Chapter 5 - Kan! Jodoh emang nggak kemana.

1.9K 134 1
                                    

"Bunda, ayo!" teriak Rania sambil mengunyah sandwich buatan bundanya.

"Bentar teh, lipstick merah mama ilang!" jawab sang bunda dari kamar.

"Rania punya lipstick merah di mobil, nggak pernah kepake, pake punya Rania aja" ucap Rania.

"Bun, ayo ih, ditungguin itu sama papa! Kopernya Rania aja yang bawain, bunda duduk aja di mobil,"

Rania menyeret koper, dan membawa tas pisau miliknya di bahu, kedua orangtuanya akan ikut dalam family gathering di daerah Majalengka tanpa dirinya, dan Rania hanya ditugaskan untuk mengantarkan sang bunda ke kantor ayahnya saja sebelum jam menunjukkan pukul 11 siang.

"Abis nganter bunda, teteh langsung ke restoran?" tanya sang bunda.

"Teteh mau ketemuan sama klien, mau pakai jasa Asiette buat katering nikahnya," ucap Rania.

"Pulang nteu ke rumah?" tanyanya.

"Kayaknya engga sih Bun, besok mau ke villa, PBSI pakai jasa Asiette buat acara barbeque night, sama lomba masak-masak gitu,"

"Itu minuman vitamin C yang biasa mama pesenin ke resto, anak-anak suruh pada minum! Multivitamin yang di stok juga pada di makan!" nasihat sang ibunda.

"Iya Bun, udah sampe nih,"

"Yaudah, bunda pamit dulu! Kamu baik-baik, seminggu nih bunda nginepnya, jangan lupa telfon kalo ada apa-apa," katanya.

"Iya siap bundahara,"

Rania memutarbalikkan mobilnya kearah mall tempatnya dituju, kliennya akan tiba dalam waktu setengah jam lagi, dan jarak dari kantor ayahnya menuju mall cukup jauh.

Rania telat sepuluh menit dari jam janjian, ia sudah berlari-lari dengan diiringi pandangan aneh dari para pengunjung mall.

"Maaf, mas Ilham saya telat, mas Ilham udah nunggu lama?" tanya Rania panik.

"Nggak kok mbak, saya juga baru aja nyampe, belum pesan makanan bahkan," jawabnya.

Obrolan Rania dan Ilham baru saja usai karena sang klien harus fitting baju pernikahannya, Ilham meninggalkan Rania yang mirip bocah SD ilang di tempat ramai.

"OI RANIA!!" teriak seseorang dari jauh.

Mata Rania berkelana walaupun orang yang memanggilnya tidak kunjung kelihatan, baru setelah mendekat, ia bisa melihatnya dengan jelas.

mas Fajar dan mas Rian.

"KOK KETEMU MULU SIH?!" sewot Rania yang ditertawakan oleh Fajar.

"Antara jodoh lu sama gue atau sama Jombang nih!" katanya.

"Nggak mau, aku sama mas Rian aja," cengir Rania.

"Abis ngapain mas?" tanya Rania.

"Beli kemeja buat gala dinner kalo lagi tanding di luar, kalo lo ngapain siang-siang disini?" tanya mas Fajar.

"Mas Rian nggak penasaran? Nggak takut saya selingkuh dari mas Rian?" tanya Rania yang dibalas dengan gelengan singkat dari Rian.

"Ih mas Rian!" ucap Rania.

"Aku abis janjian sama klien, mas Rian sama mas Fajar kesini berdua doang?" tanya Rania.

"Nah itu! Kita dianter Kevin tadi, eh anaknya nelfon, katanya temennya ada yang kecelakaan deket sini, jadilah kita ditinggal," ucap Fajar.

"Terus pulang naik apa?" tanya Rania.

"Paling pesan kendaraan online atau manggil taksi," ucap Fajar.

𝑬𝒌𝒔𝒕𝒓𝒐𝒗𝒆𝒓𝒕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang