[ Tyunning ]
Written by : Anonymous
---
Kai menata perlengkapannya yang ia bawa dari rumah, sebenarnya jika dirinya tidak menuruti kemauan sang Ibu, ia tidak akan berakhir di sini. Ia terpaksa menuruti kemauan Ibunya yang menginginkannya untuk hidup bersosial, dirinya sekarang berada di sebuah kota yang sangat jauh dari hiruk pikuk kemacetan dan gedung-gedung pencakar langit.
Kota Guri, kota dengan populasi penduduk yang tidak mencapai puluhan ribu jiwa ini sangat sejuk dan tenang, tidak seperti kota pada umumnya. Saat Kai pertama kali menginjakkan kakinya di kota ini pun, hatinya terasa sangat damai. Ini pertama kalinya ia menghirup udara luar dengan tenang.
Saat sedang sibuk dengan pikirannya, bunyi dering panggilan masuk dari ponselnya. Terpampang jelas nama kontak 'Ma' pada layar benda persegi tersebut, Kai segera mengangkatnya dan mendekatkan benda tersebut pada telinganya.
"Kenapa, Ma?" tanya Kai.
"Gimana? Kamu suka 'kan kotanya? Udah ketemu temen baru?"
Kai hela napasnya, "Belum, Kai baru aja sampe."
"Ya udah, sana makan dulu. Kamu belum makan 'kan dari berangkat tadi."
"Iya, ini Kai mau cari makan keluar. Kayaknya di depan tadi ada restoran seafood."
"Hati-hati, ya. Jaga kesehatan di sana, Mama bakal kangen banget sama kamu."
"Iya, Ma. Mama juga jaga kesehatan. Kai tutup dulu, ya."
Kai memutuskan panggilannya sepihak dan beranjak dari duduknya, mengambil dompet dan juga waistbag kesayangannya. Lalu memasang airpods dan pergi menuju restoran untuk mengisi perutnya yang sedari tadi cacing di perutnya mulai berontak untuk diberi makan.
Sesampainya ia di sana, Kai memesan menu udang asam manis kesukaannya. Lalu pelayan segera membuatkan pesanannya. Saat jemarinya sibuk bermain dengan ponsel, seorang anak laki-laki dengan hidung bangirnya duduk di hadapannya sembari memegang buku menu. Kai menatapnya dengan intens, ia tidak mengenal anak lelaki tersebut.
Yang ditatap merasa dan membuka suara, "Eh? Udah ditempatin, ya?" tanyanya.
"Lo nggak liat dari tadi gue duduk di sini?" ucap Kai ketus.
Anak laki-laki di hadapannya tersenyum canggung, "Maaf, ya. Tempat lain udah penuh soalnya, nggak apa-apa 'kan gue duduk di sini? Lagian lo 'kan cuma sendirian hehe."
Bertepatan dengan pesanannya yang sudah datang, Kai memilih mengabaikan ucapan anak laki-laki tersebut dan langsung memakan udang asam manisnya, membuat yang diabaikan menarik piring yang berisi udang asam manis tersebut ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Sunshine
FanfictionSelamat datang di Seratus! Buku ini berisi 29 cerita pendek dengan tokoh utama maknae tercinta: Hueningkai! ( SooKai/YeonKai/BeomKai/Tyunning ) (Top/Bot Hueningkai) ©Seratus - Seremoni Agustus - 2020