6

484 74 10
                                    

Good morning guys!
Have a nice day!
💜









"Mana pemilik kedai ini?!"

"Papa!"

Tuan Lee menoleh dan menatap tajam ke arah Jooheon.

"Mau apa kamu?"

"Papa yang mau apa? Kenapa bikin ribut disini??"

"Nama pemilik kedai ini tercatat sebagai penjamin hutang pak Choi dan sekarang dia harus bayar!"

Tuan Lee dan anak buahnya hendak masuk lebih jauh saat Joohein menghadangnya.

"Minggir Jooheon."

"Enggak!"

"Minggir papa bilang!"

Dan salah satu anak buah tuan Lee mendorong Jooheon dengan kasar hingga pinggangnya membentur ujung meja dengan cukup keras.

"Kakak!"

Changkyun segera menghampiri Jooheon yang terlihat kesakitan sambil memegangi pinggangnya kemudian menatap tajam ke arah tuan Lee.

"Om apa-apaan sih??"

"Kamu anak kecil jangan ikut campur!"

Changkyun baru saja mau mendekati tuan Lee namun tangannya ditahan oleh Jooheon. Pemuda Lee itu menggeleng pelan namun Changkyun tersenyum kecil dan melepas tangan Jooheon sebelum menghampiri tuan Lee.

"Om sama anak sendiri gak boleh kasar kayak gitu!"

Tuan Lee memicingkan matanya. "Bukan urusan kamu!"

"Urusan saya lah! Kan..." Changkyun menundukkan kepalanya sambil menggigit bibiw bawahnya malu. "Kan Kak Jooheon calon masa depan saya. Oh!"

Changkyun kemudian mendongak, menatap tuan Lee dengan datar, menimbulkan keheningan yang cukup mencekam dan tiba-tiba Changkyun tersenyum lebar tanpa dosa.

"Nama saya Im Changkyun!" Changkyun kemudian membungkukan tubuhnya, memberi hormat pada pria paruh baya di hadapannya. "Salam kenal, calon papa mertua!!"












***









Setelah keributan di kedai teratasi karena tuan Lee yang terlanjur kesal pada Changkyun dan berakhir mengajak anak buahnya pergi dari sana, akhirnya Changkyun dan Jooheon bisa makan dengan tenang. Tapi sebelum itu...

"Kak, tunggu bentar deh."

Changkyun kembali mengambil kotak obat dari dalam tasnya kemudian duduk di samping Jooheon.

"Buka bajunya kak."

"Buat apa?"

"Dih! Pinggang kakak tuh diobatin! Kan tadi habis kebentur ujung meja."

Jooheon mengangguk kaku kemudian mengangkat sedikit kemejanya. Changkyun sendiri bisa merasakan pipinya memanas saat melihat sedikit bagian dari perut berotot milik Jooheon.

Changkyun kembali mencebikan bibirnya saat melihat pinggang Jooheon yang sudah membiru.

"Tuh kan."

Changkyun kemudian dengan cekatan mengoleskan salep di bagian memarnya.

"Udah kak."

Jooheon kemudian menurunkan kembali kemejanya sambil mengangguk kaku.

"Thanks ya."

Changkyun mendongak. Keduanya saling menatap satu sama lain.

Perlahan-lahan tangan Changkyun menyentuh pipi Jooheon dengan lembut dan kemudian...

CUP!

Changkyun mengecup lembut lebam di pipi Jooheon sebelum menatap yang lebih tua tepat ke dalam matanya.

"Kakak jangan luka lagi ya tanpa seijin aku."

until we meet again (Jookyun) ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang