until we meet again (Jookyun) ✔✔

4

"Kakak~"

Changkyun kembali menghampiri Jooheon di gazebo dimana Jooheon masih duduk di tempat yang sama.

Jooheon kemudian menoleh dan menatap tajam ke arah Changkyun.

"Lo mau bunuh gue?"

"Eung? Emangnya kenapa kak?"

"Nasi goreng lo asin banget."

Changkyun memajukan bibir bawahnya kemudian menundukkan kepalanya, membuat Jooheon merasa sedikit merasa bersalah saat ia kembali melihat jemari Changkyun yang ditutupi plester.

Jooheon menghela nafas, mengambil kotak bekal di atas meja dan meletakkannya di atas pangkuan Changkyun sebelum bangkit berdiri.

"Thanks."

Jooheon pergi setelah mengusak lembut rambut Changkyun.

Menyisakan pemuda manis dengan pipi merona dan juga senyum tertahan di bibirnya.

***

"Besok kamu ikut papa."

"Jooheon gak mau."

"Papa gak mau tahu! Pokoknya kamu besok ikut papa buat beresin masalah hutang pak Choi!"

"Aku gak mau pa!" Jooheon membanting bukunya kemudian berdiri di hadapan sang papa. "Aku gak mau ngikutin jejak papa jadi mafia!"

"Kamu harus! Kamu harus Jooheon! Karena kamu anak tertua di keluarga ini!"

"Aku gak peduli! Aku tetep gak mau!"

PLAK!

"Kalau kamu gak mau, papa bakal paksa Soonyoung atau Chan!"

"Jangan ganggu adik-adik aku!"

PLAK!

Sebuah tamparan mendarat di tempat yang sama, di pipi kiri Jooheon.

"Papa kenapa sih maksa? Kenapa juga harus pakai kekerasan tiap kali nyelesaiin masalah??"

"Mereka hutang uang dan gak mau bayar! Kamu pikir papa harus berlembut hati sama orang seperti mereka?!"

Sepasang ayah dan anak itu saling menatap dengan sengit.

"Selama kamu masih anggota keluarga Lee, jangan harap kamu bisa membangkang. Kamu harus nurut sama papa!"

Jooheon menundukkan kepalanya sambil memegangi pipinya yang terasa nyeri begitu juga dengan hatinya.

"Kakak."

Jooheon mendongak dan mendapati kedua adiknya, Soonyoung dan Chan datang dan langsung memeluknya.

"Kakak gapapa?" Tanya Chan, adik bungsunya.

Jooheon hanya tersenyum kecil kemudian mengusap puncak kepala Chan bergantian dengan Soonyoung.

"Kakak gapapa kok."