Destiny #08

1.1K 112 3
                                    

"Huaaa HOT NEWSS!!!!" Teriak Tiara ketika masuk ke dalam kelasnya. X IPA 3.

"Apa apa?" Tanya Jihan bangkit dari duduknya berjalan mendekat ke arah Tiara yang tengah berdiri di depan tempat duduk yang paling depan dekat pintu.

"HUAAAA ADA ADEGAN ROMANTIS DI KORIDOR XI IPA!!!" Ujar Bella yang baru datang.

Tiara memekik gemes mendengar teriakan Bella.
"Lo lihat Bel? Lo lihat?"

Bella mengangguk sambil memasang wajah sedih yang dibuat-buat.

"Kali ini siapa lagi? Kak Rey sama Kak Sakura atau kak Anna sama kak Daffa? Atau yang dari awal jadi perhatian seangkatan kelas sebelas, kak Ezar sama kak Vara?" Tanya Zito mendengus, sudah terbiasa dengan sikap cewek-cewek di kelas mereka itu.

"BUKAN!" Teriak Bella dan Tiara berbarengan.

"Buset dah, kaget adiknya Zayn Malik." Celutuk Cakra kaget.

"Terus siapa?" Tanya Mega yang sedari tadi diam tapi sudah gemes sendiri dengan tingkah dua sahabatnya itu.

"Kak Dirga sama kak Taya." Jawab Tiara membuat yang lain kaget.

"Pangeran Impianku, kak Dirgaa..." Ujar Acha sedih mengingat sang idola sekarang sudah ada yang memiliki.

"Kak Dirga sekarang sudah nggak bisa diharapkan lagi, sudah ada pawangnya. Udah cantik, pinter lagi. Apalah daya kulit kacang kayak gue." Bella pun ikut-ikutan.

Jihan mengangguk setuju.
"Gue nggak bisa bilang nggak setuju sama mereka. Kak Taya cantik dan juga sekretaris OSIS, auranya tegas yang bikin orang-orang jadi segan sama dia. Kak Dirga emasnya tim futsal Asgardian, udah ganteng, nggak neko-neko lagi, wajahnya tegas tapi ngasih kesan lembut. Kalau udah perfect banget kayak gini, gimana gue masih bisa berharap jadi sama kak Dirga?"

Tiara menjitak kepalanya pelan.
"Lo udah dapat kesayangnya XI IPA 2, masih mau lihat kanan kiri, hah? Kalau nggak mau sama kak Fahri, sini kasih gue aja."

Jihan melotot tak terima. Kak Dirga memang idolanya sedari awal sekolah ini di gabung, tapikan sekarang kak Fahri sudah menempati hatinya.

Iya, tadi itu Khilaf.

●●●
Bel istirahat sudah berbunyi, Taya sudah merapikan alat tulisnya dan berniat untuk ke kantin. Sakura tadi mengirimnya pesan jika dia sudah pergi lebih dahulu, Rainer sudah menjemputnya jadi Taya saat ini akan ke kantin tidak bersama sahabatnya itu. Gadis itu ke kantin bersama Icha dan Desi. Teman sekelasnya.

"Taya." Panggil Icha membuat gadis itu meliriknya kecil.

"Ada apa?"

Icha tersenyum kaku.
"Sorry nih ya, kok lo tiba-tiba jadian sama Dirga?"

Taya sedikit tersentak, tak menyangka tiba-tiba ditanya demikian.

Desi berdehem, kemudian berujar.
"Gini, lo kalau jadian sama Putra anak IPS 5 kita nggak kaget, lo dan dia kan udah dekat banget. Tapi ini Dirga dan lo sama dia nggak pernah terlihat ada interaksi. Makanya kita kaget."

Taya tertawa kecil mendengar hal itu.
"Gue ama Putra sahabatan dari kecil, nggak ada apa-apa. Dan kalau Dirga, kita emang nggak niat publikasikan hubungan, kita juga baru aja kok jadiannya, tapi nggak nyangka aja ada yang lihat dan nyebarin."

Mereka mengangguk, mengerti dengan hal itu. Ketiganya masuk ke dalam kantin dan mulai memesan makanan mereka. Setelahnya mereka duduk di salah satu tempat duduk yang kosong dan mulai makan. Sampai tak lama, ada yang menghampiri, hal yang membuat Icha dan Desi terbatuk kaget.

Dirga, cowok itu menghampiri Taya dan menarik pelan rambut gadis itu hingga membuat si sekretaris OSIS memekik.

"Apaan sih!"

Destiny of Asgardian✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang