"Maaf ibu kepala sekolah, saya orang tua dari Melati Warastari ingin meminta surat pindah."
Sang Kepala Sekolah, Ratyanti Heidi, menghela nafas. Kejadian ini sudah terjadi selama hampir 5 bulan ini. Hal ini jelas membuat akreditas sekolah terancam turun.
Setelah mengurus surat pindah salah satu muridnya tersebut, Yanti melepaskan kacamatanya, dia menghela nafas lagi sambil menatap ke arah pria paru baya yang berdiri disampingnya.
"Pak Retno, bagaimana grafik jumlah peserta didik beberapa tahun ini?" Tanya Yanti kepada wakil kepala sekolah bagian kesiswaan.
"Sangat menurun, Bu." Jawab Retno tak melihat wajah kepala sekolah. Jelas saja hal ini sangatlah buruk.
Yanti memijat kepala, sambil meminta sang wakil terus menjelaskan.
"Tahun 2012-2015 sejak sekolah didirikan, jumlah murid stabil, yaitu setiap tahun kita menerima berkisar 1.200-1.700 setiap sekolah. Namun mulai dari tahun 2016, sudah mulai menurun tetapi tidak begitu parah. Tahun 2018, grafik sangat menurun, sekolah Asgardian Putri hanya menerima 230 siswi dan Asgardian Putra hanya menerima 247 siswa. Hal yang sama di tahun 2019, Asgardian Putri hanya menerima 173 siswi dan Asgardian Putra 159 siswa." Jelas Retno membuat Yanti makin sakit kepala.
"Jika hal ini terus terjadi, pasti akreditas sekolah kita akan terancam." Kata Yanti yang langsung dibenarkan oleh Retno.
"Benar sekali, Bu." Retno setuju dengan hal ini.
"Terlebih gabungan murid kedua sekolah ini sama seperti jumlah murid siswa baru satu sekolah di tahun 2016 waktu itu. Ini bukan hal yang baik."Yanti terdiam. Sebuah ide tiba-tiba saja muncul dalam otaknya.
Iya, ide gila.
"Berapa jumlah murid masing-masing sekolah?"
"Jumlah seluruh murid Asgardian Putra saat ini, dengan dikurangi 7 siswa yang pindah hari ini, eum totalnya adalah 532 siswa. Dan jumlah seluruh murid Asgardian Putri saat ini, dengan dikurangi 13 siswi yang pindah hari ini, totalnya adalah 531 siswi."
"Astaga sedikit sekali." Yanti mulai berpikir bahwa tidak ada cara lain selain menggunakan idenya kali ini.
"Retno.""Bagaimana jika kita menggabungkan kedua sekolah?"
●●●
Asgardian High School adalah sekolah berstandar International yang sangat terkenal di Indonesia. Sekolah ini selalu sangat unggul baik dari segi akademik maupun non akademik, selain itu sekolah ini memiliki murid yang bukan hanya dari Indonesia, tetapi juga dari luar negeri.Hal ini jelas membuat visual dari murid-murid Asgardian sangat terkenal.
Hanya saja, sekolah ini bukan sekolah campuran.
Asgardian terbagi menjadi dua bagian. Asgardian Putri dan Asgardian Putra.
Walau mereka satu nama sekolah, nyatanya kedua murid-muridnya dari masing-masing sekolah tidak akrab. Padahal faktanya, bangunan sekolah mereka bersebelahan, hanya dibatasi oleh pagar saja.
Dan sekarang, kepala sekolah memutuskan untuk menggabungkan kedua sekolah ini. Apa yang akan terjadi?
—TBC—
■■■
Haihaiii..
Jangan lupaaa tinggalkan jejak berupa vote dan komen yaa sebagai bukti dukungan kalian atas keberlangsungan cerita ini.Byebyeee
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of Asgardian✓
Teen Fiction[TELAH TERBIT] Cover by @jelyjeara_ ----- Sequel dari "Inchoate" ----- Asgardian High School adalah sekolah berstandar Internasional yang terbagi atas Asgardian Putra dan Asgardian Putri. Namun, tiba-tiba saja kepala sekolah memutuskan untuk menggab...