke sampingnya di mana zhang qili duduk.
"umm sangat suka"ucap wu xie menganggukan kepalanya.
"baguslah"ucap zhhang qiling membuat wu xie keheranan.
"ada apa?"tanya wu xie
"sepertinya kita harus pergi besok"zhang qiling langsung  to the point membuat wu xie semakin tak mengerti
"kenapa pergi kita baru saja sampai"ucap wu xie.
"bukan aku tak mengijinkan tuan muda untuk tinggal lebih lama di rumahku,masalahnya cepat atau lambat rumah ini akan segera di lacak oleh anak buah ayah mu."zhang qiling menjelaskan membuat wu xie menundukan kepala.
"maaf"gumama pelan wu xie hampir tak bisa di dengar namun untungnya telinga tajam zhang qiling sangatlah luar biasaa.
"jangan menyalahkan dirimu"ucap zhang qiling memainkan rambut milik wu xie.
"tapi iini memang salahku,jika aku menuurut dan ikut dengan nya mungkin kau tidak akan terseret lebih jauh ke dalam masalah ku"ucap wu xie.

   zhang qiling bukan tidak paham dengan apa yang di maksud wu xie,dia sangat paham,namun memang benar ini bukan kesalahan wu xie,ini hanyalah sebuah masalah yang memang harus melibatkan orang seperti zhang qiling.




annyeog mimin coming,maaf lama up nya lagi yah begitulah gak usah basa basi,jangan luppa vote,komen,and follow me,
buat yang suka story ini thank you so much,buat yang gak suka harap jangan kotori kolom komentar saya dengan kritikkantak jelas oku....

terimakasih sudah mau membaca.
and jaga kesehatan kalian yah guyss 😘😘😘😘

salam sayang dari:LXH😍😅😄😘😚😚

Master The Darkness ((the last tomb reboot) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang