An Apologize

670 67 1
                                        

[ Tyunning ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Tyunning ]

Written by : msy_noona

---


Udara baru, suasana baru, seragam baru dan lingkungan baru adalah secercah harapan Hueningkai di tahun pertamanya memasuki jenjang SMA. Sederhana sekali inginnya yakni menjadi siswa biasa yang menjalani pendidikan sampai lulus tanpa kendala apapun.

"Tampan sekali, seperti bukan manusia."

"Lihatlah wajah dan aura darinya, sungguh luar biasa!"

Suara yang bersahut di sekitarnya sampai jelas pada rungunya. Kalau dilihat-lihat, apakah itu ditujukan padanya? Karena ia laki-laki di sini sendiri. Oh, atau semua sudah menyadari ketampanannya saat ini?

Senyum terbit di kedua ujung bibirnya saat ini, dan sekali lagi. Sahutan itu kian ramai, bagaimana ini? Apakah mereka menyadari ketampanannya?

"Hueningkai, kau kah itu?" Belum saja praduganya terlewat satu menit, suara yang terasa familiar di telinganya membuatnya kaku seluruh badan. Lari. Yeah, ingin sekali—tapi seakan raganya tak ingin bertoleransi. Kendati demikian sisi kecil hatinya menjerit pelan bahwa ia juga senang akan atensi sosok yang tersenyum sangat tipis tepat di hadapannya.

"Oh ... Kang Taehyun, kenapa kau ada di sini?" tanyanya memecah keheningan saat tiba-tiba pemuda itu menarik sisi bahunya 'tuk berjalan bersama.

"Kalau kau sekolah di sini, aku juga harus di sini." Hueningkai berhenti melangkah dan menimbulkan guratan tanya pada dahi Taehyun kentara, apa anak itu tidak mengalami sesuatu setelah sekian lama keduanya tak pernah bertemu? Apa ia masih Taehyun yang sama?

Papan pengumuman penuh akan siswa di sana, kedua pemuda ini hanya melihat dari belakang karena tinggi badan yang menjulang memudahkan mereka. Terlihat gurat kecewa saat Taehyun berdecak, rencananya tidak berjalan semudah itu ternyata.

"Kenapa kita tidak satu kelas?" protes Taehyun menatap Hueningkai. Kejadian saat itu tetap akan selalu terkenang dalam benaknya, Hueningkai memang dikenal tidak pernah menaruh dendam atau perasaan kesal kepada siapa pun, namun untuk kejadian itu ia tidak bisa memaafkannya dengan mudah.

Netranya menatap sekeliling. Gelap, pengap, tidak ada seorang pun di sini. Apakah benar Taehyun merayakan ulang tahunnya di tempat seperti ini? Setahunya Taehyun tidak suka tempat seperti ini. Ah, atau Taehyun terinspirasi dari film yang ia tonton dengan Hueningkai seminggu yang lalu? Entahlah ... Hueningkai saat ini hanya berharap Taehyun segera datang. Pertama ia khawatir kue tart yang dibawanya akan tidak layak dikonsumsi jika terlalu lama di tempat ini, kedua ia takut jika pulang ke rumah baju yang ia kenakan kotor dan pasti ia akan diomeli habis-habisan oleh ibunya.

Gemuruh terdengar bersahutan dari luar tempat ini, ia menengok jam pada tangannya menunjuk pukul 3 sore, sudah sekitar lima jam ia menunggu Taehyun yang tidak memunculkan ujung hidungnya sampai sekarang. Karena salah satu rintik mendarat mulus di pipi gembulnya ia terpaksa meninggalkan tempat itu sesegera mungkin, ia tidak ingin berlama-lama di tempat itu.

Eternal SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang