Membantu

9.4K 891 18
                                    

Kasih sayang di antara sesama hamba Allah adalah ketika seseorang menginginkan kebaikan bagi orang lain sama seperti kebaikan yang diinginkan untuk dirinya sendiri, dan tingkatkan tertinggi dari itu adalah mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingannya sendiri.
– Imam Ghazali-

***

Sekarang Tisha sudah berada di ruang tata usaha, ia ingin mencari berkas-berkas yang bersangkutan dengan Rad, syukurnya dosen yang ada di ruangan itu membolehkan Tisha untuk mencari data dari mahasiswa yang bernama Rad. Semua Dosen yang ada di kampus itu tahu dengan kelebihan yang Tisha miliki dan mereka percaya dengan Tisha.

Tisha berjanji akan membantu pria itu bertemu dengan ibunya, menolong, itulah salah satu hal yang sering Tisha lakukan, Tisha senang menolong orang-orang yang membutuhkan bantuannya, walaupun ia tidak tau dan tidak kenal dengan orang itu. Ia pasti akan menolong  mereka yang datang membutuhkan bantuannya.

Setelah hampir setengah jam mencari data pria itu, akhirnya Tisha menemukannya, Tisha langsung mengambil hpnya dan memfoto data itu.

"Sudah Bu." Tisha mengembalikan tumpukan kertas.

"Sudah? Mana? Ibu liat."

"Nih."

"Ganteng ya."

"Ibu tau?" tanya Tisha menatap dosennya itu.

"Walaupun Ibu tau, pastilah Ibu lupa."

"Makasih ya, Bu."

"Iya."

Setelah mendapatkan apa yang Tisha cari, Tisha melangkah keluar kantor besar itu dan ingin kembali ke kelas.

"Tisha."

Tisha berhenti ketika mendengar ada orang yang memanggilnya. Ia membalikan badannya lalu menghela napasnya saat tahu siapa yang memanggilnya.

"Sini."

Dengan terpaksa Tisha menghampiri dosennya itu. "Iya Pak? Ada apa?"

"Bantu saya bawa makalah ini."

Tanpa protes atau menolaknya, Tisha langsung mengambil makalah yang ada di meja pria itu. "Bawa ke mana?"

"Ke kalas kamulah."

Tisha baru ingat, sekarang sudah memasuki jam pelajaran pria itu, syukurnya ia tidak telat masuk kelas.  Tisha mengangguk, lalu melangkah menuju kelasnya dan dosen itu mengikutinya di belakang. Pria yang ada di belakang Tisha itu adalah Faris, Dosen yang sering mengajar di kelas Tisha, Dosen yang memiliki sifat dingin, tegas dan pemarah, bahkan mereka memberi gelar sebagai salah satu dosen Killer yang ada di kampus. Meskipun begitu, ada banyak mahasiswi yang mengagumi dosen muda itu, ketampanan yang Faris miliki mampu memikat hati para kaum hawa, tapi tidak dengan Tisha, ia biasa saja melihat Faris.

Semua mata tertuju pada Tisha dan Faris, mereka berdua berjalan menyusuri koridor kampus melewati para mahasiswa.

"Kalau gue jadi Tisha, gue berhenti tiba-tiba, biar Pak Dosen menabrak gue."

"Ugh ... Gue jadi bayangin deh kalau gue bisa jalan beriringan dengan dia."

"Halu."

Setelah Akad (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang